#08 undangan Anniversary

48 28 2
                                    

HARI INI SAYA UPDATE DOUBLE PART HAHA..

SAYANG BANGET, RAJIN UP' TAPI GADA PEMBACA🥺

WARNING! TYPO BERTEBARAN⚠️

BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN😉

JANGAN LUPA VOTE+COMENT YA MANTEMAN😄

Saat ini, Tara sedang berada di taman sekolah nya. Gadis itu termenung menatap rubik yang sedari tadi ia genggam. "Kenapa gue slalu bergantung sama lo?" Lirih nya, yang tertuju untuk benda mati tersebut.

Tangan lentik nya, mulai menari-nari memainkan rubik itu.

Sesaat kemudian, gadis itu merasakan ada pergerakan di samping nya. Membuat dirinya monoleh.

Saat tau itu siapa, Tara segera memasang wajah tak suka-nya. Gadis itu menatap cowo yang dengan santai nya duduk di sebelah nya tanpa permisi. Sedangkan orang yang di tatap, sedang menatap taman di sekitar nya tanpa beban.

Saat cowo itu menoleh, dan tepat berada di depan wajah Tara, membuat nya terkejut, reflek menggeser tubuh nya agak menjauh. "Buset, Biase aje dong tuh komuk," kaget nya.

"Ngapain lo?" Tanya Tara tak santai.

Alvin menatap sepatu nya, takut menatap kearah Tara, bukan takut' cuman malu saja. "Emmm...gue, mau minta maaf," ucap Alvin takut-takut. Percayalah, ia tak pernah meminta maaf. Kecuali minta maaf dengan orang tua nya.
Tara menatap Alvin dengan alis yang terangkat satu, 'eneh' batin nya.

Alvin yang semula tak mau menatap Tara pun, kini ia melirik sedikit kearah gadis itu. Karna tak ada respon.

Saat melihat wajah tak bersahabat itu, Alvin cepat-cepat melarikan pandangan. "Bjirr cantik." tak nyambung memang anak ini.

"Gue tau gue cantik," celetuk Tara, membuat Alvin langsung menoleh terkejut.

"Kok dia bisa denger."

"Bisa lah bego. Lo ngomong kedengeran," Sahut Tara lagi, membuat Alvin terdiam, mengingat nya.

"Ngga kok, gue ngomong nya di otak tuh," elak nya, polos.

"Di mana-mana, orang ngomong tuh di hati, bukan di otak,"

"Tapi guel liat di fesbook, otak yg bicara, bukan hati," jawab nya lagi, tak mau kalah.

"Dasar jamet fesbook."

"Apa lo bilang?" Ngegas nya. Berani sekali si Tara ini menjatuh kan harga dirinya sebagai cowok cool.

"Lo jamet! Alay!" Hina Tara, tak takut dengan cowok di samping nya itu.

"Eh kampret lo! Untung cewek," sembur nya, membuat Tara mendengus. Alasan paling basi dari cowok.

"Takut bilang," sindir Tara pelan, yang masih bisa di dengar oleh Alvin.

Alvin menggerutu mendengar nya, ia ingin protes, tetapi baru saja teringat, bahwa dirinya baru saja meminta maaf.

Tara melirik kearah Alvin. Mulut cowok itu sedang berkomat-kamit, dengan ekpresi muka tertekuk. Tara menahan tawa melihat nya, sangat senang membuat Alvin naik darah. Cowok itu sangat emosian.

"Ngapain masih disini?" Tanya Tara, pura-pura marah. Padahal dalam hati, ia tertawa senang.

Alvin melirik nya sekilas, dengan lirikan bom baistis set aes. "Biar apa? Biarin lah!" Jawab nya sewot.

You're Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang