62) Kecelakaan

239 7 0
                                    

Queensha turun dari motor Kafka saat mereka sudah tiba di mansion, mereka berangkat pulang tadi setelah menunaikan shalat Maghrib di musholla yang lumayan dekat dengan pantai dan mereka baru tiba pukul delapan malam dengan Fathir yang menatap tajam Kafka saat mereka melangkah mendekati pintu utama dimana Fathir berdiri.

"Jam berapa?" Tanya Fathir membuat Queensha cengengesan

"Tad-"

"Masuk" teriak Fathir membuat Kafka dan Queensha kaget.

"Bang tad-"

"Masuk Queensha" tekan Fathir lagi.

Queensha menatap Kafka sejenak sebelum melangkahkan kakinya masuk ke dalam mansion.

Fathir menarik Kafka sedikit jauh dari pintu utama dan mereka saling menatap,

"Maksud Lo apa gituin Elizha?, biasa aja ngomongnya bisa? Gue yang salah, gue yan-"

Bugh

Bugh

Bugh

"Anjing" lirih Kafka yang tersungkur di tanah.

Fathir hanya terkekeh sambil hendak melayangkan pukulan lagi sebelum mendengar Queensha yang berteriak memintanya berhenti.

"Bang udah stop" kata Queensha membantu Kafka berdiri.

"Lo jangan pernah temuin adek gue lagi! Ayo masuk" kata Fathir sambil menarik paksa tangan Queensha membuat Queensha menangis sambil melihat ke arah Kafka yang sedang menyeka darah di sudut bibirnya.

Pintu utama itu sudah di tutup membuat Kafka menatap datar pintu itu.

"Anj!" Kata Kafka melangkah menuju motornya lalu mengendarai motor itu melaju pergi dari sana.

_🍁_

Kafka mengacak rambutnya kasar, sejak tadi ia sudah menggerutu tak jelas sampai membuat Alex menatap anaknya itu bingung.

"Dad tambahin uang jajan aku bulan ini ya" kata Kafka membuat Alex menatap anaknya itu lalu menganggukkan kepalanya.

"Dad, Daddy pernah punya hubungan yang gak direstui sama keluarganya gitu nggk?" Tanya Kafka membuat Alex menaruh laptopnya dan melihat ke arah Kafka.

"Pernah" kata Alex

Kafka terdiam lalu merebahkan tubuhnya dengan paha Alex sebagai bantalan.

"Pas Daddy di posisi itu Daddy ngapain?" kata Kafka mulai bertanya-tanya

"Ya gak ngapa-ngapain, memangnya kenapa?" kata Alex membuat Kafka memutar bola matanya malas.

"Fathir nyuruh aku buat jauhin Elizha" keluh Kafka dengan mencibikkan bibirnya.

"Memangnya kamu sudah baikan dengan Queensha?" Tanya Alex

"Udahlah, dan Jendra sama Elizha udah pacaran "kata Kafka dengan menyengir.

"Astaga Satset sekali ya anda ini" kata Alex membuat Kafka tersenyum sombong.

Mereka menikmati malam hari ini dengan menonton televisi bersama, di lanjut dengan bercerita-cerita tentang apa saja yang dilalui mereka sepanjang hari ini, tentunya bagaimana bisa Kafka dan Queensha berpacaran adalah awal dari topik pembicaraan yang Alex pilih.

_🍁_

Queensha terdiam di kamarnya mengingat apakah ada kesalahan yang di buatnya hingga Fathir terlihat sangat marah, apa karna dia yang tak memberi kabar?, atau karna dia yang pulang terlalu malam?,Queensha di buat pusing.

The Story Of Queensha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang