Kini waktu menunjukan pukul 22:30
Sebagian karyawan sudah pulang,dan zanka masih sibuk dengan pekerjaan nya.di sana juga msih ada leo citra dan kak denis dan masih ada dua orang lagi.
Zanka duduk di kursi yang berada di bagian depan yang kebetulan kosong,ia bersandar dan menutup mata sejenak
Berharap lelah nya menghilang.tangan nya mengusap peluh yang mengucur di dahi Nya.namun tiba tiba zanka di kejutkan dengan sensasi dingin di pipinya,zanka terlonjak."Aaaaakh!"
"Leo! lo apa apaan sih! Ngagetin aja"ucap zanka yang spontan mengusap dadanya.
"Santai dong zan,lagian gue cuman mau ngasih ini"leo menyodorkan susu strawbery namun dalam kemasan botol.
"Makasih le,tapi lain kali jangan ngasih lagi deh.takut uang saku lo tekor,kebanyakan beliin gue kayak ginian"ucap zanka kala menerima susu itu,leo tersenyum.
"Gak papa kali zan,beliin lo susu gak bikin gue bangkrut kok.di minum ya abis itu lo siap siap aja buat pulang,biar gue sama yang lain beresin cafe nya"
"Gak papa nih? Gue gak bantuin?"tanya zanka meyakinkan.
"Iya,santai aja.yaudah kalo gitu gue lanjut beres beres " Leo pun menghampiri rekan nya yang mulai sibuk beberes.
Sementara itu zanka kembali menutup matanya namun tak berselang lama mata itu kembali terbuka,mata nya terus memperhatikan Leo,zanka rasa ada sesuatu yang zanka tidak tahu dari leo.ia jadi teringat ucapan alex tadi sore,apakah benar leo mempunyai perasaan kepadanya?
"Apaan sih zanka,mikir nya malah makin ngelantur.gak mungkin lah leo punya perasaan ke gue"zanka bertanya ke pada dirinya sendiri.
Tiba tiba ada suara notif dari ponselnya.
08****
Halo cantik.
Aku lagi nungguin kamu nih,masih lama yah pulang nyah?Zanka menatap sekitar,tidak ada siapa siapa di sini selain teman Nya.belum juga zanka membalas tiba tiba pesan dari nomor tidak di kenal itu datang lagi.
08****
Coba lihat ke luar:)Zanka pun menatap ke luar,namun tidak ada siapapun juga di luar cafe itu.
Saat zanka hendak menoleh ke arah lain,tiba tiba mata zanka membulat kala melihat sosok yang berpakaian hitam hitam tengah melambai kan tangan nya.
Detak jantung zanka mulai tak beraturan.saat zanka mengatur detak jantung nya tiba tiba ada yang menepuk nya dari belakang."Aaaaakh!" zanka menoleh dan ternyata zen yang pelakunya.
"Kamu kenapa zanka?"tanya zen heran.
"A-aah eng-gak kok gak papa bang"jawab zanka dengan cengiran.
"Kamu mau nginep?"
"Hah?"kenapa setiap berbicara dengan zen zanka selalu tidak mengerti.
"Lho? Mereka kapan pulang Nya?"zanka merasa heran,perasaan tadi mereka masih sibuk beberes.kenapa tiba tiba cafe nya sudah sepi saja.
"Ayo keluar sudah malam"setelah mengatakan itu zen melangkah keluar.
Zanka pun ikut menyusul,karna merasa takut sendiriSaat zen akan memasuki mobil nya,namun ia kembali ke luar dan menghampiri zanka yang masih terdiam di depan cafe.
"Kamu nungguin alex?"tanya zen datar.
"Iya bang zen"
"Saya antar saja,saya rasa alex gak akan bisa jemput kamu"
"Maaf bang zen,ane udah di sini btw"timpal alex yang sudah sampai di sana tepat waktu.zanka tersenyum dan menghampiri alex.
"Putra mana?"tanya zanka sambil celingak celinguk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZANKA (On Going)
Mystery / Thriller"Kenapa harus lo?"tanya zanka lirih dengan air mata yang mulai mengalir. "Kenapa?yang seharusnya nanya kenapa itu gue zanka"suara nya bergetar dan mata nya berkilat tajam "KENAPA LO GAK FAHAM ATAS LARANGAN GUE HAH?!GUE UDAH BILANG JANGAN DEKET SAMA...