بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.Setelah drama yang memilukan hati kemarin, sekarang kedua manusia ini terlihat lebih akrab bahkan sangat akrab daripada sebelumnya. mereka bagaikan lem perekat. bisa-bisa orang yang melihatnya merasa iri akan kedekatan yang dirasakan oleh sepasang ayah dan anak itu.
" Sayang bersiap-siaplah, " suruh Anthony tiba-tiba kepada Xavia.
Xavia mengernyitkan dahinya heran. ia berpikir harus bersiap-siap untuk apa?
" Maksudnya? " tanya gadis itu tidak tahu menahu.
" Orang tuamu akan berkunjung ke sini, " jawab Anthony membuyarkan rasa penasaran putrinya.
" Untuk apa? " tanya gadis itu dengan lirih.
" Tentu saja untuk menemui putri sulung mereka ini "
" Apa kurang jelas, hm? " sambung Anthony.
Sementara Xavia mengigit pelan ujung bibirnya. ia terlihat gugup seakan-akan seperti sedang disuruh untuk berpidato didepan banyak orang penting dengan tiba-tiba.
" Hei, kenapa? "
" Jangan menggigit bibirmu sayang! bagaimana jika terluka, hm? " lanjut Anthony menghentikan tingkah yang dibuat oleh putrinya.
" Dad, " panggil Xavia.
" Apa? " jawab Anthony singkat tak bosan menatap wajah cantik putrinya.
" Apakah harus? "
" What do you mean, sweety? " tanya Anthony yang sedikit kurang mengerti akan ucapan singkat yang dilontarkan putrinya.
" Itu, " jawab Xavia semakin membuat sang ayah tidak mengerti dengan apa yang diucapkannya.
" Katakan dengan jelas, " titah Anthony.
" Daddy tidak peka, " kesal Xavia dengan reaksi yang diberikan Anthony.
Sementara Anthony tergelak dengan ucapan putri nya. bukankah putrinya yang bicara tidak jelas, mengapa jadi ia yang disalahkan?
" Perempuan memang merepotkan, " gumam Anthony yang terdengar jelas oleh Xavia.
" Aku tidak merepotkan, " sela Xavia tidak terima.
" Jika mommy mendengar ini, pasti daddy sudah dipukul habis-habisan, " sambung gadis bermata cokelat itu.
" Ck, baiklah. daddy mengalah, " ujar Anthony memilih untuk tidak membuatnya semakin runyam.
" Jadi, jelaskan apa maksud kamu sayang, " lanjut Anthony dengan melemparkan senyuman yang begitu manis jika dilihat-lihat.
" Mereka, " singkat gadis itu yang merasa enggan untuk menyebutkan nama orang yang bersangkutan.
Sekarang Anthony mengerti dengan ucapan putrinya. pria itu menghela nafasnya untuk tak mengeluarkan amarahnya.
" Mereka kedua orangtuamu. jangan menyebut mereka seperti itu! " tegur Anthony.
" Mengerti? " sambung Anthony dengan lembut.
Xavia hanya menjawab dengan anggukan.
" Coba katakan apa yang kamu mengerti? " tanya Anthony.
" Mereka orangtuaku, jadi aku tidak boleh menyebut mereka dengan sebutan seperti itu, " jelas Xavia dengan sedikit menunduk merasa bersalah atas ucapannya.
" Good girl. baiklah, sekarang daddy tanya alasan mengapa kamu berkata seperti itu? "
" Aku hanya masih belum siap, " gumam gadis itu dengan lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guliran Tasbih Aldevaro [Terbit]
SpiritualKesalahan karena kabur dari Mesir saat pendidikan membuat seorang gadis terpaksa dimasukkan ke sebuah pesantren ternama di kota. namun karena hadirnya sebuah fakta dan adanya kejadian yang akhirnya membuat gadis itu trauma terhadap pesantren. Bertum...