chapter 21

58 4 0
                                    

Waallaikkumsallam" ucap mereka serempak

" Itu siapa ya?,ganggu aja "

" Jangan begitu lah han "

Jihan beranjak bangun dari duduknya dan berjalan untuk membukakan pintu berniat untuk melihat siapa yang ada di balik pintu,Ketika pintu di buka oleh Jihan terdapat seorang gadis berdiri di sana

Jihan melihatnya dengan sorot tak senang,"Mau apa lu  datang lagi ke sini, asal lu tau semenjak lu gak ada kita aman" Celoteh Jihan  langsung setelah melihat gadis itu

"Aku cuma pengen ketemu Nafisha emangnya aku salah?,"

" Lagian aku  ke sini baik-baik aja kok gak ada maksud jahat" ucapnya

Azizah yang sendari tadi melihatnya,berdiri dan menghampiri Jihan,"Udah kalian jangan ribut,ayok masuk ke dalam saja" Ajak Azizah  langsung menarik masuk tangan mereka  berdua

Tepat setelah mereka berada di dalam," jadi ada maksud apa kamu  datang ke di sini?" Tanya Azizah

" Aku pengen ngobrol sesuatu sama Nafisha tapi ini berdua saja" Pintanya

"Tinggal ngomong langsung kan bisa" to the points Jihan

" kamu gak boleh gitu" Ingat Azizah

"Yaudah  kalo kamu pengen bicara berdua aku sama Jihan pergi dulu aja  sekalian mau beli makanan "

" Ayok Han" Ajak Azizah menarik tangan Jihan untuk pergi

" Gak mau gw mau liatin tu bocah nanti dia ngomong apa-apa"

"emang nya ngomong apa?"

" Maksudnya takut ngomong apa-apa"

" oh,dah ayok" mereka berdua pergi langsung meninggalkan mereka tanpa menghiraukannya

"Mereka udah pergi,jadi kamu mau bicara apa?"Tanya Nafisha

" Aku datang ke sini  mau minta maaf soal makanan waktu itu,akibat ulah aku kamu  jadi masuk ke rumah sakit" Lirih Najmi dengan ekspresi wajah sesalnya

"Sebelum kamu minta maaf udah di maafin kok,gak usah sedih gitu,"

" Tapi sebenernya kenapa kamu buat itu,apa salah aku?

" Maaf tapi  waktu itu  aku di liputi rasa iri, sebenarnya aku suka sama Gus Farhan jadi aku berusaha menyingkirkan siapapun yang mencoba mendekatinya,tapi setelah Gus Farhan datang dia menyadarkan aku bahwa puncak tertinggi dari mencintai adalah membiarkan dia memilih pilihannya "Lirih Najmi penuh sesal

" Aku hanya terlalu berharap,dan harapan itu adalah akar dari rasa sakit"

" Tapi kamu harus ingat bahwa Jika sesuatu ditakdirkan untuk menjauh darimu, maka ia tak akan pernah mendatangimu. Namun jika ia ditakdirkan bersamamu, maka kau tak akan bisa lari darinya, jika memang dia ditakdirkan untukmu, dia akan kembali ke pelukan mu dan jika dia tidak kembali kepelukanmu maka doa kanlah dia bahagia dengan pilihan" ucap Nafisha mengingatkan

" Iya aku sadar dan aku salah, aku berusaha buat  lupain Gus Farhan,tapi mungkin ini hari terakhir aku di sini,aku pengen pindah buat lupain cinta pertama aku dan mulai memperbaiki semuanya"

Nafisha menatap hangat perempuan di depannya itu,"Kamu enggak mau perjuangin cinta pertama kamu?"

Gadis itu tersenyum hangat setelah mendengar penuturan langsung dari Nafisha" Bukankah mengikhlaskan juga bagian dari mencintai?"

Najmi mendekat kepada Nafisha lalu menepuk pundaknya lalu Najmi tersenyum" Fish aku harap Gus Farhan bersama kamu tapi kamu harus hati-hati dengan teman kamu sendiri kare-"

Bruk

Suara pintu terbuka langsung dan menampakan Aura di depan pintu." Ngapain lu di sini hah?" Tanyanya langsung

" Eh Ar,tenang dulu Najmi di sini mau minta maaf doang" ucap Nafisha menenangkan Aura yang tiba-tiba emosi

" Heleh fish jangan percaya sama omongan dia" celoteh Aura dengan jari menunjuk ke Najmi

" apaan sih,harusnya kamu yang sadar"

" Udah!" Pekik Nafisha

"Lo,udah hampir nyelakain sahabat gue"

" Aku bilang kan minta maaf,apa kamu enggak sadar?" Pekik Najmi

Azizah datang bersama Jihan "  permisi maaf ganggu,tapi Najmi Lo di tunggu sama orang tua Lo di Ndalem" ucap Jihan

Najmi menghela napas pelan" aku izin pamit pergi ,assalamualaikum" ucap Najmi meninggalkan mereka

" Enggak akan ada habisnya kalo sama Aura!" Batin Najmi

"Waallaikkumsallam"

" Eh fish?,dia tadi ada ngomong apa?"

" Tadi Najmi  minta Maaf,tapi dia mau ngomong tapi kamu malah datang marah"

" Hhee maaf fish,lagian emosi" ucap Aura menggaruk kepalanya yang tak gatal

" Sudah-sudah ni kita bawa makanan ayok kita makan bareng"

"Nah itu baru bagus" ucap mereka tanpa pikir panjang langsung menyantap makanan yang di bawa Jihan

*

Pagi ini Nafisha dan teman-temanya sudah tiba  lebih awal di dalam kelas, sekarang jadwal piket kelas Nafisha namun dia malah bersantai-santai dan mengobrol" Fish bersih-bersih kelas ini kan bagian kamu" ucap Aura

" Oh iyaa bentar lagi" Balas Nafisha yang masih asik mengobrol hingga tak melihat jam

" Liat jam!" Suruh Jihan sedikit berteriak

Nafisha melihat jam menunjukkan sebentar lagi akan masuk sebelumnya teman satu piketnya sedang sakit hingga sekarang Nafisha yang harus membereskan kelas sendiri

" Alamak,yaudah aku bersih-bersih dulu sebelum masuk nanti di hukum"

" Mau di bantu Fish?" Tawar mereka

" Ah pake nanya mau lah" ucap Nafisha sambil menggeplak tangan Azizah

" Astagfirullah Fish!" Ringis Azizah namun Nafisha hanya ketawa saja

Setelah membereskan kelas secara terburu-buru tampak tong sampah di kelas penuh hingga harus di buang" duh penuh lagi aku buang dulu" ucap Nafisha

" Bentar lagi masuk fish,nanti ke buru ada ustadzah"

" Enggak,kamu tunggu di sini aku buang dulu sebentar" ucap nya dengan membawa tong sampah kecil niat untuk membuangnya dengan berlari

Azizah menggeplak jidat nya" emang bener-bener ni anak" batinnya

Bruk!

Saat berlari Nafisha tanpa sengaja menabrak seseorang yang sedang berjalan hingga membuat sampah berserakan di sana

" Astagfirullah,sial banget hari ini"

" Bagus ya! emangnya gak bisa pelan-pelan kalo jalan!" Pekiknya

















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEINDAH SENJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang