SEPULUH

60 51 1
                                    

Saat di perjalanan alex membawa zanka dan putra entah ke mana,yang pasti ini bukan jalan menuju Pulang,zanka tidak minat bertanya.otaknya sibuk memikirkan banyak kemungkinan,toh alex juga tidak akan membawa mereka kabur juga kan?.dan benar saja mobil nya berhenti di sebuah rumah makan.

"Kita makan dulu,biar nanti lo tinggal mandi terus langsung istirahat"alex ke luar lebih dulu,sedangkan zanka?ia tengah membangunkan putra yang masih terlelap.

"Putra?kita makan dulu sayang"

Eungh...

"Makan di mana aka?"putra bertanya dengan keadaan belum sepenuhnya sadar.

"Tuh lihat,ayok turun,kak alex kasian nungguin tuh"telunjuk cantik milik zanka ber arah ke luar,dimana alex tengah menunggu mereka di depan rumah makan tersebut.

"Hmmm"putra di tuntut ke luar dari mobil oleh zanka.

Mereka pun masuk ke dalam,dan duduk lesehan paling depan.alex mengangkat tangan.

"Bang pesen yang biasa ya! Buat 3 porsi!"

"Siiiip! Tunggu bentar ya! Gue mau anterin yang onoh dulu"timpal si abang dengan membawa nampan berukuran sedang,yang berisi berbagai lauk.

"Iya iya"jawab alex dengan mengacungkan satu jempolnya.

"Lo sering ke sini ya?"tanya zanka yang menyimak sedari tadi.

"Iya,soalnya mamah sering ajak gue ke sini,pas kemarin freya juga gue ajak ke sini"jelas alex dengan senyuman lebar nya.

"Waaah putra suka tempatnya aka"putra menimbrung,

"Suka? Nanti kita sering sering ke sini. oke"zanka merasa senang karna melihat putra yang begitu antusias.

"Tempat ini paling legend sih,soalnya udah ada dari tahun 90an"

"Pantesan rame"mata zanka terus menelusuri rumah makan itu.

Memang dari segi tempatnya,zanka sangat suka,dengan dinding yang terbuat dari bambu dan desain nya pun seperti desain sunda.intinya zanka sangat suka tempatnya,tidak tau dengan makanan Nya,apakah cocok untuk lidah Nya?atau tidak.

"Nih,kalo udah abis,pesen lagi ya"si abang itu bergurau.

"Tekor dong duit gue bang,kalo begitu mah"

"Soalnya warung gue makin rame Nih,kalo ada bujang roberto di sini"

"Haha sae lo bang ah"

"Widih sapa nih bening gini?"

"Halo bang,nama aku zanka"zanka mengulurkan  tangan Nya,begitu pun putra.

"Panggil gue,abang aja ye"

"Sapa Nih?Pacar lo ya?"

"Bukan,dia mah temen gue bang,kalo pacar mah yang kemarin,masa lo kagak inget sih"

"Ooh,iya gue inget,kalo gitu gue ke sana dulu ya,banyak pelanggan soalnya"abang itu hendak pergi,namun sebelum itu,ia membisik kan sesuatu yang mengundang zanka tertawa.

"Kalo bisa dua kenapa harus satu"si abang berbisik tapi masih bisa di dengar oleh zanka dan putra.

"Sialan lo,aliran sesad ini mah"alex tertawa dan meninju tangan si abang tidak terlalu keras.

"Yuk ah,anteng anteng aja ya,kalo mau apa-apa,panggil aja"setelah itu si abang pun pergi.

"Asik bener si abang nya"zanka terkekeh.

"Si bocil anteng ya cil,kalo di kasih makan mah"

"Soalnya perut putra udah keroncongan-ukhuk! Ukhuk!" putra ke selek,wajah nya sangat merah dan mata nya mulai berair.

ZANKA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang