chapter 13

44 19 0
                                    

Terkadang yang membuat kita nyaman memang tidak bisa di miliki sepenuhnya_Nafisha Ainun Kinara

Happy reading
.
.
.

🌻

Setelah mereka beristirahat di tengah malam Nafisha terbangun dan melihat Gus Farhan yang masih belum tidur.Namun dia terduduk di atas sajadah.

Nafisha melihat punggung belakang Gus Farhan dari kejauhan dengan lekat." Terkadang yang membuat kita nyaman memang tidak bisa di miliki sepenuhnya ,yaa" Batin Nafisha

" Kira- kira Gus Farhan nge doa apa ,ya?" Beo Nafisha

Tiba-tiba Gus Farhan mengalihkan pandangannya ke arah Nafisha,sontak Nafisha langsung pura-pura tertidur kembali.

🍃🍃🍃

Beberapa hari telah berlalu Pagi hari ini sudah tiba kedua orang tua Nafisha kembali menemui Nafisha." Sayang gimana kabarnya sekarang" Tanya kedua orang tua Nafisha

" Alhamdulillah" Jawab Nafisha

" Kata dokter siang nanti kamu sudah bisa pulang"ucap Ayah Nafisha

" Kamu mau kembali ke rumah atau ke pesantren?" Tanya ayah Nafisha

" Pulang ke pondok aja yah" Jawab Nafisha

" Lohh,dulu aja gak mau sekarang betah" Sindir Bunda Nafisha ketawa cekikikan

" bunda itu justru bagus kan" Balas Nafisha

" Pasti ada apa-apa,bilang aja sama bunda"Bisik Bunda Nafisha untuk menggodanya

" Gak ada apa-apa bunda"Balas Nafisha dengan pipi yang  mulai memerah

" Temen-temen pasti khawatir,bund" Lanjut Nafisha

" Iyaa,bener juga" ucap bunda Nafisha

"Dimana Farhan? "Tanya Nur yang tidak melihat Gus Farhan di sana

" Dia pulang ke pondok katanya ada hal penting yang harus di urus"Jawab umi Sri

Nafisha memanggil ayahnya,karena Nafisha merasa jenuh di ruangan itu" Yahh! Afish pengen keluar, bosen" Pinta Nafisha dengan beranjak dari tidurnya

" Sebentar ayah ambilkan dulu kursi rodanya" ucap Ayah Nafisha

" Jalan aja yahh Nafisha enggak apa-apa" Balas Nafisha dengan seru

" Benar, anak ayah ini kuat" ucap Ayah Nafisha dengan mengelus puncak kepala anaknya

" Hati-hati sayang" Pesan Nur kepada Nafisha meski Nur melihat wajahnya masih tampak pucat

"Iyaa bunda"

Sementara itu Nur dan Sri sedang mengobrol sambil menunggu Nafisha.

" Ayah liat suster itu" Tunjuk Nafisha

" Kenapa sayang?" Tanya ayah Nafisha heran

" Dia kelihatan capek banget,tapi hebat nya ia tetap tersenyum di setiap keadaan, Nafisha juga di jaga dengan baik" Jawab Nafisha kagum melihat itu

" Benar, menjadi seorang perawat itu pilihan ketika kamu sudah memilih artinya kamu sudah siap untuk menahan air mata untuk melukis senyuman penuh kebahagiaan untuk orang lain"

"Nafisha!"pekik seorang Gadis dan berlari menghampiri Nafisha

Sontak mereka langsung menoleh ke arah sumber suara itu.

" Alesya,kenapa lo bisa ke sini?" Tanya Nafisha

"Yasudah,kamu ngobrol dulu ayah pergi sebentar" Pamit ayah Nafisha tak ingin mengganggu anaknya

SEINDAH SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang