Generasi Penerus dan Ilmu Niat

140 57 15
                                    

{ بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ }
{ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ }

Assalamualaikum, apa kabar?
Gimana kabarnya hari ini?

Sudah siap baca "Al-Kaizen"? Bintangnya jangan lupa ya!🌟

Setelah kemarin Oktoberantakan, semoga Novemberduit ya 😄 berchanda

°°°🌷°°°


Siang hari, tepat matahari sedang berada di atas kepala. Setelah pulang sekolah, tak ada waktu untuk merebahkan badan sebentar. Sibuknya kegiatan sekolah dan mengaji membuat mereka tidak memiliki banyak waktu untuk beristirahat.

"Beberapa bulan ini, ustadz Khalid kemana ya gak pulang-pulang ke pesantren?" tanya Ayran.

"Gue juga gak tau" ucap Agam. "Gak kerasa. Selama kurang lebih sudah 10 bulan kita disini, beliau gak pernah keliatan lagi. Setelah kejadian beliau ngehukum kita buat bersihin toilet, malamnya beliau gak keliatan sampai sekarang" lanjutnya.

Ayran dan Agam , kini sedang duduk berdua dikantin. Usai melaksanakan aktivitas sekolah dan shalat dzuhur bersama, mereka memutuskan untuk ke kantin. Kantin sepi, hanya terdapat beberapa orang saja disini.  Azzam dan Zaydan sedang mengajarkan mengaji anak-anak di mesjid, karena ustadz yang biasanya mengajar sedang berhalangan. Sedangkan Keenan dan Hanan, mereka berdua sedang mencuci baju, berhubung juga hari ini hari sabtu, jadi keduannya memutuskan untuk langsung mencuci baju sekolah dan baju lainnya.

Dilain tempat, Azzam dan Zaydan dibuat naik darah oleh anak-anak yang sedang ikut mengaji di mesjid. Bagaimana tidak, anak-anak itu ada yang sibuk berlari kesana-kemari, bertengkar, bahkan ada yang sudah menangis. Anak-anak tersebut terbilang sangat aktif. Bayangkan saja, umur anak-anak disana rata-rata berumur 5 sampai dengan 10 tahun, memang masih dalam masa aktif-aktifnya.

Azzam dan Zaydan pun kewalahan sendiri, ingin menolak, namun yang menyuruh mereka Kyai Hamza sendiri.

"OI ENTONG JANGAN LARI-LARI DIDALAM MESJID, LO KIRA INI LAPANGAN" teriak Zaydan pada salah satu anak laki-laki yang sedang saling kejar-kejaran dengan anak-anak lainnya.

Anak-anak itu pun menghentikan aksinya mendengar suara keras Zaydan tadi. Namun, yang diam hanya anak-anak yang berlari, sedangkan yang lain, ada yang sedang pukul-memukul, ada yang mengerjai anak perempuan, bahkan ada juga yang sudah terduduk diam karena takut.

Azzam pun sudah tidak ada cara lain untuk melerainya, ia pun bangkit dari duduknya dan berdiri dihadapan anak-anak itu semua. Semua diam tak berkutik tanpa kecuali.

"Anak-anak, dengerin kak Azzam ngomong sebentar. Semuanya bisa diam?" tanya Azzam.

"BIISAAA" ucap anak-anak itu semua.

"Kalian disini datang untuk belajar mengaji, bukan untuk bermain bahkan bertengkar. Sekarang kakak tanya, tujuan kalian datang kesini untuk apa?"

Semuanya diam, tak ada yang berani menjawab. Bahkan yang tadinya ada yang menangis kini sudah ikut diam.

"Gak ada yang mau jawab?" tanya Zaydan.

Anak-anak itu pun hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Baik, kalo tidak ada yang mau menjawab, kak Azzam akan menjelaskan sesuatu kepada kalia-

"Kasih tau apa kak Azzam?" tanya seorang anak laki-laki yang tiba-tiba memotong ucapan Azzam tadi.

"Jangan potong ucapan kak Azzam Hafizh, gak baik tau" peringat seorang anak perempuan yang memakai hijab berwarna putih itu.

Al-Kaizen II Ganas Man CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang