Three

27.8K 2.1K 15
                                    

Caine membuka kedua matanya ketika mendengar percakapan dua orang. Penglihatannya kabur. Caine berusaha menetralkan pandangan dengan mengedipkan mata beberapa kali.

"Papa! Kakak cantiknya sudah bangun!"

Suara anak kecil memasuki pendengaran. Caine melirik, melihat anak kecil dengan rambut hitam legam dan mata sewarna menatapnya penasaran. Seperti anak kecil yang mencoba menyelamatkannya sebelumnya.

Caine perlahan bangun, yang langsung ditahan oleh seorang pria dewasa dengan penampilan sama seperti anak kecil itu. Wajahnya cantiknya menunjukkan kekhawatiran, meminta kepada Caine agar tetap berbaring saja.

Dan belum ada semenit, rasa sakit langsung menyerbu tubuh serta rasa mual yang tidak tertahankan.

"Keluarkan semuanya."

Punggung diusap selagi Caine memuntahkan isi perut. Pria itu tanpa rasa jijik mengusap mulut Caine dan membantu merebahkan kembali tubuh omega itu.

"Kamu tidak perlu khawatir. Kamu aman di sini. Istirahatlah kembali."

Caine menurut. Ia tidak mungkin merepotkan lebih banyak kepada siapa yang sudah membantunya ini.

Pria itu mengusap surai Caine. Kehangatan menyelimuti tubuh Caine hanya dari sebuah usapan.

Suatu kehangatan yang selama ini Caine dambakan.

Tanpa sadar, Caine mendekatkan kepala meminta usapan lebih banyak lagi. Pria itu tersenyum, memberikan apa yang diinginkan hingga Caine tertidur.

...

"Papa, Al sudah membersihkan lantai."

Allen dengan bangganya menunjuk ke arah lantai di samping sofa dimana pria- Caine tertidur.

Felix tersenyum bangga. Mengusap rambut Allen dan mengucapkan terima kasih pada anaknya.

"Papa, apa kakak cantik akan sembuh? Dia sakit seperti papa biasa sakit bukan?"

Caine, dari apa yang Felix ketahui pada name tag yang terpasang di baju, terlihat sedang mengalami heat.

Ketika selesai melayani tamu terakhir, Allen datang dengan tergesa dan langsung menarik tangan Felix tanpa penjelasan. Mengikuti kemana sang anak membawa, akhirnya keduanya sampai pada sebuah lorong yang dimana Felix menemukan seorang pemuda yang sudah tidak sadarkan diri.

Felix langsung membawa pemuda itu ke dalam gendongan. Masih dapat diketahui napas anak itu berat dan wajah memerah. Panasnya tubuh terasa ketika Felix mengangkat tubuh pemuda itu.

Dan disinilah mereka berada. Ruang kerja Shuwan yang dimana pemiliknya berada di depan melayani beberapa tamu. Felix diminta lebih baik menjaga pemuda itu terlebih dahulu karena kebetulan pemuda itu juga seorang omega yang sedang heat. Begitu dengan Allen yang semangat untuk membantu, karena ia tahu papanya pasti akan meminta bantuan kapanpun itu.

"Tentu saja akan sembuh."

Sangat beruntung bagi pemuda itu karena Felix membawa salah satu injektor suntik* miliknya yang biasa dibawa untuk berjaga-jaga. Dan memang, pengaruh setelah injeksi cukup parah. Akan dirasakan meriang dan mual yang tak tertahankan. Maka dari itu Felix meminta pemuda itu untuk kembali beristirahat.

Terlihat Allen masih khawatir. Wajahnya menunjukkan kecemasan walaupun sudah pernah mengalami pengalaman serupa. Felix tersenyum melihat bagaimana Allen dapat memberikan simpati pada seseorang yang baru ditemuinya.

"Kakak cantik itu kuat. Nanti malam pasti dia akan baik-baik saja." Felix berlutut. Menyentuh tangan Allen untuk diusapnya perlahan.

"Benar benar?"

How My Papa And I Found Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang