"Ca...." lirih Dend
"Iya kenapa?" jawab Aca
"In-inhealernya abis" sambung Dend
"Oh shitt" aca mengumpat pelan
Namun seketika keberuntungan seperti berpihak pada Dend, aca menemukan cara untuk mengalihkan perhatian dewa, aca mendudukkan dewa di samping kanannya kemudian memberikan ponselnya pada dewa, aca memutar sebuah animasi kartun untuk dewa.
Benar saja perhatian dewa teralihkan, ia tampak fokus menonton, dan aca bisa beranjak sejenak untuk mengurusi dend
"Bentar lagi kita sampe kok, tahan ya" ucap aca sembari menenangkan Dend
"S-sakit" jawab Dend pelan
"Yang mana yang sakit hm?" tanya aca
"S-semua" jawab Dend seraya menjatuhkan kepalanya di bahu aca dan menenggelamkan wajahnya di leher
Aca yang menyadari tingkah dend, hanya mendengus pelan, ia tau dend hanya berpura-pura sesak nafas agar bisa berdekatan dengannya tanpa di ganggu dewa.
"Dasar modus ya" bisik aca di telinga Dend
"Biar" jawab Dend berbisik
****
Kini mereka telah tiba di tempat asal mereka, kedatangan mereka langsung di sambut oleh manager mereka Daecha.
Aiden dan Abraham segera turun dan langsung menurunkan barang-barang mereka.
"Heh, kalian ngapain nyuruh gua beli peralatan bayi, kalian gak nyulik bayi orang kan" ucap daecha kepada Abraham dan Aiden
"Mana ada lu buka aja pintu tengah noh" jahit Abraham
Daecha langsung membuka pintu tengah, betapa shock nya daecha dengan apa yang di lihatnya.
"Dend???" Teriak Echa
Mendengar teriakan itu Dend segera menoleh dan tersenyum tipis kepada Echa
"Wah kacau, kalian kapan ketemu Dend ? Kok bisa? Itu yg di gendong aca anak siapa? Ca, lu gak macem² kan sama Dend" Echa merundungi anak FourthEver dengan banyak pertanyaan
"Satu² kalo nanya, tapi nanti dulu, mending lu bantuin Dend turun, kasian dia udah cape" ucap Aca
"Tau nih bukan bantuin, malah jd wartawan" ucap Grizel dari belakang
Daecha pun segera membantu mereka menurunkan barang, Sementara Aiden dan Abraham memapah Dend untuk masuk ke rumah Aiden.
Aiden membaringkan Dend di salah satu kamar yang ada di ruangan itu disusul teman-temannya di belakang membawakan beberapa barang² milik Dend.
"Sekarang kalian jawab pertanyaan gua" protes Echa
"Hadeh iya² sekarang lu denger baik² ye, monggo ibu aca" ucap Abraham melempar kepada aca
"Sialan Lo ham" ucap Aca
"Malah lempar²an kalian buruan" desak Echa
"Jadi kita ketemu Dend di basecamp lama tuh dia udh terkapar, bisa di bilang hampir sekarat, badan dia memar semua" ucap aca sembari menunjukkan beberapa luka memar Dend yang membuat Daecha shock
"HEHH ANAK ORANG KENAPA" ucap Echa setengah berteriak
"Berisik ada anak kecil tidur juga, kalo nangis lu mau diemin?" Sahut grizel
"Dend abis dicambukin orang tuanya, ternyata lu tau DB Corp bangkrut, dan orang tua Dend nyalahin Dend atas semua itu" sambung aca
"Sakit jiwa" frontal Daecha
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Crazy : Special Chapter
Teen Fiction" Anak gatau di untung kamu, Dend" ujar sang mama " Emang anak gak berguna, ngurus satu perusahaan aja ga becus kamu" tambah sang papa " M-maaf " lirih Dend . . . . . " Aku gabisa, maafin aku mungkin ini yang terbaik " ujar Alletha " Tapi sayang "...