Libur panjang telah tiba.
Brent berteriak senang mengetahui kalau Ia bisa menikmati libur panjang kali ini dengan nyaman. Pasalnya, kali ini Brent mendapatkan nilai yang cukup baik setelah melewati sesi neraka yang dilaluinya bersama Ethan dan Caine.
Biasanya nilai akademik Brent tidak lebih dari angka 50, membuat Brent frustrasi karena disaat waktu liburnya Ia harus belajar ekstra untuk mengerjakan perbaikan nilai.
Tetapi kini, rata-rata nilai Brent adalah 70 dan itu adalah pencapaian pertama Brent setelah sekian lama.
Brent memang lemah di bidang akademik. Berbeda kalau di bidang non-akademik, Brent selalu unggul bahkan mengalahkan Ethan yang merupakan ketua organisasi sekolah mereka.
Maka dari itu saat nilai akademiknya di atas rata-rata, Brent bahagia bukan main.
Ia bersyukur neraka yang di lewatinya sukses membuat Brent lulus.
Melihat wajah bahagia Brent, Allen mengerutkan kening bingung. Sang kakak keduanya itu sampai mengecup beberapa kali kepala Mumu 2 dan melompat bersama para boneka Allen lainnya.
"Kak Brent kenapa kak?" Tanya Allen. Sudah beberapa menit Brent melakukan itu membuat Allen gatal untuk tidak bertanya.
Caine mengedikkan bahu, tidak terlalu peduli dengan kembarannya itu dan fokus menatap tayangan televisi di depannya.
"Gila kali."
"Hei, Caine! Aku dengar itu!"
Brent langsung menepis ucapan Caine, mendekati kembarannya untuk menceramahi.
Allen speechless saat Caine masih terlihat tidak peduli atas ocehan Brent. Ia bahkan dengan santai mengorek kupingnya menggunakan jari kelingking dan memeperkan pada baju Brent, menimbulkan teriakan jantan dari kakaknya itu.
Suara langkah kaki mengalihkan perhatian Allen. Dilihatnya Ethan yang datang dari dapur. Ditangan membawa nampan yang di atasnya ada empat gelas berisi jus dan diletakkan di atas meja kopi di tengah ruangan satu persatu.
"Jus jambu untuk Allen."
Diterimanya gelas dengan isi berwarna merah muda itu. "Terima kasih, kak Ethan!"
"Sama-sama."
Allen meminum jus yang Allen yakinkan buatan Ethan itu. Dengan bantuan sedotan, Allen dapat menikmati jusnya sedikit demi sedikit sembari melihat Ethan yang menghampiri kedua kembarannya dan memukul kepala mereka menggunakan nampan.
"Aduh! Kenapa Aku di pukul?!"
"Aku juga kenapa ikut kena?!"
Ethan menarik nampannya. "Berisik. Kalian bisa menggangu mama dan ayah."
Caine mencibir tidak suka. "Sudah seminggu. Seharusnya mereka sudah selesai dari kebiasaan masing-masing."
Brent mengangguk setuju. Berjalan melewati Ethan untuk mengambil tempat duduk di samping Allen. Diangkatnya segelas jus jeruk yang berada di atas meja kopi dan meminumnya.
Allen melepaskan sedotan dari bibirnya. Menatap ketiganya bergantian setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Caine.
Setidaknya Allen sudah mengerti apa yang mereka sedang bicarakan. Semenjak masuk sekolah, setidaknya tentang Alpha, Beta, Omega sudah Allen pelajari.
Termasuk kebiasaan yang dimaksud oleh Caine.
"Ayah bilang kemungkinan besok berakhir." Ujar Ethan. Duduk di sebelah Caine yang memang masih ada sisa sedikit dan bersandar di sana. Jadilah satu sofa panjang diisi oleh anak-anak keluarga Moonstone.
KAMU SEDANG MEMBACA
How My Papa And I Found Our Family
Teen FictionAllen Sahnon, anak berusia delapan tahun yang tinggal di komplek kumuh pinggir kota. Tinggal hanya bersama dengan sang papa membuat Allen harus mandiri di usia dimana anak-anak lainnya bermanja. Meski begitu, Allen tidak pernah kekurangan kasih say...