*****
Hari sudah berganti, matahari mulai menyapa, Dend mulai terbangun dari tidurnya, dia seperti mendengar suara tawa anak kecil.
Dend mencoba bangkit dari posisi nya dia melihatkan dari jendela, ada aca tengah bermain bersama dewa di depan sana.
Dend bergegas mengambil tongkatnya dan beranjak keluar dari kamarnya dia menuju ke halaman depan.
Pemandangan hijau yang tersaji di depan matanya kini membuatnya sedikit bernafas lega, Dend tak pernah melihat hal seperti ini sebelumnya, yang ia dengar hanya suara keributan bukan suara jangkrik seperti saat ini.
Dend berjalan menghampiri Aca dan Dewa di halaman dekat rumah aca
"Morning" ucap Dend sambil tersenyum
Aca sedikit terkejut dengan kedatangan Dend dan membalikkan badannya.
"Eh, morning too" balas aca dan langsung mengalihkan pandangannya ke Dewa
"Are u okay?"tanya Dend memegang siku aca
"I'm fine, aku lagi jemur dewa" ucap aca tanpa melirik sedikitpun kearah Dend
"Ca..." Panggil Dend pelan
"Iya kenapa?" ucap aca yang masih asik mengajak dewa bercanda tanpa melirik Dend sekalipun.
"Semalem kamu antar makanan? Kenapa gak masuk ke kamar?" tanya Dend berusaha menatap aca dari samping
"Udah malem, gak enak juga berduaan di kamar, apalagi rumah orang" balas aca
Dend menatap nya sendu tak biasanya Aca mengacuhkan pandangannya, pikiran negatif Dend mulai merancuni dirinya, entah mengapa baginya terasa sakit melihat perubahan sikap aca.
"Ca... Kamu kenapa? Ucap Dend kini hendak memeluk pundak aca namun di tepisnya.
"Gapapa, kamu jaga dewa bentar aku buat makanannya dewa dulu" balas aca sembari berlalu begitu saja
Dend hanya bisa pasrah, kini ia menjaga dewa, berusaha mengajaknya bercanda, dan bermain bersama.
Tak lama setelah itu aca keluar dari rumahnya membawa semangkuk makanan bayi menghampiri Dend dan dewa.
"Kamu kalo mau makan ambil aja di dalem, cuci muka sama gosok gigi dlu jangan lupa" ucap aca sembari menyuapi Dewa.
Dend hanya mengangguk tak berkata apapun juga, Dend memasuki rumah aca dia melihat beberapa foto aca yang terpajang di dindingnya, namun mata Dend tertuju pada satu foto yaitu foto masa kecil aca. Dend mendekati foto itu kemudian tersenyum menatapnya
"Real angel...." ucap Dend pelan
Dend kemudian berjalan ke arah kamar mandi hendak mencuci mukanya namun sialnya dia malah terpleset dan membuatnya terjatuh, Dend berteriak kesakitan.
Aca yang tengah menyuapi Dewa terkejut mendengar teriakan Dend dia langsung mendorong kereta baby Dewa masuk ke rumahnya dan melihat kearah kamar mandi.
Aca terkejut saat melihat Dend terjatuh dan merintih kesakitan, di segera membantu Dend untuk bangkit.
"Dend!!!" Pekik aca terkejut
"Awh s-sakit" lirih Dend
Aca langsung membantu memapah Dend dan mendudukkan nya di kursi meja makan.
"Kenapa bisa jatuh?" tanya aca
"Kepleset ca, sakit" ujar Dend sambil merintih sesekali
"Ya ampun bentar ya" ucap aca sembari beranjak dari posisinya dan mengambil beberapa peralatan untuk menyeka badan Dend dan juga salep untuk luka memar Dend yang belum hilang
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Crazy : Special Chapter
Teen Fiction" Anak gatau di untung kamu, Dend" ujar sang mama " Emang anak gak berguna, ngurus satu perusahaan aja ga becus kamu" tambah sang papa " M-maaf " lirih Dend . . . . . " Aku gabisa, maafin aku mungkin ini yang terbaik " ujar Alletha " Tapi sayang "...