Pagi ini di kediaman keluarga Welsthone sedang tak ada orang selain Queensha dan juga Zalerfa. Aeric sedang pergi belajar bisnis dengan Aeron di kantor pusat jadi hari ini Queensha pergi sekolah diantar supirnya.
Dimeja makan hanya ada keheningan belum ada yang memulai percakapan sejak Queensha turun dan sarapan. Sampai dimana ia sudah selesai sarapan dan hendak berangkat sekolah tetapi suara menghentikan langkahnya saat tiba di pintu dapur.
"Mau bibik antar Ca? Mang Supri belum datang jam segini takutnya nanti kamu telat" kata Zalerfa menatap ke arah Queensha. Memang walaupun dia sudah menikah dengan Aeron tetapi dia seperti sudah terbiasa dipanggil Bibik oleh anak sambungnya jadi dia hanya menyesuaikan takut dikatakan lancang bila memanggil dirinya dengan sebutan mommy pasti itu akan membuatnya semakin dibenci oleh anak sambungnya.
Queensha hanya mengangguk menanggapi karna tak mungkin jika ia menggunakan gojek atau bahkan membawa mobilnya sendiri,ia belum memiliki SIM dan pastinya sang Daddy tak akan memberinya izin. Mengingat ini hari terakhirnya MOS jadi ia tak boleh datang terlambat seperti hari pertamanya waktu itu.
Queensha menunggu di depan motor Vespa milik Zalerfa mengingat Zalerfa tak bisa mengendarai mobil sambil memegang ponselnya yang membuat dia berdecak kesal saat ibu tirinya lama sekali keluar. Dia melihat jam yang ada dipergelangan tangannya itu dan baru akan masuk kembali memanggil ibu tirinya itu tetapi Zalerfa lebih dulu keluar rumah dengan membawa dua helm yang menurut Queensha sangat lucu.
Ini kali pertama Queensha akan dibonceng naik motor,biasanya Daddy nya itu tak akan membiarkannya menaiki motor dengan alasan keselamatannya lebih utama. Jadi jika tak ada sang supir atau orang yang ia percaya untuk mengantarkan anaknya itu dia akan memesan taksi untuk anak tercintanya.
"Maaf ya tadi Bibik nyari helm buat Eca biar aman" katanya dengan wajah penuh sesal apakah aku tadi terlalu lama?batinnya.
"Gak apa-apa terus ini cara pakainya gimana?" Tanyanya pada Zalerfa.
"Sini biar Bibik bantu" kata Zalerfa lalu mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat dengan Queensha lalu diapun memasangkan helm itu ke kepala Queensha.
"Terus Eca harus duduk kayak gimana?" Tanyanya lagi.
"Eca duduk biasa aja ini pakai jaket Bibik buat nutupin pahanya Eca biar gak kelihatan" titahnya pada Queensha.
Lalu Eca pun duduk dan menggunakan jaket tadi untuk menutupi pahanya dan dengan ragu diapun memeluk Zalerfa.
Zalerfa terlihat terkejut lalu tersenyum bahagia melihat tangan mungil yang sedang memeluknya ini. Sedangkan Queensha sendiri terlihat memejamkan matanya hingga tanpa sadar air mata lolos dan jatuh di pipinya, hatinya merasa hangat saat memeluk ibu sambungnya ini, dia jadi teringat dengan pelukan mommy-nya yang sudah tenang di alam sana.
Zalerfa lalu mengendarai motornya dengan sedikit lebih cepat karna takut anaknya terlambat.
Sesampainya di sekolah Queensha turun dan menyuruh Zalerfa membantunya membuka helm lalu dia mengambil tangan kanan Zalerfa dan menciumnya berpamitan entah dapat dorongan dari mana diapun mencium pipi sebelah kanan milik ibu sambungnya ini lalu pergi meninggalkan Zalerfa yang masih membeku ditempatnya.
_🍁_
"Seluruh siswa-siswi baru yang sudah berada disekolah diharapkan langsung menuju lapangan upacara"
"Sekali lagi kepada siswa-siswi baru yang sudah tiba disekolah diharapkan langsung menuju ke lapangan sekolah"
Merekapun memulai acara penutupan MOS ini di lapangan upacara. Queensha menatap kearah Aulia yang terlihat pucat hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Queensha
Short StoryIni tentang Queensha, Gadis yang sangat disayangi oleh keluarganya, Ibunya meninggal saat ia masih berumur 5 tahun. Juga tentang Persahabatannya dengan Aulia dan Kisah Percintaannya Dengan Ketua geng BlackTiger. Kafka Rajendra Nicholas seorang teman...