chapter 11

43 22 5
                                    

🌻🌻🌻

HAPPY READING
.
.
.

🌻

Prak!

Najmi menggebrak meja. " Hah gue kalah saing ,? lagian masih cantikan gue kali!" Senyum tipis Najmi Yang di ikuti dengan tatapan sinis menatap remeh perempuan di hadapannya ini

Setelah mendengar itu Nafisha tampak menyeringai.

"Nih yaa, Sebusuk busuknya tong sampah, itu lebih busuk lagi hati orang yg selalu iri dan dengki kepada kehidupan orang lain."Balas Nafisha dengan jelas

Najmi memalingkan wajahnya begitu mendapati perkataan Nafisha. " sok tau" Cetus Najmi.

senyum miris itu timbul dari bibir Najmi.

Semua santriwati tampak melihat kepada mereka dan saling berbisik.

" Ngeled-," belum sempat Nafisha bicara sudah terpotong.

" Assalamualaikum, anak-anak" ucap seorang wanita paruh baya

Segera mereka berhamburan kembali ke tempat duduk masing-masing,karena ustadzah sudah datang untuk mengejar.

" Waallaikkumsallam, ustadzah" Jawab mereka serempak

" Jangan ada yang ribut-ribut!" Tegas ustadzah

" Enggak ustadzah" Jawab Najmi

"Baik kalo gtu" Ucap ustadzah

" Sekarang keluarkan buku matematika kalian"Suruh ustadzah

Ustadzah itu bernama ustadzah HANIN seorang guru matematika di pondok pesantren asy-syifa.

" Na'am,ustadzah" Jawab mereka serempak

Ustadzah mulai menerangkan bahan ajar sekarang.

" Nahh apa kalian sudah faham apa yang sudah ustadzah jelaskan barusan?"

"sudah ustadzah" Jawab mereka serempak kecuali Nafisha

" Sekarang kerjakan soalnya,saya pergi keluar dulu sebentar,yaa"  Pamit ustadzah hanin

" Baik ustadzah"

Di depan soal lembar matematika, Nafisha tampak mengetuk-ngetuk jemari ke dagu. Sungguh dia sangat pusing sekarang.

" Gilak apaan ini,matematika colab sama Bahasa Arab gini" Omel Nafisha yang tampak frustasi

"Di sini emang gini matematikanya" ucap Azizah yang satu bangku bersama Nafisha

" Tapi kan udah sulit tambah sulit lagi" Rengek Nafisha

" Aku ngerti bahasa Arab nya dikit-dikit,soalnya pernah di ajarin sama ayah" Adu Nafisha

"Gapapa kan belajar" Jawab mereka serempak

" Barang siapa menyulitkan orang lain maka Allah akan mempersulitnya pada hari Kiamat" (HR Al-Bukhari no. 7152)." Ucap Nafisha dengan penuh percaya diri

"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu..." Balas Azizah

Aura dan Jihan yang mendengar itu berbalik badan dari bangku depan ke bangku Nafisha.

" Nih Fish soal yang diberikan guru itu untuk menguji kemampuan mu,aslinya gampang soalnya kalo lu mau belajar" ucap Jihan

"Tapi kan ada cara yg gampang gitu, knp guru-guru milih cara ngitung nya yang agak susah?" Keluh Nafisha kepada teman-temannya

"guru matematika kan ngajar buat kebaikan kita, lagian kalo misalkan ga diajarin emang kita bakal ngerti hitung?" Tanya Aura dengan mengangkat alisnya satu.

SEINDAH SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang