Seorang gadis sedang tertidur lelap di atas kasur king size miliknya, sejak ia pulang sekolah tadi ia memutuskan untuk tidur karena kemarin malam ia maraton Drakor jadinya ia kurang tidur.
Deringan ponsel mengganggu tidur cantiknya. Ia berdecak lalu meraba-raba kasur nya untuk mendapatkan handphone miliknya yang terus-terusan berbunyi itu.
Ia mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelepon, nomor yang tak di kenal, awalnya ia berniat tak mengangkatnya namun karna terus-menerus berdering membuat ia mengangkatnya dengan emosi."Siapa sih nelpon-nelepon! Lo ganggu tau gak!"
"Sorry ganggu, Eca ada sama Lo?"
"Ini siapa?"
"Aeric"
"..."
"Ck, Eca ada sama Lo nggk!"
"Ng-gak ada kak, tadi gue tawarin balik bareng tapi dia nolak, emangnya dia belum balik?"
"Kalau dia udah balik gue gak nanyak ke Lo!"
Tut
"Gila-gila mimpi apa gue semalam di telepon Kak Aeric, dia dapat nomor gue dari mana ya" ucap Aulia sambil mengguling-gulingkan tubuhnya di kasurnya dan menggigit kecil boneka yang ada di tangannya.
"Eh Eca belum balik, kemana lagi tu bocah" seakan tersadar alasan Aeric meneleponnya Aulia bangkit dari kasurnya lalu mulai berjalan menuju sofa sambil terus mencoba menghubungi nomor Queensha namun tak ada yang tersambung membuat Aulia khawatir dengan sahabatnya itu.
Ia menyesal tak memaksa Queensha untuk ikut bersamanya saja, jika ini perbuatan anak sekolahnya yang berniat membully Queensha lihat saja apa yang akan Aulia lakukan pada orang itu.
_🍁_
Queensha mengerjapkan matanya saat merasakan sentuhan lembut di pipinya, saat membuka matanya ia di kejutkan dengan wajah pria bermasker dengan Hoodie hitamnya. Queensha hendak teriak namun pria itu membungkam mulut Queensha dengan tangannya.
Queensha berusaha memberontak sambil menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri berusaha melepas tangan pria itu. Queensha menatap tajam pada gadis yang berada di seberangnya sedang memvideokan dirinya.
"DIAM!" Bentak pria itu.
"Lo gak usah galak-galak gitu dong" kata gadis itu sambil menampilkan raut wajah sok pedulinya.
Gadis itu maju mendekat ke arah Queensha. Saat sampai di depan Queensha gadis itu menyuruh pria itu mundur ke belakang membuat mulut Queensha terbebas.
"Lepasin Eca!" Teriak Queensha langsung.
"Tolong.. Tolong" teriak Queensha yang membuat dua orang itu tertawa.
"Gak ada yang bisa nolongin Lo bitch, percuma Lo teriak gitu habis-habisin tenaga aja" kata gadis itu lalu ia menarik rambut Queensha dengan keras membuat kepala Queensha mendongak saking kerasnya.
"Ini akibatnya kalau Lo berani deketin Kafka" bisik gadis itu tepat di sebelah telinga Queensha
"Kafka cuma punya gue, Lo gak pantas buat dia" lanjutnya dengan senyum miring.
Gadis itu kemudian membenturkan kepala Queensha ke dinding di sebelah Queensha membuat Queensha merasa pusing dan hidung dan kepalanya mengeluarkan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Queensha
Short StoryIni tentang Queensha, Gadis yang sangat disayangi oleh keluarganya, Ibunya meninggal saat ia masih berumur 5 tahun. Juga tentang Persahabatannya dengan Aulia dan Kisah Percintaannya Dengan Ketua geng BlackTiger. Kafka Rajendra Nicholas seorang teman...