#20 flassback on

51 35 2
                                    

~Rubik nya di Sempan! Nanti aku Balik, kita main lagi!~

~Rubik nya di Sempan! Nanti aku Balik, kita main lagi!~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"

Mama lo kemana?"

Deg

Tara menghentikan elusan tangan nya, gadis itu terdiam. Seakan teringat sesuatu. Pikiran gadis itu, kini kembali lagi ke masalalu nya. Ia sudah berusaha menutupi masalalu nya, tetapi, Alvin dengan tidak sengaja menanyakan hal sensitif itu pada nya.

"Mama gue udah alam."

Alvin terkejut, lalu segera bangun dari rebahan nya. Cowok itu menatap wajah Tara, yang tampak tak nyaman.

"Sory, gue gak bermaks-"

"Mungkin ini waktu nya lo tau tentang gue Al." Tara menunduk. Gadis itu menggigit bibir dalam nya kuat. Menahan sesak yang bergejolak. Percayalah, membuka luka yang belum sepenuh nya sembuh itu, sangat menyakitkan.

Tetapi, sekarang Alvin sudah menjadi orang terdekat nya. Cowok itu harus tau tentang dirinya.

"Gue pernah kecelekaan."

"Mama! itu ada yang jual mainan!"

Wanita ber-anak 2 yang masih sangat cantik dan terlihat awet muda itu, menoleh kearah tunjuk anak gadis nya.

"Ara' mau beli mainan, sayang?" tanya wanita itu, sembari mengelus pucuk kepala gadis yang sedang menggunakan seragam putih merah. Di tangan gadis mungil itu, terdapat beberapa snack.

Dengan semangat, bocah itu pun mengangguk senang.

Gadis itu baru saja pulang dari kelas nya, dan menjumpai beberapa penjual berbagai macam jualan di depan gerbang sekolah nya.

Yunita (mama nya) pun tersenyum menatap putri nya yang ceria. Segera ia menggandeng tangan mungil Tara, kearah si penjual mainan tersebut.

Pertama melihat deretan mainan itu, mata Tara' langsung tertuju kearah mainan yang terlihat simple, dan menarik di matanya. Matanya berbinar, kala melihat mainan tersebut.

"Mama, itu mainan yang segi empat! Itu! Itu!" tunjuk gadis itu heboh, ia sedikit meloncat-loncat.

Yunita yang sedang memilih beberapa mainan untuk anak laki-laki nya yang di rumah pun, menoleh kearah tunjuk anak gadis nya.

"Yang mana sayang? Tunjuk yang bener dong. "Kekeh Yunita, ia menggeleng kepala, saat melihat Tara sangat bersemangat.

"Itu mah! Ara mau yang itu! Itu loh ada yang warna blue, sama warna ijo!" celoteh gadis itu.

"Yang ini neng?" tunjuk sang penjual, pada salah satu berbie yang berbaju hijau. Maklum, si penjual sudah tua, tak tau apa itu blue.

"Bukan pak penjual! Ara mau yang kotak itu! Ih kok gak tau si?!" rajuk nya, dengan wajah yang memberengut masam.

You're Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang