Dengan nafas yg terengah-engah, Jimin merenggut kesal saat melihat yoongi sudah berlari lebih dulu di depan nya.
"Ayo sayang, semangat"
Jimin justru melambatkan langkahnya saat Yoongi tersenyum dan memperhatikan nya.
"Aku capek, mau pulang aja.!"
"Kamu serius.? Bahkan kita belum bener-bener muterin komplek kamu loh ini"
"Ya makanya jangan cepet-cepet, yg ada kamu tuh bukan ngajakin aku jogging, tapi lomba lari.!!" Sindir nya sembari merebut botol minuman di tangan Yoongi
Dengan penuh perhatian, Yoongi menyeka keringat di dahi Jimin menggunakan handuk miliknya, sekaligus merapikan helaian rambut kekasihnya yg mulai tak berantakan.
Berolahraga bersama untuk pertama kalinya membuat Yoongi senang, karena hampir setiap saat ia mendengar rengekan Jimin, kapan lagi bisa melihat sisi manja Jimin nya yg menggemaskan seperti sekarang.
"Sini duduk, istirahat dulu sebentar" Jimin menarik tangan Yoongi untuk kembali duduk disamping nya..... "Kenapa semangat banget sih.? Perasaan aku juga langsing, jadi kamu ngga perlu—"
"Biar sehat, sayang"
"Emang biasanya kamu suka olahraga.?"
"Iya, seminggu sekali"
"Kok aku ngga pernah tau.?"
"Karena kamu ngga pernah nanya.!!"
Sepertinya Jimin memang harus belajar banyak dari kekasih tampan nya ini.
Yoongi berdiri dan mengulurkan tangannya, bermaksud membantu Jimin untuk berdiri... "Ayooo.!!"
"Ya ampun kak, baru juga duduk lima menit.!"
"Nanti istirahat lagi di depan, sekalian kita sarapan bubur, mau.?"
"Ya mau lah.!!" Jimin menjawab dengan antusias
Lumayan, siapa tau jika perutnya sudah terisi, Jimin bisa bersemangat untuk berlari mencapai rumahnya.
"Tapi kamu jangan cepet-cepet.!!"
"Iya engga sayang, sekarang kita jalan aja"
Lama-lama Yoongi kasihan juga melihat Jimin kelelahan.
"Hehehh,, I love you" Jimin tersenyum kala tangan Yoongi menggenggam tangan nya dengan erat
"Perlu aku jawab.?"
"Ngga usah ngga perlu, aku udah tau jawaban nya"
Yoongi ikut tersenyum mendengar kalimat tersebut, kini kedua nya berjalan beriringan menuju taman komplek, tempat penjual bubur itu berada.
Kumpulan ibu-ibu yg sedang berbelanja sayuran menatap penasaran kearah Jimin dan Yoongi, otak Jimin tentu saja langsung bekerja, jangan bilang kalau setelah ini akan muncul gosip hangat dengan headline kedatangan tetangga baru, yakni pasangan suami suami yg masih muda.
Begitu mereka sampai, Yoongi mempersilahkan Jimin untuk duduk terlebih dahulu, tak lupa Yoongi juga membukakan botol air mineral agar Jimin bisa langsung meminum nya.
"Pak, bubur nya dua makan disini ya"
"Siap mas, di tunggu ya.!!"
"Masih cape ngga.?"
"Lumayan, makasih banyak loh udah bikin lutut sama betis aku pegel"
"Makanya jangan terus-terusan hibernasi, sesekali olahraga diluar rumah"
"Kamu pikir, kalau lagi di kampus bukan olahraga namanya.? Asal kamu tau ya kak, aku sering keliling fakultas yg jaraknya sama sekali ngga deketan.!!"
Kali ini memang fakta, bahkan Jimin sering mengalaminya, contohnya apabila ada mahasiswa/mahasiswi yg terlambat, ketiduran didalam kelas, atau melakukan kesalahan yg lain nya, hukuman termudah nya yaitu, sering di mintain tolong oleh para dosen.
"Lebay..!!" Cibir Yoongi
"Lah, ngremehin.!! Cobain sendiri sana, baru boleh bilang lebay.!!"
"Aku.? Cobain.? Ngapain juga aku harus keliling fakultas.? kan aku cuma ngajar di fakultas kamu"
"Iya-iya jangan.!! Nanti banyak yg naksir"
"Apa sayang.?"
"Jangan.!! Bisa-bisa nanti kamu ketemu Jihan versi satu, dua, tiga, empat dan seterusnya.!"
"Gitu dong, kalau cemburu jangan gengsi"
"Dihh, siapa yg cemburu hahh.?? Siapa.??!!"
"Ini nih, calon menantunya Mama Nadia."
****
Saat sedang makan malam, ponsel milik Jimin bergetar, kemudian ia beranjak dari duduknya setelah membaca isi pesan tersebut.
"Kenapa.?" Tanya Adira
"Aku keluar sebentar ya Bun.? Ada kak Yoongi"
Tanpa menunggu jawaban dari sang bunda, Jimin langsung keluar dan menghampiri Yoongi yg baru saja keluar dari mobil.
"Haiii..." Yoongi langsung menyapa Jimin dengan senyumannya
"Kak Yoongi udah ganteng gini, mau kemana.?"
"Mau apelin adek nya"
"Salah server, sekarang bukan malem Minggu"
"Emang ngga boleh kalau aku tiba-tiba kesini.?"
"Kamu pasti tau, bukan itu maksud aku"
Yoongi kembali tersenyum, mengusap surai hitam Jimin dengan perlahan serta ditemani tatapan teduhnya, tidak ada yg bisa mengartikan tatapan tersebut, kecuali Jimin sendiri yg bisa dibilang sudah terbiasa menyelami tatapan yg di pancarkan kekasihnya ini.
"Jangan bikin aku takut, serius.!!" Jimin mengguncang tangan Yoongi yg sedang menggenggam tangan nya
"Mikirin apa sampe bikin kamu takut.? Aku kesini mau pamit sama kamu"
"Pamit.?"
"Pamit buat tiga hari kedepan, malem ini aku harus ke bandung buat nganterin mama nengokin nenek aku yg lagi sakit, tadi mama baru dikabarin kalau sekarang nenek lagi di rawat inap, papa aku masih di Surabaya, mungkin kalau ada papa ya papa sendiri yg bakal nganter mama dan aku bisa nyusul belakangan pas jadwal Kamu libur biar kamu bisa ikut, aku minta maaf.!! Sebenernya bisa aja mama di anterin sama sopir, tapi aku—"
"It's okay kak, mama kamu tetep jadi prioritas utama buat kamu, aku tau itu, kalau aku ada di posisi kamu, aku juga bakal ngelakuin hal yg sama, milih buat nemenin bunda, mastiin kalau bunda baik-baik aja selama perjalanan, bener kan.? Kamu Dateng kesini buat pamitan langsung aja, aku udah seneng banget"
Yoongi melangkah agar lebih dekat dengan kekasihnya, juga mempermudah dirinya untuk memeluk Jimin, dibalik sisi bar-bar dan cerobohnya, lelaki manis itu memiliki sisi istimewa yg luar biasa, yaitu pemikiran dewasa yg nyatanya sukses membuat Yoongi semakin bersyukur karena memilik kekasih seperti Jimin.
"Tiga hari ngga ada aku di kampus, jangan nakal ya.?!"
"Iya, siap pak dosen.!!"
"Jaga diri baik-baik"
"Kamu juga ya kak" Jimin langsung memeluk erat tubuh Yoongi
"Kalau ada apa-apa harus tetep hubungin aku, Ngerti sayang.?"
"Pasti, kak Yoongi berangkat jam berapa.?"
"Sebentar lagi, kamu punya waktu kalau masih mau peluk aku kayak gini.!!" Ucap Yoongi sembari mencium puncak kepala Jimin
"Yg ada malah kamu yg keenakan.!!" Sindir nya blak-blakan
"Bukan keenakan sayang, ini tuh lagi isi energi buat tiga hari kedepan tanpa kamu.!!"
Oh shit..!!!!
Kenapa sekarang rayuan Yoongi justru terdengar sangat menarik di telinga Jimin.?
|~Be With You~|
//MinNovi//
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You (YoonMin) End
AléatoireSiapa yg menyangka, Jika seorang Park Jimin, Mahasiswa slengean, bar bar dan tersantai sepanjang masa itu, bisa disukai dan di incar oleh dosen baru di kampusnya. "Saya suka sama kamu" "Suka dalam arti.?" "Dalam arti sebagai laki laki yg menyukai pa...