Pacaran

102 22 19
                                    

{ بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ }
{ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ }


°
°

"Pacaran itu ibarat kita berperang, hasilnya tidak kita ketahui, tetapi mendapatkan luka sudah tentu pasti. Begitu juga dengan pacaran, hasilnya tidak kita ketahui, namun dosanya sudah tentu pasti."

-Teuku Muhammad Agam Zaheen-

°
°
Jangan nasihati orang bodoh, karena dia akan membencimu. Tapi, nasihatilah orang berakal, niscaya dia akan mencintaimu."

-Ali bin Abi Thalib-

°
°°°🌷°°°

Terdengar ringisan Keenan dan Hanan yang sedang kesakitan karena akibat jeweran telinga dari Azzam. Setelah mendapatkan informasi bahwa Keenan dan Hanan lah pelaku yang membuat Amara ketakutan dan pingsan juga, Azzam langsung menjewer telinga keduanya dan ia bawa kearah dapur, sedari tadi ia tidak melepaskan sama sekali jeweran dari telinga keduanya, setelah sampai di area dapur ia baru melepaskannya.

Semua orang yang berada disana melihat panik karena Azzam yang menjewer telinga Keenan dan Hanan, sedangkan keduanya hanya menggosok telinganya masing-masing.

Terlihat Amara sudah tersadar dari pingsannya, ia sudah terduduk dan baru saja meminum air putih yang sudah dilarutkan gula. Gula yang dibeli oleh mereka tadi yang semulanya berada di tangan Azzam sudah berpindah ke tangan Agam, Agam pun langsung menyerahkannya pada seorang santriwati yang diketahui bahwa ia kakak kelas mereka, santriwati itu pun menerimanya seraya tersenyum manis.

Sedangkan Ayran dan Zaydan, keduanya sibuk memakan snack yang mereka beli tadi di warung depan, di tangan keduanya terdapat satu kantong plastik yang berisi snack makanan. Kiyai Hamza yang melihat Azzam menjewer telinga Keenan dan Hanan langsung menghampiri mereka.

"Kenapa kamu menjewer telinga mereka berdua, Zam?" Tanya Kiyai Hamza.

"Tanya aja sama mereka berdua, Abi" jawab Azzam.

Kiyai Hamza pun menatap keduanya, terlihat Keenan dan Hanan menunduk kepalanya dan memainkan keduan jarinya.

"Ini, Kiyai, a-anu. Tadi kita dapet informasi kalo Ning Amara dan temannya ketakutan karena ngedenger suara Kuntilanak dan ngeliat kain putih yang nyangku di dahan pohon yang deket sama asrama santri putra, apa itu benar?" Tanya Hanan hati-hati.

"Na'am, benar, Abi." Ucap Amara cepat.

"Dan sebenarnya,, pelaku itu kami berdua, Kiyai, Ning. Dan kami minta maaf, tujuan kami juga bukan ingin menakuti mereka, tapi ada maksud lain, Kiyai. Afwan." Tutur Hanan.

Semua yang ada disana terkejut mendengar penuturan Hanan, ternyata yang Amara dan Irma lihat itu hanya settingan semata.

"Tujuan kami, sebenarnya ingin menakuti Azril. Soalnya dia kemarin yang bikin jantung saya dan Hanan hampir copot, Kiyai. Jadi, kebetulan tadi Azril lagi sendiri, yaudah kami balas aja, soalnya kalo diliat-liat itu waktu yang tepat." Ujar Keenan ikut menjelaskan.

Al-Kaizen II Ganas Man CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang