4.

160 119 34
                                    

Selama perjalanan terlihat aca sangat khawatir pada Dend, beberapa kali dia mengecek suhu tubuh Dend, detak jantungnya, bahkan satu yang tak ia sadari, sedari tadi tangannya menggenggam erat tangan Dend tanpa melepasnya sedikitpun.

"Ca, lu tenang ya, Dend bukan cowo yang lemah ca, dia pasti kuat" ucap Grizell berusaha menenangkan aca

"Iya jel, gua yakin dia bisa bertahan kok" jawab aca

"Se sayang itu ca?" Goda Abraham dari jok depan

"Ga lucu, ini bukan waktunya bercanda" jawab aca

****

Sesampainya di rumah aca, mereka segera membaringkan Dend di kamar tamu.

Kemudian mereka segera membantu Aca untuk mengobati Dend.
Grizel membantu Aca menyiapkan peralatan infus, Abraham dan Aiden mengganti baju Dend yang masih basah kuyup akibat hujan semalam.

Aca segera menyuntikkan cairan dopping ke tubuh Dend, dan segera memasang infus, sementara grizel dia sibuk mengoleskan salep ke beberapa luka memar di tangan, kaki, dan dada Dend.

Abraham membantu Aca mengecek beberapa luka Dend, beruntung luka di kakinya tidak terlalu parah dalam artian tidak ada keretakan atau patah pada tulang dend.

Aiden sendiri sibuk menyiapkan kompresan dan keluar untuk membeli beberapa obat²an luar Dend.

Benar, semua anggota FourthEver adalah lulusan mahasiswa/i jurusan kesehatan, dan mereka saat ini bekerja untuk menyelamat teman mereka sendiri.

Semua sudah melakukan tugasnya sebaik mungkin, kini mereka terduduk di samping ranjang Dend, yang mereka butuhkan saat ini adalah mukjizat Tuhan untuk menyelamatkan nyawa Dend.

"Dend kerjaan nya CEO kan?" ucap Aiden memecah keheningan

"Ya terus kenapa anjir" sahut Grizel

"Ini dia kerja di kantor apa jadi pemain kuda lumping, semua badan kok bekas cambukan gitu" dumel Aiden

"Aneh, lukanya juga kek masih baru belum juga kering" tambah Abraham

"Iya, lu bener, tadi sebenernya pas awal masuk gua lihat ada 2 tongkat di samping halaman basecamp kita" sambung aca

"Lalu?" tanya Abraham yang penasaran

"Awalnya mau gua ambil, karena ada kopernya juga, mau gua sisihin karena kita kan mau bersih-bersih, tapi tuh si tarzan betina keburu teriak" ucap aca sambil mendongakkan kepalanya kepada Grizell

Grizell yang menjadi tersangka hanya cengar cengir mendengar ucapan Aca.

"Ya abis gimana ga teriak coba, lu baru masuk tetiba kesandung kaki orang, mana posisi dend tadi tengkurap ya gua juga gatau itu Dend makanya gua teriak" ucap grizell membela dirinya

"Dia tengkurap? terus kok lo bisa tau itu Dend?" tanya Aiden

Grizell tak menjawab dia melirik sekilas ke arah Aca,

"Cinta kan membawamu~~ Kembali disini~~~ Menuai rindu, menghapus sepi" ucap Grizell bernyanyi dengan mengarang nada sesuai moodnya

"Fals" jawab Aca singkat, tanpa menoleh, matanya terfokus pada apa yang ada di hadapannya saat ini.

Aca tak pernah menyangka bahwa ia akan bertemu kembali dengan Dend dalam kondisi yang seperti ini.

"Yaelah gausah segitunya kali neng, gak akan ilang kok baginda rajanya" goda Abraham menyenggol lengan aca

"Siapa juga yang takut dia kabur, gua cuma takut..."ucapan aca terhenti begitu saja, dia menundukkan kepalanya, dan tanpa sadar setetes demi setetes airmatanya mulai terjun bebas.

Like Crazy : Special ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang