6.

158 62 51
                                    

Aca datang membawa semangkuk sup dan juga obat²an untuk Dend, melihat hal itu dend tersenyum sumringah.

Aca meletakkan nampan yang di bawahnya di meja dekat ranjang Dend berbaring.

"Duduk dulu ya" ucap aca kepada Dend

"Bantuin tapi" jawab Dend

Aca hanya tersenyum dan mengangguk, tanpa banyak bicara aca mengangkat kepala Dend dan mengatur posisi bantal Dend untu bersandar, kemudian membantu Dend untuk bangkit dari posisinya.

Ntah mengapa walaupun rasa nyerinya masih sangat terasa, Dend senang saat ini karena ia merasa dia berada di rumah yang tepat.

"Sakit ya?" Tanya aca seakan mengerti raut wajah Dend

"Gapapa sayang, nyeri aja kok" ucap Dend pada aca

"Emang beda ya kalo prioritas sama bukan tuh" ucap Aiden

"Kenapa tuch" tanya Grizella yang seakan peka arah obrolan Aiden

"Kalo gua yang manggil sayang langsung sewot doi, tapi kalo Dend keknya adem aja" ucap Aiden

"Kata gua mah kasian" sahut Abraham

"Anjir lu ahh gak setia kawan" ucap Aiden

"Daripada lu berisik mending makan dah keburu dingin itu sup, ogah gua masak lagi" timpal Aca

"Nah gitu dong ca peka, gua juga udah laper dari tadi" ucap Abraham

"Ayokk gess keluar, biarkan dua sejoli itu berduaan" ucap Grizel

"Ashiapp" ujar Aiden dan Abraham bersamaan mereka segera beranjak dari posisinya dan menuju ruang makan diikuti grizel di belakangnya

Saat teman-temannya beranjak meninggalkan kamar, aca perlahan mengambil semangkuk sup yang di buatnya tadi dan mulai menyuapi Dend

"Awas panas ya" ucap aca sambil meniup² sup yang ada di sendoknya.

"Iya, makasih ya ca" ucap Dend tersenyum

Sesuap demi sesuap mulai masuk ke lambung dend, mereka juga bercerita satu sama lain tentang apa yang terjadi saat mereka berpisah, namun aca baru teringat akan sesuatu hal

"Oh iya dend, aku baru inget deh" ucap aca

"Ada apa?" Tanya Dend dengan nada bingung

Aca meletakkan mangkuk sup yang di pangku nya ke nampan yang di atas meja, kemudian membuka salah satu laci, dan mengambil satu kotak kecil dari dalam laci itu

"Ini, kemarin waktu kita nolongin kamu di basecamp cincin ini jatuh dari saku kamu, jadi aku simpen deh kebetulan ada kotak nya hehe" ucap aca menunjukkan cincin dengan berlian berwarna shappire blue dari kotak kecil itu

Raut wajah Dend seketika berubah, ia kembali mengingat kejadian di rumah sakit saat Alletha memutuskannya tanpa penjelasan begitu saja, padahal kondisinya saat itu benar-benar sangat lemah dan butuh support dari orang-orang terdekatnya.

"Simpen aja dulu ya ca, aku lagi gamau inget apapun tentang itu" ucap Dend tertunduk lesu

"Oh oke, maaf ya jadi bikin kamu trauma" jawab aca memasukkan kembali cincin itu ke dalam kotakknya dan menyimpannya kembali

"Gapapa kok ca, makasih ya udah mau simpenin" ucap Dend menatap aca sekilas

"Oh ya btw kamu udah kabarin Letha kalo kamu disini" tanya aca lagi

Dend benar-benar terdiam mendengar perkataan aca, aca menjadi bingung, dia merasa serba salah dan bingung harus bagaimana.

"A-aku putus ca sama letha, udah ya aku minta tolong jangan bahas itu dulu" ucap Dend memohon pada aca

Like Crazy : Special ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang