18) Balapan

392 10 0
                                    

Suara deru motor terdengar bersahut-sahutan, seorang pria yang tak lain Kafka sedang duduk di atas motor besarnya sambil menatap tajam pada segerombolan orang yang sedang menanti balapan, dia keluar dari mensionnya tepat saat tengah malam begini.

"Ka Lo ikut gak? Lumayan 100 juta Cok!" Kata Bintang menawarkan pada Kafka.

"Mana berani dia lawan ketua gue" sahut seorang pria menggunakan jaket kulit berwarna Hitam dengan kalung di lehernya. Dia bernama  Megantara Abimanyu Rival dari Kafka.

"Gak usah sok deh Lo, ketua Lo itu gak ada apa-apanya kalau dibandingin sama ketua gue , nanti kalah nanges" kata Raden dari arah belakang Megan membuat teman-teman Megan menatapnya tajam.

"Kita liat kali ini siapa yang menang" Megan berucap dengan intonasi datar.

"Jelas Kafka lah bjir" kata Bintang dengan wajah songong dan jangan lupakan tangannya yang merangkul pundak Kafka.

Megan beserta teman-temannya lalu pergi dari sana dan mempersiapkan motor yang akan di gunakan untuk balapan dengan Kafka.

Dari kejauhan dia menatap tajam Kafka.

_🍁_

Cklek

Suara pintu yang di buka dengan hati-hati agar tak menimbulkan suara besar yang mungkin akan membangunkan gadis cantik yang sedang terlelap dalam mimpi indahnya itu.

"Gue taruh dimana ya" monolog Aeric mencari handphone miliknya yang tadi tertinggal di kamar adiknya ini.

Dengan celana Levis panjang juga kaos polos dan jangan lupakan jaket kulit berwarna Hitam dengan gambar tengkorak di bagian belakang bertuliskan "The Devil" yang melekat pada tubuhnya.

Malam ini dia berencana pergi balapan dan karna Daddy-nya tak akan mengizinkan membuatnya nekat pergi tanpa ketahuan.

"Abang mau kemana" tanya Queensha mengagetkan Aeric yang baru saja menemukan handphone nya.

"Ngagetin aja" kata Aeric berjalan menuju Queensha lalu menyentil dahi adiknya itu merasa gemas sendiri.

"Kemana?" Tanyanya lagi.

"Keluar bentar jangan kasih tau Daddy ya" kata Aeric memohon.

"Ikutttt" kata Queensha melompat ke gendongan abangnya untung saja Aeric dengan sigap menangkap tubuh adiknya ini.

"Gak boleh" larang Aeric

"Ck ikuttttttt" rengek Queensha menatap abangnya dengan puppy eyes miliknya.

"Gak boleh Ca,gini aja nanti Abang beliin jajanan gimana?" Kata Aeric bernegosiasi.

"Gak mau!" Kata Queensha menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ck gak bol-"

Dret

Dret

Tertera nama Mahendra di layar ponsel milik Aeric lalu Aeric mengangkat telepon itu.

"Lo dimana udah mau mulai nih"

"Otw"

Tut

"Ikut!" Kata Queensha melototkan matanya.

The Story Of Queensha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang