Ikut Olimpiade

22 6 0
                                    

14 Januari 2023

"Jadi kapan?". Hani menggeser satu mangkuk bakso pada Bila dan satu mangkuk lagi pada Fara.

"Kapan apanya?". Fara balik bertanya pada Hani yang melempar pertanyaan padanya.

"Jadian sama Gala lah".

"Lah bener, masa lo deket doang nggak pacaran". Tambah Bila sambil menyendok pentol yang ada di mangkuknya.

Di tempat duduknya Fara masih diam tidak langsung menjawab. "Ngak ngaca Bil? Lo kan juga gitu deket doang tapi nggak pacaran". Fara kemudian membelokkan topik.

"Oh udah enggak beb, sekarang gue udah jelas".

"Wah, jadian nggak bilang-bilang, tapi btw sama yang mana?". Sebelum Bila menjawab Hani lebih dulu angkat bicara menjawab pertanyaan Fara sekaligus mengejek Bila.

"Loh nggak tahu ta? Itu loh sama Fahmi yang kemarin".

Kontras dengan Fara yang mengerutkan kening mencoba mengingat satu nama yang disebutkan Hani barusan, kedua temannya itu malah cekikikan yang satu mengejek sambil tangannya jawil-jawil yang satu membantah.

"Fahmi yang mana sih?". Menyerah Fara akhirnya bertanya menghentikan gerakan kedua temannya yang dari tadi ngak bisa diem itu.

"Yaampun Fara masa lo lupa sih? Yang seminggu lalu jemput Bila langsung dari rumahnya dia di Leuwiliang ke sini buat jalan bareng, sampai dia rela bolos empat jam mata pelajaran termasuk pelajarannya pak Panji pake alasan acara keluarga". Fara kemudian ber oh dengan super heboh hingga memukul meja.

"Ohh... inget-inget gue, yang Bila nyuruh jemput di warungnya teh jasmin itu kan? Yang manis banget cowoknya".

Bila lemas, kini dia hanya bisa mengaduk baksonya sambil menggerutu diserang argumen, kalah dengan dua temannya yang bersorak agak norak.

"Gila! Jadian lo Bil?".

"Traktir bakso gak sih?". Fara dan Hani masih saja terus menggoda.

"Yaudahlah, bisa diem nggak sih? Pekak kuping gue denger kalian teriak-teriak nggak jelas".

"Berarti lo juga nggak jelas, karena temenan sama kita". Fara tertawa sembari mengangguk-angguk membenarkan ucapan Hani.

Sebelum bual-bualan berlanjut panggilan dari ponsel mereka lebih dulu menginterupsi.

"Heh kita dipanggil ke perpus!". Hani yang lebih dulu membuka ponselnya memberitahu kedua temannya.

"Dipanggil siapa?". Dengan agak tidak peduli Bila bertanya sambil tetap menyesap kuah baksonya.

"Diliat dong beb hpnya tuh!".

Dengan gerak cepat Fara dan Bila membuka ponsel masing-masing, dan benarlah nama mereka bertiga dan beberapa nama anak lain tercantum dalam daftar dan disuruh untuk segera menuju ke perpustakaan sekolah. Usai menyelesaikan urusan makanan mereka bertiga langsung tergopoh-gopoh meninggalkan kantin.

Di tengah jalan Fara melihat Gala yang sedang bermain bola basket dengan teman-temannya yang lain di lapangan luar, kini berhadapan dengan seorang perempuan dengan jepit rambut pita berwarna putih yang menjulurkan satu kotak yang pastinya berisi makanan dan sebotol air mineral. Sempat diam sejenak melihat Gala yang menerima pemberian itu namun Bila lebih dulu menarik tangannya.

Seharusnya tidak ada yang bermasalah, tapi rasanya Fara tengah cemburu melihat interaksi Gala dengan cewek tadi. Tapi sebetulnya bukan haknya sama sekali untuk merasa cemburu, mereka kan,

Cuma teman.

     °○○○°

Panggilan untuk pergi ke perpustakaan ternyata bertujuan memberitahukan bahwa, nama anak yang dipanggil akan mengikuti olimpiade. Saat mendengar pembagian mata pelajaran setiap anak Fara benar-benar tidak menyangka dia di tempatkan pada mata pelajaran Informatika. Meskipun bukan Biologi atau Kimia apalagi Fisika, Fara tetap merasa senang sekali dia diberi kepercayaan untuk mewakili sekolahnya dalam ajang olimpiade yang diadakan se-kabupaten itu.        

Euploea MidamusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang