#14 pembunuh?

45 24 0
                                    

NULIS MASIH BERANTAKAN. MIMPI JADI PENULIS TERKENAL.

SIAPA?

GW!

Dika dan Darel sedari tadi pontang panting melari kan diri dari amukan buk Ida

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dika dan Darel sedari tadi pontang panting melari kan diri dari amukan buk Ida. Kedua cowok itu sangat berani mengerjai guru BK itu.

Ntah sudah yang berapa kali, sepatu tinggi-setinggi harapan orang tua, buk Ida itu slalu di curi oleh murit nakal nya ini. Lihat saja, pasti nanti di kelas, para Murit kurang ajar itu akan memakai heels tinggi nya.

Memang Prik buk Ida ini, sepatu biduan di bawa ke sekolah. Gak bahayatah?

Kalian bayangkan saja, tubuh kurus kering, dan sudah keriput itu memakai sepatu setinggi itu.

Darel berlari ke kelas nya secepat kilat, sambil menjinjing sepatu guru nya itu tinggi-tinggi, tanpa rasa malu. Dan meninggalkan Dika yang sudah di ujung maut.

Brugh

"Arghh anj-" Ucapan Dika terpotong saat melihat siapa yang ia tabrak. Cowok itu segera membantu seorang gadis yang terpelanting menabrak dada bidang nya tadi.

Cowok itu membantu gadis yang ia tabrak berdiri. Ia menatap lekat gadis itu."Na? Ini lo?" Tanya nya, masih dengan keterkejutan nya.

Gadis itu mendongak. Betapa terkejut nya dia mendapati seseorang yang ia hindari dari kemaren.

"Alana kan?" Tanya Dika lagi, saat tak mendapati jawaban gadis itu.

Lana segera mengubah raut wajah terkejut nya, dengan wajah datar. Gadis itu menghempas tangan Dika yang memegang bahu nya. Lalu segera pergi dari hadapan cowok itu.

Dika diam menatap kepergian mantan nya itu. Dika tertawa miris saat merasa dirinya terlalu berharap lebih kepulangan Lana. Sangat terlihat, gadis itu seperti tak mengenali nya sama sekali. Mungkin hanya dia yang terlalu berlebihan.

Cowok itu menghembuskan nafas, lalu kembali berlari kearah kelas sahabat nya, dengan wajah gembira. Seakan akan tak terjadi apa-apa.

Saat ini terlihat Darel sedang berlanggak-lenggok menggunakan heels gurunya. Teman-teman nya hanya mampu menghembus kan nafas lelah dengan kelakuan Darel. Yang membuat nama kelas mereka buruk.

"Enak banget anjir Makek ni sendal," celetuk cowok itu, yang kesana kemari seperti model.

"Sendal Matalo?" Serobot salah satu teman cewek nya.

"Heels bego!" Ucap Dika tertawa.

Alvin datang, membuat semua mata di kelas tertuju pada cowok itu. Bagaimana tidak? Penampilan Alvin sangat membuat kaum hawa menggila. Seragam putih di keluarkan, kedua kancing teratas di biarkan terbuka, rambut acak-acak an, kalung berliontin cincin terpasang apik di leher nya, dan gelang hitam yang melingkar di lengan kiri nya, dan tak lupa sebuah permen tangkai yang ia kulum. Membuat para gadis menatap nya cengo.

You're Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang