~~~
Gadis yang baru saja membuka lipatan selembar kertas yang berisikan nilai-nilai ulangan harian nya itu, menyobek kertas tersebut. Lalu membuang nya kesembarang arah.
"AAAAHRRRGGGG." Pekik nya. Gadis dengan seragam sekolah acak-acakan itu, melempar vas kaca. Membuat beling berpecahan di marmer kamar yang bernuansa abu-abu tersebut.
Gadis itu duduk meringkuk ke samping kasur king size milik nya. Lalu menelungkup kan kepala nya di antara kedua tangan.
"Gimana kalau sampe papa tau," lirih nya, gadis itu kini sudah terisak.
"Gimana kalau papa gamau anggep gue sebagai anak."
"Gimana kalau Abang gak di bolehin selama lama nya ketemu gue, karna nilai gw semakin menurun." Tara mengangkat wajah nya, kini gadis itu menatap lurus kedepan. Dengan wajah memerah sembab milik nya.
"Tapi gue udah cape." Keluh nya. tetap memandang lurus kedepan.
"Gue udah gak tau lagi, gimana cara nya biar gue bisa ngeraih nilai itu. biar tetap jadi milik gue," ucap nya prustasi, gadis itu menjambak rambut nya sendiri.
"bisa gila gue kalok hidup kayak gini!"
***
"Gimana nilai lo?"
"Hm baik."
"Nilai yang Lo bilang baik itu, berapa?" Tanya Revan penasaran. Papa nya sering menjelekkan Tara, tentang nilai gadis itu yang sangat jelek.
"Lo pikir aja sendiri," jawab Tara dingin. Ia mulai tak nyaman dengan pembahasan ini.
"Ra, lo tau kan, papa itu ambis?"
Tara tampak tak menghiraukan ucapan Revan. Gadis itu diam, berusaha menikmati makanan nya tanpa memperdulikan pertanyaan tidak penting itu.
Tara memang sering curhat tentang keseharian nya pada Revan, saat mereka jauh. Tetapi gadis itu tak pernah menceritakan tentang nilai yang ia dapat. Dan masalah nya dengan Andre.
"Ra, nilai-"
Tara menggebrak meja makan. Membuat Revan terkejut atas respon adik nya.
Gadis itu beridir dari duduk nya, dan menatap Revan dengan tatapan datar.
"Gue tau gue tolol, tapi seenggak nya, biarin gue makan dengan tenang. Tanpa harus mikirin nilai, nilai, dan nilai. Emang harus ya? Kehidupan gue cuman tentang nilai? Kepintaran?" Ucap nya, dengan suara yang mulai bergetar.
"Ra maksut gue gak gi-"
"Gue seneng Lo balik. Setelah bertahun tahun kita pisah. gue harap, lo balik kesini, bukan untuk ngomongin nilai!" Lanjut nya, memotong ucapan Revan.
Revan tertegun saat melihat genangan air di mata adik nya.
Kenapa Tara sangat sensitif dengan pembahasan tersebut?
***
GIMANA PROLOG NYA?
YUK BISA YUK, KENALAN SAMA ANAK ANAK AUTHOR!
CUSS!
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [END]
Novela Juvenil#noplagiat Follow sebelum baca📢 Jangan lupa tinggalkan jejak pren😜 ______ Cerita gabut, kalok tydack suka. please come out. _____ "gw bakal bikin Lo suka sama gw." "Gak akan bisa." Tegas gadis itu. "Kenapa gak bisa? Jangan samain gw sama mereka Ra...