🪴21

1.7K 186 28
                                    

"Mau sampe kapan kita kayak gini.?"

"Maksudnya.?"

"Backstreet.!!" Ucap Yoongi langsung pada intinya

Jujur saja, Jimin tidak pernah mengira bahwa Yoongi akan mengeluarkan pertanyaan seperti itu.

"Kamu ngerti kan.? Aku ga nyaman kalau mereka tau tentang hubungan kita"

"Dan, alasan bikin kamu ga nyaman.?"

"Banyak.!! Salah satunya, aku ga mau jadi pusat perhatian, aku ga mau jadi bahasan omongan mereka, dengan istilah menyandang status sebagai pacar kamu, salah satu dosen idola di kampus kita"

"Tapi, memang itu faktanya kan.?"

"Serius kak, sebelumnya kita udah pernah bahas ini, aku harap kamu ngerti dengan semua alasan aku yg memang lebih nyaman backstreet saat di kampus"

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Jimin langsung keluar dari mobil Yoongi, meninggalkan laki-laki itu yg masih menatap kepergiannya.

*****

Begitu jam kelas selesai, Jimin memutuskan untuk mampir ke Starbucks, niatnya ingin menyegarkan pikiran yg terasa sangat penat karena beberapa hal, sebenarnya bisa saja Jimin menghubungi Yoongi lebih dulu, tapi tidak usah heran jika ia tidak ingin melakukan nya karena gengsi.

Jimin tersentak kaget saat ada yg menarik tangan nya begitu kencang, apalagi saat menyadari minuman yg dibawanya sudah tumpah diatas aspal.

"Ga bisa lebih hati-hati ya.? Kenapa ceroboh banget.?"

"Aku—" seketika Jimin tampak linglung, melihat dirinya yg ternyata sudah berada ditengah jalan

"Kalau barusan sampe keserempet atau bahkan ketabrak, gimana.?"

Yoongi menghembuskan nafasnya dengan kasar, sesaat setelah menyadari jika ucapan nya barusan terkesan membentak Jimin, demi apapun, Yoongi sangat khawatir, ia tidak bisa membayangkan jika sesuatu yg buruk terjadi pada kekasihnya, terlebih lagi komunikasi terakhir mereka pun terbilang sedikit buruk.

Merasa dekapan hangat dalam tubuhnya, membuat lutut Jimin melemas, mungkin saja jika tidak ada yoongi yg menariknya, kini ia sudah berakhir di rumah sakit.

Saat setelah cukup tenang, Yoongi langsung membawa Jimin menuju mobilnya.

"Mau coffee Starbucks lagi.? Kalau mau biar aku yg beli, kamu tunggu disini"

Jimin menggeleng pelan sebelum akhirnya kembali memeluk Yoongi dengan erat, mendapatkan perlakuan seperti itu bahkan saat hubungan nya sedang tidak baik, siapa yg tidak akan luluh.?

"Maaf, aku minta maaf.!!" Gumam nya yg masih berada di pelukan yoongi

"Jangan nangis, sayang"

"Maaf kalau aku udah egois, Aku—"

"Iya aku ngerti, aku juga minta maaf kalau kamu ga  nyaman sama ucapan ku tadi"

Jimin memejamkan mata, membiarkan satu tetes air matanya lolos begitu saja.

"Aku sama sekali ga ada maksud buat nyinggung atau ga menghargai keputusan kamu, aku cuma ga mau anak-anak kampus salah faham sampai berasumsi kalau aku punya hubungan sama Jihan, kamu tahu kan.? Dari mulai Jihan Dateng ke kampus, sampe yg kemarin dia posting foto-foto jaman kuliah dulu, aku gak mau Jihan ngemanfaatin hubungan kita yg backstreet ini buat cari perhatian anak-anak kampus"

"Kak Yoongi, aku percaya sama kamu, aku tahu apapun yg bersangkutan sama Jihan itu gak bener, iya kan.?"

"Iya, tapi jujur aku pengen mereka tahu kalau aku itu cuma punya kamu"

Be With You (YoonMin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang