(Based on chapters Thirty-Nine & Fourty )
Warning!
!Smut, Mature!
Dimohon untuk kebijakan dalam membaca. Bagi yang merasa belum cukup umur dimohon untuk mundur
!Tanggung jawab ditangan masing-masing!
Derit ranjang menyadarkan Dion dari keterdiaman. Dilihatnya sosok Felix yang bergelung tidak nyaman di atas kasur, menggunakan seluruh pakaian miliknya sebagai alas dan penutup tubuh putih tanpa busana itu.
Erangan lemah terdengar, Dion tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa Felix jelas-jelas sedang membutuhkan dirinya.
Beberapa jam lalu, Dion sedang melakukan rapat dengan para petinggi lainnya saat mendapatkan telepon dari Ethan. Sangat jarang untuk anak tertuanya itu menghubungi dirinya. Jadi Dion berpikir mungkin saja itu adalah sesuatu yang sangat penting.
Benar saja, Ethan menjelaskan bahwa Ia menemukan Felix yang sedang dalam keadaan heat.
Tanpa basa-basi Dion keluar dari rapat dan meminta sekretarisnya, Owen, menggantikan dirinya untuk sementara. Dalam sambungan telepon, Dion meminta tolong pada Ethan untuk dapat membantu Felix. Seperti membawanya ke kamar, memberikan seluruh pakaian milik Dion pada Felix, dan menyediakan air minum disana. Tidak lupa Dion menyuruh Ethan meninggalkan Felix sendirian.
Meskipun Felix memiliki darah yang sama dengan Ethan, bukan berarti feromon Felix tidak dapat menarik perhatian Ethan. Sedikitnya itu dapat memengaruhi. Terutama Ethan masih dalam masa remaja. Karena sesuai pengalaman, pengendalian alpha remaja sangatlah buruk.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi Dion sampai di mansion. Ia disambut oleh Ethan yang setia berdiri di depan kamarnya. Pemuda itu hanya mengangguk. Memberikan akses pada Dion yang dalam diam memperhatikan Ethan. Sebelum masuk Dion menepuk pundak anak itu. Memberikan tatapan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Dibukanya pintu, dengan cepat Ia masuk dan menutup pintu. Menghalang aroma sakura yang sudah memenuhi ruangan keluar nantinya.
Sampailah Ia di keadaan sekarang dimana Ia berdiri diam memandang Felix yang putus asa menyentuh dirinya sendiri. Tangan kanan membawa salah satu pakaiannya untuk dapat di hirup dan tangan lainnya menggerakkan jari keluar masuk dari bagian bawah omega yang telah basah kuyup.
Dion dapat merasakan celana yang dikenakan menjadi sempit. Dadanya berdebar kencang dan kepalanya pusing mencium aroma manis bunga sakura yang begitu menyengat.
"Felly."
Sosok itu tersentak. Ditolehkan kepala menampilkan wajah yang sangat Dion dambakan selama hidupnya.
"Alpha.."
Dengan kekuatan yang tersisa, Felix berusaha bangkit dari posisinya. Manik hitam penuh nafsu tertuju pada Dion. Tangannya berusaha meraih, ingin membawa sosok alpha-nya bersama didalam sarang yang sudah dibuatnya.
Dion memajukan tubuh sehingga bisa menopang tubuh Felix. Dibawanya Felix yang sangat berhasrat ke dalam pelukan, bersamaan dengan itu Dion mengeluarkan feromon miliknya.
"Sentuh aku.." Pinta Felix lemah, tangannya beralih dari bagian bawah ke tangan Dion yang bebas. Menariknya agar dapat menyentuh batang kecilnya yang sudah berdiri tegak.
Dion tidak menolak. Ia mengikuti arah kemana Felix membawa tangannya, menyentuh batang kecil yang sangatlah keras menandakan kalau Felix benar-benar begitu terangsang. Ia meraba pucuknya, kemudian menggenggam seluruhnya yang pas dengan telapak tangan dan mulai membelainya. Jari Dion dengan baik bergerak, naik turun menggerakkan kulit tidak lupa mengusap ujungnya menggunakan ibu jari.
![](https://img.wattpad.com/cover/337845796-288-k554777.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
How My Papa And I Found Our Family
Teen FictionAllen Sahnon, anak berusia delapan tahun yang tinggal di komplek kumuh pinggir kota. Tinggal hanya bersama dengan sang papa membuat Allen harus mandiri di usia dimana anak-anak lainnya bermanja. Meski begitu, Allen tidak pernah kekurangan kasih say...