SATU

231 79 11
                                    

Hari minggu adalah hari yang sangat menyenangkan bagi siapa pun.karna di hari minggu siapa pun bisa rehat dari pekerjaan nya,sekolah nya dan masih banyak lagi,tapi tidak dengan zanka.hari minggu justru hari yang paling zanka hindari,karna apa?karna ia harus datang kerumah sang kaka hanya untuk mengasuh sang keponakan tercinta,bukan..bukan itu yang jadi masalahnya justru dengan senang hati zanka akan menerima keponakan nya.yang menjadi akar masalahnya adalah..ia harus selalu menyaksikan pertengkaran antara sang kakak dan kakak iparnya,zanka terus mengoceh karna ia harus jalan kaki menuju rumah nia_kakaknya.memang jarak nya tidak terlalu jauh namun tetap saja zanka malas,tak terasa kakinya terus membawa zanka hingga ke depan rumah.zanka menghela nafas lelah,lantas ia mengetuk pintu malas.

Tok  tok

"Kak...?ini zanka"tak ada sahutan dari dalam.ia mengerutkan kedua alisnya.tidak biasanya kakaknya ini tidak menyahuti,ketika zanka ingin mengetuk pintu yang ke dua kalinya, tiba tiba datang tetangga kakanya.

"Neng adiknya mbak nia ya?"

"Oh iya bu.ibu tau gak kakak saya pergi ke mana?soalnya gak biasanya pada sepi gini"

"Lho?neng gak tau?mbak nia sama suaminya semalam bertengkar lagi,terus mereka pergi gak tau kemana"

"Pergi?"zanka berpikir beberapa saat.kira kira pergi kemana mereka?

"Hmmm maaf bu.kira kira ibu tau gak kakak saya pergi ke mana?"

"Duh maaf neng kalo soal itu saya juga kurang tau.soalnya mereka perginya sendiri sendiri neng "

"Sendiri sendiri?berarti..?" Zanka kembali berfikir.

"Yaudah atuh neng saya duluan ya"

"Oh iya bu makasih ya.udah kasih tau saya"

"Iya neng sama sama..mari"ibu itu lantas pergi.
Zanka hanya tersenyum terus mengangguk sebagai jawaban.

"Kalo mereka perginya pada sendiri sendiri,terus putra sama siapa?"zanka bertanya pada dirinya sendiri.ia mulai khawatir akan terjadi sesuatu pada putra.

jika kalian berfikir bahwa putra anak 6 tahun atau 10 tahun maka kalian salah.putra damawangsa adalah keponakan zanka yang hanya selisih 2 tahun lebih muda dari zanka.iya--yang  berarti putra sudah berumur 15 tahun.laki laki remaja itu memiliki paras yang tampan,kulit putih,hidung yang mancung serta bibir yang sedikit tebal itu selalu berhasil memikat kaum hawa mana pun,namun sayang..putra memiliki kekurangan...ah lupakan,kali ini kalian harus tau betapa khawatirnya zanka saat ini.ia mulai mencoba membuka pintu yang ternyata tidak terkunci sama sekali.

"Ya ampun putra!"objek yang pertama zanka lihat adalah. putra yang terikat di kursi dengan keadaan tubuh yang penuh dengan luka memar,zanka bergegas melepaskan tali tali yang melilit dan berhambur ke pelukan putra.

"Putra sayang..Kenapa tadi gak teriak minta tolong?kenapa bisa kayak gini?siapa yang berani lakuin ini sama keponakan aka yang ganteng ini hmm?"

Mata zanka mulai memanas kala matanya bersitatap dengan mata lembut milik putra,mata itu...mata itu selalu saja terlihat tenang,mata itu selalu saja terlihat damai,zanka terisak di pelukan putra.

"Aka kenapa nangis?"tanya putra lembut,zanka melepaskan pelukan nya

"Aka gak papa,sekarang jawab Aka,siapa yang lakuin ini?bunda?apa ayah?"

"Bunda"jawab putra masih dengan senyuman nya.

"Kenapa bisa?putra nakal lagi?"

"Gak,kata bunda putra duduk aja dulu, nanti bunda bakal pulang lagi bawa permen banyak"putra berkata dengan lembut,namun matanya meneteskan air mata.

"Gak! itu bohong putra,mereka gak akan balik lagi"zanka terisak,ia ingin..sekali keponakan nya ini faham,bahwa dia tidak di harapkan oleh orang tua nya.

zanka selalu berdoa semoga ada ke ajaiban dari tuhan untuk menyembuhkan ke traumaan yang membuat putra seperti anak berumur 6 tahun,sungguh nasib putra yang malang.

"Putra tau kok,ini semua bohong,tapi karna bunda yang bilang,putra jadi ragu buat gak percaya"ucap putra masih dengan nada lembut.zanka semakin terisak,sebegitu sayang nya putra kepada bundanya

"Putra..mulai sekarang putra tinggal sama aka ya?"

"Kalo putra ikut sama aka terus bunda gimana?"
Baru saja zanka ingin menimpali tiba tiba ada dua orang berbadan tegap datang dengan mata yang menajam.

"Rumah ini sudah kami sita,silahkan keluar dan ambil barang barang kalian"ucap nya tegas

"Maksud om apa?saya tidak mempunyai alasan kenapa rumah kakak saya  harus di sita?" zanka juga tak kalah tegas.

"Masih nanya! Kakak kamu itu punya hutang sama bos kami!"balas salah satu dari mereka

"Betul sekali,dan kemarin malam kakak kamu menyerahkan rumah ini sebagai jaminan Nya"zanka terkejut.ternyata memang setega itu kakaknya.

"Dan tunggu apa lagi?silahkan keluar!"

"Oke saya akan keluar,tapi saya minta waktu sebentar om"ucap zanka sedikit memohon.

"Untuk apa?!"

"Saya mau nelpon temen saya sebentar buat nyuruh dia jemput saya ke sini,boleh ya om"pinta zanka memohon.

"Yaudah jangan lama lama"

"Makasih om,makasih banyak"zanka mulai mencari satu kontak dan menelpon Nya,

"Halo"

"..."

"Iya,tolong jemput gue sekarang,tapi pake mobil ya lex,soalnya ada ponakan gue sekarang"

"...."

"Iya,cepet ya jangan lama lo!"

"...."

"Hmm"

Tut...tut...
Sambungan telpon zanka akhiri.

"Bentar ya om"
Kedua laki laki itu hanya mengangguk sebagai jawaban.tak lama datang sebuah mobil berwarna hitam.seseorang keluar dari mobil itu dan menghampiri zanka.

"Kali ini ada apa nih sama ponakan lo?"tanya nya heran

"Nanti gue jelasin Nya,yang pasti sekarang lo tolong bantu bawa barang barang ponakan gue"setelah itu mereka bergegas pergi dari sana menuju rumah zanka.

Tak terasa mobil hitam itu sudah terparkir di depan rumah sederhana zanka,kalian pikir,zanka tinggal bersama orang tuanya?kalian pikir zanka adalah perempuan manja yang apa apa keinginan nya harus di laksanakan seperti kehidupan anak bungsu dalam cerita cerita?tidak.
Zanka hanya hidup sebatangkara.orang tuanya meninggal saat dirinya berumur 10 tahun,ia memiliki 3 kakak.
Namun zanka tidak pernah tau wajah kakak kakaknya seperti Apa,orang tuanya bilang,kedua kakaknya di culik dan tidak tau keberadaan nya sampai saat ini.

"Alex thanks ya"ucap zanka berterima kasih.

"Yaelah santai kali frend,kayak sama siapa aja,yaudah gue langsung balik apa mampir dulu nih?"alex bertanya dengan nada meledek.pasalnya sudah lama berteman dengan zanka,perempuan itu tidak pernah menawarkan nya mampir.zanka terkekeh.

"Gak.lo langsung pulang aja"jawab zanka sembari mendorong tubuh tegap alex agar segera keluar dari pekarangan rumahnya.

"Iya iya! Gue pulang nih ah,eh bocil jagain nih temen gue"ucap alex sesekali mengacak rambut putra gemas

"Yaudah gue pulang ya"

"Iya,hati hati lo lex"



Typo?banyak and tandain!
Coment💬vote💫
Ig:tuntay_G

ZANKA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang