chapter 20

43 4 0
                                    


JANGAN LUPA FOLLOW GUYS...






🌻🌻🌻

"Apasih gajelas banget tu santri-santri,"

"Bukanya bantuin bawa malah ngegoda orang"Gerutu Nafisha sangat kesal

selang Tak begitu lama datang tangan kekar  yang tampak mengambil keranjang baju yang Nafisha bawa sendiri

"Biar saya bawakan" Ucap Gus Farhan mengambil keranjangnya

" Eh Gus jangan"

" Gapapa Gus Afish aja" Nafisha menarik balik keranjang itu hingga terjadi tarik menarik di antara mereka

" Sudah tidak apa-apa saya denger tadi kamu ngoceh terus,kamu juga perempuan ini berat" ucap Gus Farhan dengan menarik  balik keranjang nya

" Yaudah serah Gus aja" ucap Nafisha langsung melepaskan pegangan tangannya

Bruk!

Gus Farhan langsung terjatuh akibat Nafisha langsung melepaskan pegangan keranjang nya tanpa aba - aba terlebih dahulu

"Astagfirullah, Nafisha!"

"  Gus maaf,lagian kata Gus juga kan suruh lepas" Panik Nafisha

" Enggak langsung di lepas juga Nafisha" ucap Gus Farhan langsung berdiri membersihkan pakaiannya dari tanah yang menempel

" hhe gus maaf yaaa?,Gus bukanya kalo nanti gus punya istri ini tugas istri kan,nyuci,masak beres-beres semua pekerjaan rumah deh, ya kan?" Tanya Nafisha

"Dalam ajaran Islam, pekerjaan rumah tangga sejatinya adalah tanggung jawab suami. Namun jika dilakukan para istri maka pahalanya setara dengan jihad,tapi saya tidak akan membiarkan istri saya melakukannya"

" Gus Farhan perhatian banget reflek pengen  jadi istrinya,eh bentar umur Gus Farhan ini berapa ya?" Batin Nafisha

"Gus umur Gus Farhan  itu berapa ya?" Tanya Nafisha penasaran langsung to the points aja

" Umur saya?"

Nafisha menghela nafas pelan sambil menepuk jidatnya," Iyaa Gus siapa lagi kalo bukan Gus Farhan"

"Umur saya dua puluh sembilan tahun!"

Nafisha diam membisu setelah mendengar penuturan langsung dari Gus Farhan" loh Gus udah tua ternyata kok belum nikah sih? Nunggu apa?" Ledek Nafisah sambil tertawa hingga membuat wajahnya memerah

" Tunggu kamu lulus " Ucap Gus Farhan dengan santainya

Deg!

Rasanya seperti petir menyambar di siang hari seorang yang ia kagumi berkata seperti itu untuk pertama kalinya."Ini serius apa yang Gus Farhan bilang? Atau hanya canda belaka  saja? " Batin Nafisha terdiam

Sorot wajah  nakal Nafisha  yang tadi kini berubah menjadi sorot sedih,meskipun dia tahu bahwa yang di ucapkan Gus Farhan itu rasanya bohong" Hha Gus bercanda ya?"  Tanya Nafisha

Gus Farhan malah tampak terus tersenyum " Buat apa saya bercanda?"

Kini dua insan itu tampak memasang wajah memerah dan saling tertunduk satu sama lain, keadaan sekitar seketika menjadi panas tanpa sebab walaupun mereka berada di bawah pohon yang teduh

Kepala Nafisha tampak tertunduk,matanya berkaca-kaca"Tapi Gus  saya sebagai wanita sadar diri bahwa saya wanita fakir ilmu tidak pantas dengan laki laki yg paham agama seperti Gus!"

"Jangan bersedih justru itu saya  ingin wanita yang faqir ilmu namun dia terus berjuang untuk mencari ilmu, tidak ada yang sempurna, seharusnya saling melengkapi, insyaallah saya akan membimbingmu" ucap Gus Farhan

Setelah mendengar itu senyum manis sekarang tampak  terukir di bibir Nafisha.gus Farhan tampak membawa keranjang baju tadi dan hendak menghantarkannya ke Kobong dengan di ikuti Nafisha dari belakang.

Dari sorot wajah Nafisha tampak dia  bahagia

"Oh iya Gus Nafisha mau tanya"

" Tanya apa?" Ucap Gus Farhan dengan terus berjalan

" Gus kenapa kalo bicara dengan Afish selalu nunduk?"

"Karena setiap yang memabukkan itu di larang"

" Hah emangnya Nafisha minuman keras?"

Mendengar perkataan Nafisha senyum Gus Farhan merekah alis nya saling bertautan. Senyumnya terlihat menggoda,membuat hati Nafisha bergetar untuk kesekian kalinya

"Oh iya Gus"

"Hmm,Kenapa lagi?" Tanya Gus Farhan

" Sorban yang waktu itu buat nutupin rambut Nafisha masih basah  dikit mungkin nanti malam juga kering Gus"

"Kamu simpan saja "

" Enggak Gus pokonya nanti saya bakal kembaliin!"

" Baiklah,ini sudah sampai di Kobong"

" Hah gak kerasa banget?"

" Bener ya waktu gak kerasa kalo sama orang di cinta" Beo Nafisha

"Apa yang kamu bilang?"

Sontak Nafisha sangat kaget akan hal itu" enggak Gus bukan apa-apa,saya masuk ke dalam dulu"

" Terimakasih, assalamualaikum" ucap Nafisha membawa keranjang pakaiannya lalu langsung masuk

" Waallaikkumsallam,aneh " ucap Gus Farhan lalu pergi

Tampak gadis itu beranjak masuk dan terduduk di atas kasur sambil mengetuk-ngetuk jarinya ke dagu, "Aneh jiga di pikir-pikir perkara  omongan Gus Farhan, Emangnya pantes wanita seperti ini bersanding dengan seorang Gus?"

" Berawal masuk pesantren terus tanpa sengaja  kagum sama ketaatan Gus Farhan hingga tak sengaja menyukai orangnya,berulang kali menyadari diri sendiri bahwa gak pantes,ini orangnya malah bilang gitu kan meleyot jadinya ya allah" Batin Nafisha dengan mengacak-acak jilbab yang ada di kepalanya

" Besok kudu bilang umi sekalian balikin sorban Gus Farhan ini" Pikir Nafisha

Sontak Jihan dan Azizah melihat gelagat aneh dari sang sahabatnya itu mereka pun saling bertatapan penuh ke heran.

" Woi fish!"

" Kenapa sampe kek gitu kamu ada masalah?,mana masuk langsung duduk gak salam lagi"

" Eh alah, mikirin apa si fish?' Tanya Azizah

"Eh maaf,aku gak sadar ada kalian,"

" Aku gapapa ko gada masalah " Jawab Nafisha dengan muka polosnya tanpa kedip

" Gapapa terus,kamu  kalo ada masalah itu cerita sama kita bukan bilang gapapa terus,kebiasaan tau,inget ya! aku sama Jihan dan Aura ada di sini buat bantu kamu oke?"

"Ak-"

"Iya fish gak usah memaksakan diri, kalo kamu perlu bantuan  pasti aku akan datang dan siap nolong!" Lanjut Jihan  dengan penuh semangat

"Udah aku mau bicara,kalian tau gak? Aku itu gapapa tau ini itu aku lagi bahagia" pekik Nafisha kegirangan

"Hah cerita ada apa dong?" Tanya mereka sangat kepo

" Gini!"

Mereka langsung mendekat kepada Nafisha

" Apa Fish?"

"Ja-di"

" Assalamualaikum" ucap seseorang memotong pembicaraan mereka.








Oke sampe sini dulu makasih yang udah baca jangan lupa bantu VOMEN yaa💐

SAMPAI JUMPA DI PART SELANJUTNYA...









SEINDAH SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang