Mengingat jika hari ini adalah hari Jumat, dan Jimin yg status nya masih sebagai anak magang, hanya bekerja setengah hari saja, maka begitu ia menyelesaikan semua pekerja nya dan setelah makan siang, ia langsung bergegas menuju restoran Yoongi, dengan menggunakan taxi tentunya.
Seperti biasa, kedatangan Jimin langsung di sambut dengan hangat oleh para pegawai di restoran yg kini sudah mengenalnya dengan baik, Jimin hanya tersenyum manis untuk menanggapinya, kembali melangkahkan kaki menuju ruangan pribadi milik Yoongi.
Setelah sampai di ruangan nya, Jimin melihat yoongi yg sedang duduk bersandar sembari memejamkan mata dan sesekali memijat pelipisnya, kemudian laki-laki itu berjingkat kaget saat ada tangan yg tiba-tiba menyentuh keningnya.
"Kamu sakit.?" Tanya Jimin sembari mendudukkan dirinya disamping Yoongi
"Sedikit pusing"
"Mau aku panggilin dokter.?"
Yoongi tersenyum tipis, kemudian menyandarkan kepalanya dibahu Jimin... "Ngga usah, aku cuma kurang tidur aja kayaknya"
"Lagi sibuk ngerjain apa emang nya.? Sampe kamu kurang tidur" tanya Jimin, dengan tangan yg mengelus lembut rambut Yoongi
"Beberapa hari ini aku emang susah tidur"
"Kenapa.?"
Bukannya menjawab, Yoongi hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya, melihat seperti apa respon Yoongi barusan, sukses membuat hati Jimin mencelos.! Sampai kapan kekasihnya ini akan menyimpan semuanya sendirian.? Sedikitnya, pasti ucapan Anita tempo hari akan menjadi beban tersendiri untuk Yoongi.
"Katanya ada yg mau di omongi.?" Tanya Yoongi dengan mata yg terpejam
"Hemm." Balas Jimin mengiyakan
"Apa.?"
Yoongi membenarkan posisinya menjadi duduk tegap, memfokuskan pandangan nya pada Jimin yg terlihat seperti bukan Jimin yg biasanya.
"Kenapa, Hem.? Kamu ada masalah.? Gapapa, bilang aja sama aku"
"Aku siap, aku mau nikah sama kamu.!"
Akibat dari random nya ucapan Jimin, membuat dosen itu terdiam kaku, tidak ada angin tidak ada hujan, bagaimana bisa lelaki manisnya berkata demikian tanpa berpikir panjang.?
Jimin menggenggam tangan nya Yoongi, berharap laki-laki itu segera merespon nya, ini menjadi tantangan tersendiri untuk Jimin, tentu butuh keberanian penuh untuk mengungkapkan keputusannya yg bisa di bilang sangat tiba-tiba.
"Serius.! Kamu tau kan, kalau pembahasan Soal pernikahan ngga bisa dibuat bahan bercandaan"
"Aku siap buat nikah sama kamu.!" Ulang nya penuh keyakinan
"Kenapa tiba-tiba.?"
"Ngga tiba-tiba kak, aku udah mikirin ini dari kemarin-kemarin"
"Ada yg kamu sembunyiin dari aku.?"
"No.!! Aku serius, kak yoon—"
"PARK JIMIN..!!!"
Jimin memejamkan matanya karena kaget, saat namanya diteriaki oleh Yoongi, ini pertama kali Yoongi membentaknya.! Karena biasanya semarah-marah nya seorang min Yoongi, ia tidak pernah berteriak ataupun membentak Jimin.
Yoongi mengacak rambutnya frustasi... "PERNIKAHAN NGGA SEMUDAH HANYA DENGAN KAMU BILANG UDAH SIAP BUAT NIKAH.! AKU TAU KAMU, JANGAN PERNAH MAKSAIN DIRI KAMU SENDIRI KALAU NYATANYA EMANG KAMU BELUM SIAP.! JANGAN DENGERIN APA KATA ORANG.!YG JALANIN HUBUNGAN INI KITA BERDUA, BUKAN MEREKA ATAU SIAPAPUN ITU.!!"
"JUSTRU ITU KAK, SEKARANG AKU UDAH YAKIN SAMA KEPUTUSAN AKU"
"TAPI MALAH AKU YG NGERASA NGGA YAKIN.!"
"Kak, aku serius.! Aku juga udah bilang ke ayah sama bunda.!"
"Sayang..."
"Kamu beneran ngga percaya sama keputusan aku, kak.?"
"Bukan gitu, aku cuma ngerasa kalau ini tiba-tiba banget"
Yoongi kembali terdiam saat Jimin menerjangnya dengan sebuah pelukan... "Aku mau minta maaf sama kamu kak, maaf karena udah bikin kamu nyimpen semuanya sendirian.! Maaf juga karena selama ini aku bener-bener belum bisa ngertiin kamu.! Layaknya kamu yg selalu ngertiin aku"
"Selama hampir satu Minggu ini, mungkin kamu ngerasain ada yg beda dari aku.! Tapi tenang, aku ngga berubah banyak kok, aku cuma introspeksi diri aja, buat memperbaiki diri aku sendiri, biar bisa jadi pandangan yg lebih baik buat kamu"
"Kamu ngomong apa.? Aku ngga ngerti.! Ngga ada yg salah sama diri kamu"
"Kamu tau kenapa aku nangis di hari itu.?"
"Kenapa.? Coba bilang ke aku, kamu udah siap cerita, kan.?"
"Aku tau semuanya, kak"
"Tau.? Tau soal apa.?"
"Aku denger semuanya, kak Yoongi.! Bisa-bisanya kamu bersikap baik-baik aja, padahal dibalik itu semua.? Kamu banyak sembunyiin sesuatu dari aku.! Aku ngga tau lagi harus ngomong apa begitu aku denger semuanya, kenapa kakak ngga terus terang aja ke aku.? Kalau sebenarnya mama udah sering nuntut kamu buat cepet-cepet nikah.! Sekarang aku ngga lagi nyalahin siapa-siapa, tapi seenggaknya kamu bilang sama aku, jangan diem aja dengan nutupin itu karena alasan ngejaga perasaan aku, kau tau kak.? Itu tindakan yg bodoh, karena secara ngga langsung kamu udah nyakitin diri kamu sendiri.!"
"Aku ngga mungkin egois buat nunggu kesiapan aku perihal pernikahan kalau kamu terbuka dari awal, mungkin adanya kamu disini bisa pelan-pelan buat ngeyakinin diri aku sendiri, dan sekarang kalau kamu tanya apa aku kecewa sama kamu.! Jawaban adalah iya.! Karena kamu ngga terbuka sama aku, tapi terlepas dari itu semua, aku jauh lebih kecewa sama diri aku sendiri... Hikss.. maaf kak.. aku minta maaf.." lirih Jimin yg di iringi dengan tangisan
Yoongi benar-benar dibuat bungkam oleh fakta yg baru saja mengejutkan nya.
"Ssstt, berhenti minta maaf, sayang.! Itu semua bukan salah kamu, itu udah jadi keputusan aku, aku yg harusnya minta maaf karena dari awal aku yg udah ngga terbuka sama kamu, karena aku fikir, aku sendiri ngga mau terburu-buru, biarin semuanya ngalir dengan perlahan, tanpa adanya paksaan ataupun beban dari mama"
"Tapi nyatanya.? Kamu nanggung itu semua sendirian, itu yg bikin aku kesel sama kamu"
"It's okay sayang, sejauh ini kamu liat kan.? Aku masih bisa tanganin mama"
"Jangan bahas mama.! mama ngga salah apa-apa.! Wajah kalau mama nasehatin kamu kayak gitu.! Akhirnya cuma minta, kamu jangan lagi sembunyiin apapun dari aku, apalagi alasan itu cuma karena kamu ngejaga perasaan aku"
Yoongi mengangguk sembari mengeratkan pelukannya... "Maafin aku"
"Janji, ya.?"
"Janji.." balas Yoongi, ikut mengaitkan kelingkingnya
"Awas aja kau sampe di ulangin"
"Emang kenapa kalau di ulangi.?"
"Kak Yoongi.!!"
"Iya iya janji, ngga lagi.!"
"Kamu tau ngga.? Di hari itu aku ngerasa buruk banget jadi pacar kamu.!"
"Jangan di bahas lagi, udah selesai kan.?"
"Tetep aja, aku masih suka ngerasa bersalah.!"
"Kita berdua sama-sama salah kalau menurut pandangan kita sendiri, udah kan.? Jadi stop.! Jangan minta maaf lagi.!"
"Tapi—"
"Apalagi, sayang.?"
"Apa yg aku bilang tadi, serius.?"
"Yg mana.?"
"Itu loh, yg itu.." jawab nya malu-malu, sembari memainkan ujung Jaz yg dipakai oleh Yoongi
"Ngga usah malu gitu, maksudnya ajakan nikah dari kamu tadi.? Ya ngga mungkin aku tolak lah, sayang" goda Yoongi yg kemudian mengecup bibir Jimin secara singkat
|~Be With You~|
//MinNovi//
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You (YoonMin) End
De TodoSiapa yg menyangka, Jika seorang Park Jimin, Mahasiswa slengean, bar bar dan tersantai sepanjang masa itu, bisa disukai dan di incar oleh dosen baru di kampusnya. "Saya suka sama kamu" "Suka dalam arti.?" "Dalam arti sebagai laki laki yg menyukai pa...