#30 papa?

2 0 0
                                    

UDAH LAMA BANGET GAK UP😭👋

HAYY PARA READER!

AKU BALIK LAGI, NIWH!

AWAL NYA MAU NYERAH AJA, NYELESAIN CERITA INI. TAPI KALO DI PIKIR-PIKIR, AKU UDAH JAUH BANGET, MASA HARUS NYERAH GITU AJA?

GAPAPA! WALAUPUN NGGA ADA READER YANG SETIA, AKU BAKAL TETAP SETIA NYELESAIN CERITA GAK JELAS INI😭👋

ITUNG ITUNG BELAJAR, SELESAIN CERITA YAKAN. NANTI KALOK GAK SELESAI, BAKAL NGELUNJAK, NGEGANTUNG CERITA TERUS HEHE.

HAPPY READING SAYANG!
~~~~~~

Brumm...

Motor yang di kendarai Alvin dan Tara itu, berhenti tepat di depan rumah Tara. Hari sudah larut. Karna mereka sempat berdiam dahulu dirumah Ardan cukup lama. Sembari menunggu kembali nya Ardan kerumah.

Tara turun dari motor Alvin. Kebiasaan Tara, jika turun dari motor, Pasti gadis itu melompat. Membuat Alvin menatap nya tajam. "Ra–"

"Ngga sengaja," potong gadis itu cetus. Ia melepaskan helm nya. Lalu segera memberikan ke Alvin. "Makasih, tumpangan nya," lanjut nya, dengan wajah yang tak bersahabat.

Alvin menerima helm tersebut, dengan alis yang mengerut. "Kenapa, cantik?" tanya, Alvin lembut. Matanya, menatap dalam mata cantik Tara.

Tara menggeleng. "Kamu pulang aja sana. Aku ngga mood," usir nya.

Alvin bertambah bingung di-buat nya. "Kena–"

"Pulang deh! Temen kamu tuh baru aja alam ya Al! Jadi gausah ngapel dulu. Aku masih syok!" bentak Tara kesal. Membuat Alvin tersentak kaget.

Ia jadi teringat soal Dika, yang baru saja berpulang. Bodoh nya dirinya, jika bersama Tara, menjadi lupa dunia. Ayolah! Sahabat baru aja masuk kubur. Dia malah asik ngapel. Kurang ajar! Tidak kah dia berfikir, bahwa Dika sedang di interogasi malaikat? Ck!

Seketika wajah cowok itu menjadi tak mengenakan. Rasa sedih yang tadi nya hilang, kini datang kembali.

"Yaudah, aku langsung pulang," pamit nya. Dan langsung di balas anggukan oleh Tara.

"Hati-hati."

"Iya."

Setelah memastikan Alvin sudah pulang. Tara segera memasuki rumah nya.

Saat sampai di depan pintu. Ia terkejut melihat rumah nya yang tampak lebih hidup, dari sebelum nya.

Rumah tersebut, tampak ramai. Terdengar suara tawa pecah yang menggema di setiap ruangan. Seketika tara terdiam, menyerapi, apa yang sedang terjadi.

Saat ia melangkahkan kaki, dan mulai masuk kerumah nya. Ia melihat Revan yang sedang berjalan menuju ruang tamu. Membuat nya berhenti di tempat. Sesekali ia mengedipkan mata nya. Takut jika ia salah melihat.

Begitu pun Revan. Ia juga menghentikan langkah nya, saat melihat adik kesayangan nya sudah berada dirumah.

"Tara," ucap nya, tanpa bersuara.

Tara mengembang kan senyuman nya. Dan langsung berlari kearah Revan. Gadis itu, sampai tak melihat, jika di ruang tamu, banyak orang melihat nya, saat dirinya berlari melewati mereka begitu saja.

"Ciee kangen." Kekeh Revan, saat Tara sudah berada di pelukanya. Tangan nya terangkat, untuk mengelus lembut surai hitam adik nya.

"Kenapa gak bilang!" ucap Tara. Suara nya tertahan, karna berada di pelukan Revan.

You're Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang