Semenjak kejadian di kantin kemarin yg melibatkan kekasihnya, semenjak itu pula, Yoongi meminta Jimin untuk tidak lepas dari pengawasan nya, mengetahui laki-laki tersebut sangat tempramental dan kasar, tentu menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi dosen yg satu ini.
Dan perihal Abi yg memang menggunakan narkoba.! Yoongi akan mencoba untuk berkoordinasi dengan pihak konseling, Yoongi juga menyarankan agar Abi mau menjalani rehabilitasi.
"Lagi liat apa.? Serius banget.?"
Jimin mendongak saat mendengar suara Yoongi... "Baca group angkatan yg lagi ngomongin aku.!"
Tanpa berbicara, Yoongi langsung mengambil alih ponsel kekasihnya, ia ikut melihat pembicaraan mereka yg sedang ramai membahas Jimin dengan Abi, tak sedikit pula dari mereka yg mengungkapkan rasa penasaran nya, mengenai hubungan dua orang yg sukses menggemparkan kampus atas insiden di kantin kemarin.
"Mau left aja.?"
"Ngaco kamu.! Aku masih mahasiswa disini"
"Kamu join di group ini juga ngga menjamin apa-apa tentang status kamu sebagai mahasiswa di kampus ini, yg penting kamu punya kartu identitas nya"
"Kalau aku ketinggalan info-info dari kampus, gimana.?"
"Info apa dari group ini.? Aku baca barusan juga ngga ada faedahnya.! Lagian kalau emang ada info, kamu bisa tanya lewat aku"
"Iihhh.. ngga asik banget lewat orang dalem.!"
"Yaudah iya, terserah kamu aja, terserah.!!" Ucap Yoongi sembari mencubit hidung kekasihnya
Lagi pula, Jimin juga merasa baik-baik saja, dia sama sekali tidak memusingkan perkataan dan penukar orang luar terhadapnya, terlebih lagi jika orang itu tidak mengenalnya.
"Ini udah.? Kamu cuma mau nasi Padang aja.?"
Saat ini keduanya sedang menuju perjalanan pulang, Yoongi sengaja mengajak Jimin untuk membeli sesuatu, karena sudah beberapa hari ini Jimin tidak menginjakkan kakinya di kantin fakultas.
"Iya itu aja, aku ngga enak sama kamu"
"Aku ngga pernah itung-itungan, asal kamu tau"
"Ya tetep aja, aku harus tau diri.!"
Yoongi mengusap kepala Jimin nya dengan sayang... "Ada-ada aja kamu ini"
"Langsung pulang aja ya kak" ajak Jimin pada akhirnya
"Bener.? Ngga mau beli apa-apa lagi.?"
"Heem, udah."
Yoongi kembali memasang seatbelt sebelum menginjak pedal gas nya, suasana jalan raya siang ini tampak padat, membuat mereka harus sabar berlama-lama ada didalam mobil.
"Besok mau kemana.?"
"Kemana.? Maksudnya.?" Tanya Jimin balik
"Kan kamu ngga ada kelas, aku mau ngajak kamu keluar"
"Emang kamu ngga sibuk.?"
"Kerjaan pasti ada aja, sayang.! Tapi aku tetep pengen ngeluangin waktu buat jalan sama kamu"
Jimin tersenyum kecil mendengar pengakuan kekasihnya, padahal beberapa hari ini mereka rutin bertemu, tapi ada saja alasan kekasihnya ini.
"Kak Yoongi mau ngajak aku kemana.?"
"Belum ada planning sih, karena emang tadinya aku mau ngikutin kemauan kamu"
"Serius mau ngikutin kemauan aku.?"
"Emang selama ini, aku kelihatan ngga meyakinkan ya.?"
"Yaudah iya, kalau gitu besok aku kabarin lagi"
"Kenapa ngga sekarang aja.?"
"Aku mau nya besok, sayang.!!"
"Pasti kamu mau yg aneh-aneh, iya kan.?" Tebak Yoongi penuh curiga
"Engga ih.!! Aku ngga berani aneh-aneh sama kamu.!"
"Masa.???" Jawabnya sedikit menggoda
"Iyalah, takut kalau nilai aku di kasih C, D, dan E karena ngga nurut sama kamu, kan ngga lucu.!!"
"Sayang, aku ngga mungkin sekejam itu ke kamu.!"
Kini Jimin mendekat untuk memeluk lengan kekar Yoongi.... "Kalau gitu, kamu bisa dong kasih nilai buat pacar kamu ini A double plus.?"
"Mau di sentil dimana, Hem.? Kening.? Hidung.? At—"
Belum sempat Yoongi menyelesaikan ucapan nya, Jimin sudah lebih dulu menyembunyikan wajahnya di balik lengan Yoongi... "HEHEHE AMPUN..!!!"
"Apa sayang.? Ngga denger.!!"
"Ngga boleh galak sama pacarnya.!!" Kata Jimin
****
"Kalau mau cari ribut, jangan disini.!"
Bisa kalian tebak, dengan siapa Jimin berbicara.? Ya, laki-laki yg berada tepat di hadapan nya saat ini adalah Abi.
"Dengerin gue dulu, gue Dateng kesini bukan buat itu"
"Lalu.?"
"Gue janji ngga akan macem-macem sama Lo.! Jadi, bisa kan Lo ngga mikir negatif dulu tentang gue.?"
Jimin hanya terdiam, ia tidak tahu harus merespon apa, dan tiba-tiba Abi menyerahkan sebuah kertas yg sudah dalam keadaan terlipat rapi, entah apa isinya.
"Gue udah mutusin buat rehabilitasi.! Kalau nyokap bokap gue ada balik ke Indonesia, gue minta tolong sama Lo buat kasihin ini ke mereka"
"Kenapa harus gue.?"
"Jim, please.!! Buat sekarang ini, cuma Lo yg bisa gue percaya.!"
Dan pada akhirnya Jimin mengangguk setuju, memilih untuk menerima kertas tersebut.
"Tapi kalau seandainya mereka ngga balik kesini, kertas itu boleh Lo buang.! Dan gue tau kalau ini telat banget, gue kesini juga mau minta sama Lo, buat semuanya dan kejadian waktu itu pas di kantin.! Lo bisa bilang kalau gue ini ngga tau malu, setelah apa yg udah gue lakuin ke Lo, gue malah dateng kesini buat minta tolong.!"
"Lo rehab dimana.?"
"Ngga di jakarta, Lo ngga usah khawatir, gue ngga akan ganggu Lo lagi.!"
"Kuliah Lo.?"
"Lo pikir, pihak kampus masih mau nampung gue.?! Itu sama aja mereka nyoret nama baik kampus.!"
Jimin menghembuskan nafasnya dengan perlahan, menatap laki-laki yg kini tampak kurus dari sebelumnya.
"Bi, gue mau maafin Lo.! Asalkan Lo balik lagi kesini dengan keadaan baik-baik aja"
Abi tersenyum tipis mendengarnya.
"Dimana pun tempat Lo rehabilitasi, gue harap Lo bisa lewatin itu semua, buat langkah awal emang pasti sulit, karena memang itu salah satu godaan terbesarnya.! Tapi gue percaya, kalau Abi yg gue kenal selama ini ngga pernah ketemu sama kata nyerah atau berakhir.! Lo pasti bisa.! Lo ngga boleh sia-sia in lagi kepercayaan gue.!"
"Iya iya, Kalau gitu gue pamit dulu"
Jimin mengangguk.... "Jaga diri Lo baik-baik"
"Hem, makasih banyak Jim.!" Kemudian Abi melangkahkan kakinya untuk mendekat dan membisikkan sesuatu pada Jimin... "Gue akuin, selera Lo sekarang oke juga.! Tapi gue seneng, seenggaknya gue tau kalau Lo dapetin cowok yg jelas lebih baik dari gue.! Titip salam buat pacar Lo, Pak Yoongi.!!"
|~Be With You~|
//MinNovi//
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You (YoonMin) End
AcakSiapa yg menyangka, Jika seorang Park Jimin, Mahasiswa slengean, bar bar dan tersantai sepanjang masa itu, bisa disukai dan di incar oleh dosen baru di kampusnya. "Saya suka sama kamu" "Suka dalam arti.?" "Dalam arti sebagai laki laki yg menyukai pa...