16.

72 54 58
                                    

****

Di sisi lain, di sebuah gedung megah dengan belasan lantai tampak sebuah keluarga dan beberapa orang tengah duduk bersama seperti menunggu seseorang. Mereka adalah keluarga Aca dan juga FourthEver.

"Dend kemana ya? ga biasanya dia telat" ucap aca

"Iya apalagi panggilan penting biasanya on time" ujar abraham

"Sabar sayang, nanti juga dateng"ucap mama aca sambil mengusap pundak putrinya

"Perasaan gua bener-bener gak enak guys" ucap aca

"Mungkin lagi siap-siap sama dewa kali ca, biasalah kan kalo anak kecil gitu suka ribet persiapannya, soalnya kata dend sih bakal bawa dewa ke kantor kemaren" ucap Grizel

"Tunggu,tunggu tumben banget anak daddy begini, katanya cuma temen kok kamu sekhawatir ini" ucap Daddy aca

"Kan temen tapi demen om" sahut Aiden diikuti tawa dari teman-temannya

"Berisik lu" ucap Aca

Mereka pun bercanda dan menikmati hidangan yang disiapkan karyawan kantor, Aca berusaha berpositif thinking bahwa Dend baik" saja, namun detik demi detik berlalu, menit demi menit berjalan, bahkan hampir 1 jam mereka menunggu Dend tak kunjung datang.

Hingga saat mereka sedang menikmati sebuah roti, handphone aca berdering mendapati sebuah panggilan video dari nomor tak dikenal.

"Siapa sayang?" tanya sang mommy

"Ga tau mom, nomor asing" jawab aca

"Angkat ca, siapa tau kabar soal Dend" ucap Aiden

"Iya bentar ya"ucap Aca berpindah ke arah meja kerjanya untuk mengangkat telfon tersebut.

Baru saja aca mengangkat telfon itu, lutut dan kakinya dibuat lemas dengan apa yang dia lihat, dia melihat bahwa Dend tengah di hajar habis-habisan bahkan darah sudah bercuran dari hidung dan mulut Dend. Dirasa tak cukup disitu aca menyaksikan sendiri bahwa Dend dengan jelas di sengat oleh alat penyengat yang di bawa oleh segerombolan orang itu, dan menimbulkan memar biru di sekujur tubuhnya. Membuat aca jatuh terduduk di kursinya

*ON CALLING*

"Selamat pagi, ibu CEO baru dari DB Corp" ucap seseorang itu

"Siapa kamu? Lepasin Dend!!! Kalian mau apa?" tanya Aca dengan nada membentak membuat semua yang ada di ruangannya memusatkan perhatiannya.

"Hahaha, jangan langsung to the point dong bu boss, saya masih punya kejutan buat ibu boss DB Corp yang baru ini" ujar lelaki itu, dia berjalan mendekati sebuah peti mati yang terdapat beberapa ular berbisa, di sekelilingnya dan menunjukkan isi dari peti mati itu.

"DEWA??" pekik aca terkejut, orang tua dan temannya hendak mendekati nya namun aca seperti memberi isyarat untuk tidak mendekat dahulu

"Bagaimana Bu boss kejutan kami?" Ucap lelaki itu sembari memutar arah kameranya, yang membuat aca shock ternyata yang menelponnya, dan menculik Dend dan Dewa adalah orang tua mereka sendiri

"BEDEBAHH!!! Kalian benar² gila apa yang kalian lakukan pada anak kalian sendiri" ucap Aca sambil menggebrak meja kerjanya

"Hahaha, mari kita buat kesepakatan saja, anda berikan seluruh saham anda di DB Corp kepada kami, maka anda akan mendapatkan kekasih anda dan adiknya dalam keadaan hidup, jika tidak sepertinya sebentar lagi akan saya kirimkan undangan pemakaman mereka berdua hahaha" ucap lelaki itu sembari tertawa penuh kemenangan

Like Crazy : Special ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang