chapter 17

26 10 0
                                    

Are you oke guys?

Banyak orang mengatakan,mencintai wanita itu rumit dan sangat menyiksa tapi sebenernya yang menyiksa itu adalah kita mencintai orang yang sama sekali tidak mencintai kita.

Happy reading
.
.
.
🌻

Di pagi harinya mereka bersiap-siap untuk menunaikan sholat Subuh berjamaah.

" Widih liat, sekarang NAFISHA yang kita kenal udah gak kebo lagi,yaa tidurnya"Canda Aura

" Iyaa bener banget,tapi kadang kumat lagi ngebonya" Lanjut Jihan

"Enak aja,aku rajin tau kalian nya aja enggak nyadar" Omel Nafisha tak terima

" Justru bagus tau,makin kesini kamu jadi berubah"Pesan Azizah

" Karakter memang tidak dapat di rubah,tetapi dapat di perbaiki,kan?" Tanya Nafisha kepada mereka

" iyaa,Tapi jahilnya itu loh" Papar Aura

" Kamu naenya" Canda Nafisha dengan muka polosnya

" Kamu!"Pekik Aura kesal

"Mulai-mulai" Kesal Jihan yang frustasi

"Udah ayok kita ke mesjid" Ajak Azizah menghentikan kegaduhan  mereka

"Ayokk " Jawab mereka serempak

🍃🍃🍃

Setelah sampai di masjid mereka berwudhu dan hari ini mereka mengantri. Saat giliran Nafisha mau berwudhu setelah  menunggu lama Aura langsung menyelanya." Aku duluan yaa,dingin soalnya hhe" Pinta Aura  dengan raut wajah tanpa dosa

"Enak aja sana kamu ngantri!, aku yang duluan juga"Tolak Nafisha dengan mentah-mentah melototi Aura

" Malah ribut cepet ngantri dong" teriak santri di belakang yang kesal

Dengan pasrah Nafisha  harus mengalah," Iyaa" cetus Nafisha dan kembali kebelakang

"Hhe maaf Fish" Kekeh Aura lalu melanjutkan wudhunya

"Awas kamu Ar,mana Jihan sama Azizah udah duluan masuk lagi" Batin Nafisha tak terima

" Gapapa-gapapa" Balas Nafisha dengan senyum misteriusnya

Nafisha mulai pergi,dan celingak-celinguk mencari sesuatu,hingga mata nya terbinar ke satu arah.

" Awas kamu, aku sembunyikan sendal kamu Ar" Omel Nafisha dengan senyum yang menampakan giginya

" Ini kan sendalnya, dekat sama sendal aku warna item" Batin Nafisha sambil mengetuk-ngetuk dagunya

" nah ketemu"seru Nafisha dengan mata yang terbinar

" Eh tapi ko gede sih?" Pikir Nafisha

" Ah palingan tu anak kakinya emang kek gajah gede,kali" Lanjut Nafisha dan melempar sendalnya ke atas pohon mangga dekat masjid hingga sandal nya tersangkut di atas

" Nah diem kamu di sana" Papar Nafisha lalu pergi.

🍃🍃🍃

Selesai shalat subuh berjamaah mereka keluar.Nafisha dan teman-temanya keluar lumayan akhir karna harus membereskan masjid.Terlihat Gus Farhan dan Gus Amru belum pergi melainkan sedang celingak-celinguk mencari sesuatu.

" Gus sedang cari apa?" Tanya Azizah

" Sendal saya ilang" Jawab Gus Farhan singkat

" Sendal warna apa Gus?" Tanya Nafisha penasaran

" Warna hitam" Jawab singkat Gus Farhan

" Hah jangan-jangan aku salah ngumpetin" Batin Nafisha khawatir

SEINDAH SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang