NGGA TAU LAGI MAU NGOMONG APA. TAPI AKU SENENG BANGET, MASA?
INI CERITA PERTAMA AKU, YANG PART NYA UDAH LUMAYAN JAUH BANGET😭BERHARAP CERITA KALI INI, BERHASIL SELESAI DENGAN BAGUS😇
SOAL NYA UDAH BANYAK BANGET CERITA YANG AKU BIKIN! TAPI STUCK DI PART BELASAN DOANG;(
ADA YANG LUPA ALUR, WRITER'S BLOCK, DLL😔
DO'AIN YANG INI SELESAI YA GAYS? MAAF JUGA KALO CERITA NYA AGAK CRINGE HEHE😁
WARNING!⚠️
Typo bertebaran. Alur yang agak berantakan. Harap bijak dalam membaca.OH YA, HAPPY NEW YEAR 2024 READERS!
3:00
HAPPY READING SAYANG🌷
»»--⍟--««"Gimana keadaan Dika?" tanya Alvin tergesa-gesa. Cowok itu, baru saja sampai dirumah sakit milik orang tua Darel. Di belakang nya, ada Tara yang slalu mengikuti nya.
Alvin memperhatikan semua mimik wajah para sahabat nya yang sudah duluan berada dirumah sakit. Wajah yang tampak meragukan bagi Alvin.
Tatapan cowok itu, jatuh pada seorang gadis, yang duduk meringkuk di dinding. Itu adik nya!
Alvin segera melangkah kearah Alana. "Na?" panggil nya, hati-hati.
Alana tak menjawab. Hanya isak tangis yang Alvin dengar. Tanpa berlama-lama, cowok itu segera memeluk adik nya. Bisakah Alvin mengatakan bahwa dunia ini tidak adil? Perjuangan hubungan Dika dan Alana baru saja usai. Mereka bahkan baru kembali, menjalin hubungan. Tetapi apa ini?
"Dik.. Dika.. Ta.. Tadi-"
"Na, tenang. Gue yakin, dia gak kenapa-napa." Alvin merengkuh tubuh kecil adik nya. Tangis Alana kembali pecah. Membuat para sahabat nya yang mendengar, ikut prihatin.
Tara menatap kearah Ardan. Wajah cowok itu terlihat datar. Tetapi, mata nya terlihat memerah. Di sebelah nya, ada Gaby yang senantiasa mengelus pundak cowok itu.
Tara melangkah-kan kaki menuju tempat duduk yang memang di sediakan. Lalu mengambil duduk di samping Darel. Cowok itu tengah menelungkupkan wajah nya.
Tara hanya diam, menatap raut wajah teman nya satu persatu. Tidak ada wajah yang terlihat baik-baik saja.
"Gu.. Gue, liat muka Dik.. Dika Al. Baba.. Banyak darah," ucap Alana, tersedu-sedu. Tangis gadis itu sangat memilukan. Tara tau bagaimana perasaan nya. Padahal gadis itu, baru saja memulai kembali hubungan mereka.
"Lo pulang ya Na? Gue anter. Baju lo amis," pujuk Alvin, pada Alana.
Memang benar. Seragam gadis itu, banyak terdapat bercak darah. Membuat bau amis menyeruak di indra penciuman Alvin.
"Ngga! Gue mau liat, cowok gue!"
Ardan memejamkan mata nya, saat mendengar kata 'cowok gue' keluar dari bibir Alana. Kata yang paling Dika ingin dengar.
Ardan tau, seberapa sayang Dika kepada Alana. Bahkan kamar cowok itu, banyak tentang Alana. Dari nuansa berwarna biru, warna kesukaan Alana, dan foto-foto mereka saat bersama, terpampang jelas di setiap sudut kamar cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [END]
Teen Fiction#noplagiat Follow sebelum baca📢 Jangan lupa tinggalkan jejak pren😜 ______ Cerita gabut, kalok tydack suka. please come out. _____ "gw bakal bikin Lo suka sama gw." "Gak akan bisa." Tegas gadis itu. "Kenapa gak bisa? Jangan samain gw sama mereka Ra...