#01 awal

140 38 25
                                    

Permisi permisi📢
Hanya ingin memberitahukan, kalau ini hanya halusinasi saya yang agak random. Jika ada yang tidak nyambung, tolong di maklumi🙏

Jika suka, jangan lupa tinggalin jejak📢

Beri tanda jika ada typo🖐️
Terimakasih💖

Beri tanda jika ada typo🖐️Terimakasih💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Brak!

Seakan membunuh keheningan, suara gebrakan meja itu berhasil memecahkan keheningan yang melanda sejak awal.

Tara Agnessia quella, gadis itu yang sejak tadi menunduk pun memejamkan mata nya kaget.

"Anak gak berguna! PUAS KAMU DAPAT NILAI SEGINI HAH?!" Bentak pria yang masih mengenakan pakaian kantor itu.

Tara memejam kan mata nya. dengan keberanian, ia mengangkat wajah nya, dan langsung disuguhi oleh wajah marah ayah nya. "Pah! Delapan puluh itu, udah termasuk besar!" Katanya.

"ITU NILAI RENDAHAN TARA!" Bentak nya lagi. Berhasil membuat Tara terdiam.

"Kalo kamu masih ingin hidup di keluarga Anderson. Kembang kan lagi! Keluarga saya keluarga terpandang. Jangan buat malu saya, dengan iming-iming otak udang!" Lanjut nya.

Lalu? Bagaimana dengan nilai teman teman nya yang di bawah dirinya? Apakah mereka dimarahi orang tua mereka seperti dirinya?

Bagi Tara, nilai delapan puluh masih di atas, tetapi mengapa papa nya berfikir seakan akan' nilai itu sangat lah rendah?

"Kjh pah, aku udah berusaha. Itu nilai tertinggi kok, ngga ada yang di atas aku di kelas." Lirih nya kembali menunduk. Ia meremas kuat seragam putih abu- 
abu milik nya.

"Ngebantah kamu?! Kalo saya bilang rendah, berarti rendah!"

Pria paruh baya yang biasa di kenal dengan nama Andre itu, meremas kertas ulangan tersebut. Lalu membuang nya di sembarangan arah.

Ia menatap marah kearah Tara. Pria itu berjalan mendekat Tara, Lalu menunjuk wajah Tara yang sedang menunduk dalam. "Kamu, kalo masih ingin saya anggap anak. Raih nilai paling tinggi dari nilai lain! Jangan buat saya malu. Kamu itu beban, ringankan beban saya. Jangan buat saya malu!" Ucap nya, menekan setiap kalimat.

Tanpa rasa kasihan, pria itu mendorong bahu Tara kesamping, cukup kuat. Membuat gadis pendek itu terjatuh, karna terkejut. "Perbaiki nilai mu, saya pulang ke sini ingin mendengar kabar yang menarik. Bukan kabar sialan seperti ini!" Setelah mengucapkan itu, Andre pergi meninggalkan Tara sendiri dirumah megah yang sunyi itu.

Setelah punggung Papa nya lenyap dari pandangan nya, gadis yang terduduk di marmer dingin itu akhir nya meneteskan air mata yang sedari tadi ia tahan. "Kapan usaha gue di hargai papa gue sendiri tuhan."

You're Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang