#07 ada apa dengan rubik?

52 27 0
                                    

GAK ADA KATA BOSAN BUAT UPDATE, PADAHAL MAH READERS NYA SEUPRIT😩

PLISS BANTUAN NYA GES, BANTU PROMOSI+TINGGALIN JEJAK.

SEPELE, TAPI ITU BERGUNA BANGT BUAT SAYA😁

WARNING! TYPO BERTEBARAN⚠️

JIKA ADA SALAH KATA ATAU SALAH PENGETIKAN, TANDAI YA❤

BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN😉

BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa, pagi sudah tiba. Tara menuruni anak tangga dengan malas. Ia lelah, karna full belajar sampai jam 4 pagi, di tambah dengan mood yang sangat rusak.

Gadis itu menggunakan Rok span dan seragam putih dengan kancing teratas di biar kan terbuka, tak lupa dengan jaket kulit yang berwarna coklat milik nya.

Gadis itu tampak sangat datar, demi apapun, mood nya sangat buruk pagi ini. Masih berhubungan tentang ia dan Abang nya yang sempat berdebat.

Revan yang sedang menelpon seseorang di ponsel nya itu, sontak menoleh kearah tangga. Karna mendengar derap langkah.

"Oke pa, Revan bentar lagi berangkat." Setelah mengatakan itu, Revan mematikan ponsel nya. Cowo dengan style formal itu, menatap adik nye lekat.

"Lo gak sarapan?" Tanya Revan, saat Tara melewati nya begitu saja di ruang makan.

"Gue bisa makan di kantin," jawab Tara, tanpa menoleh atau memberhentikan langkah nya.

Melihat itu, Revan mengejar Tara kedepan. "Abang Antar!" Tekan Revan, setelah ia berhasil mencekal tangan Tara.

"Gak! Gue bisa sendiri," ucap Tara. Kini ia berhenti melangkah, karna Revan tak melepaskan cekalan nya.

"Lo mau berangkat pakek apa?" tanya Revan, karna dirumah ini, papa nya tidak memperbolehkan Tara mempunyai kendaraan, dan lagi. Tara trauma menyetir mobil.

Gadis itu menatap datar kearah Revan, Revan dapat melihat jelas wajah lelah adik nya. Dan gadis itu memiliki lingkaran hitam di mata nya. Menandakan Jika ia tak tidur.

"Ra?" Panggil Revan pelan, saat adik nya itu hanya menatap nya. Tidak merespon.

Tiba-tiba, gadis itu menghela nafas, lalu menunduk, membuat Revan reflek melepaskan cekalan tangan nya.

"Ra?" Panggil Revan lagi, khawatir. Tara mengepalkan tangan nya. Revan bisa melihat, adik nya itu tengah menahan sesuatu. "Jangan di tahan, ngomong sini sama gue," Bujuk Revan. Ia tak tahu apa masalah adik nya itu, sehingga tampak sangat kelelahan.

"Gue kangen mama," ucap nya spontan, membuat Revan terkejut.

"Ra, lo jangan ingat itu." Revan memegang bahu adik nya. Tara tak bergeming. Gadis itu masih tetap menunduk.

You're Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang