SEMBILAN BELAS

23 17 0
                                    

Arloji sudah menunjukan angka 15:35
Namun zanka masih tidak terbangun dari tidurnya,suara dering ponsel yang sedari tadi mengalun tidak sekali pun mengusik tidurnya,sekali lagi.ponsel itu berdering namun kali ini sepertinya zanka mulai terganggu,terlihat dari tangan nya yang meraba mencari asal suara dari hp nya.

"Siapa sih ah ganggu deh"rancaunya,ia menjawab panggilan itu tanpa melihat dulu siapa yang menelpon nya.

"Halo?"ucap nya dengan suara khas orang bangun tidur.

"Niat gak sih nelpon gue?kalo gak niat gak usah nelpon! Ganggu orang tidur aja"sewot zanka,ia masih setia menempelkan benda pipih itu di telinga nya.

"Siap siap sekarang,saya jemput kamu"

"Siapa si?gak jelas deh l-

Belum juga zanka menyelesaikan ucapan nya,mata yang awalnya tertutup seketika terbuka lebar,suara itu...ah zanka kembali dalam masalah sepertinya.

Diam diam ia meringis,mengingat ucapan nya tadi yang kurang sopan,

"Lanjutkan"suara dingin itu kembali menusuk gendang telinga zanka.

"M-maaf kak,aku kira tadi orang iseng"zanka menggigit kuku nya,guna menahan rasa gugupnya.

"Siap siap,saya jemput"

"Eh gak us-

Tut..tut.

"-sah kak"

"Kebiasaan banget deh ni orang,gak sopan lo begitu,kalo bukan bos.udah gue maki lo,sampai penghuni kebun binatang gue absen semua,hah? Mau apa lo?"zanka terus memaki benda mati yang ada di tangan nya.

"Pake mau jemput segala lagi! Lo pikir gue bakalan nolak? Ya enggak lah"setelah puas berceloteh tak jelas.

Zanka pun menyambar handuk yang tergantung,lalu masuk ke dalam toilet untuk melaksanakan ritual mandi nya.

15 menit berlalu akhirnya zanka keluar dari toilet dengan badan yang hanya terlilit handuk saja,ia bergegas masuk ke dalam kamar dan memilih baju apa yang akan ia pakai sekarang.

Setelah menemukan baju yang ia inginkan,ia berputar di depan cermin.

"Dah rapih,tinggal nunggu pak boss nya datang"

Sebetulnya zanka adalah tipe orang yang simple saja,seperti saat ini.zanka memakai baju kaos berwarna biru navy dengan gambar tulisan abstrak di bagian belakang,
Dan untuk bawahan nya ia memilih celana jeans,tak lupa baju bawah bagian depan ia masukan,rambutnya sengaja ia gerai(intinya gitu we nya kebayang teu?)

Setelah selesai mematut diri di cermin,ia menyambar tas nya dan keluar tak lupa untuk mengunci pintu nya,

"Gak papa ah nunggu nya di luar aja,biar langsung berangkat"gumam nya

Dan benar saja tidak lama dari zanka bergumam,mobil milik zen sudah terparkir tepat di depan nya,

Tak mau membuat zen menunggu,zanka bergegas masuk.namun anehnya zen sama sekali tidak menjalankan mobilnya,apakah
Zen marah karna ucapan zanka yang terkesan tidak sopan tadi?pikir zanka

"Kamu pikir saya supir kamu?"lama diam akhirnya zen bersuara.

"Maksud kakak?"tanya zanka hati hati.

"Pindah ke depan"

"I-iya ka"zankapun turun dengan tergesa.

Zanka tau ucapan zen mutlak sebuah perintah,jadi tidak ada alasan zanka untuk menolak nya.

Setelah drama tentang supir supiran,akhirnya mobil itu pergi dari pekarangan rumah zanka.

Seperti biasa,di dalam mobil itu hanya keheningan yang menemani mereka berdua,tidak ada yang memulai percakapan.zen yang irit bicara,dan zanka yang takut salah ucap lagi.

ZANKA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang