Penceraian tidak dapat di hindarkan meski Dion sudah melakukan segala cara. Keputusan Felix telah bulat, dan kini ketuk palu sudah terdengar setelah melewati beberapa tahap penyelesaian.
Penceraian menjadi keputusan murni bagi keduanya, yang di setujui dengan hak asuh anak-anak diberi sepenuhnya kepada Dion.
Orang tua Dion sama-sama setuju dengan keputusan yang di buat oleh keduanya. Terutama Fumi yang menyarankan terlebih dahulu hak asuh anak di pegang oleh Dion.
Dion memaksakan dirinya dengan sabar menjelaskan keseluruhannya pada Ethan dan Brent. Alasan mengapa Ia dan Felix tidak lagi dapat bersama dan Felix yang harus tinggal berpisah dengan mereka.
Hati Dion jatuh saat melihat Brent dan bahkan Ethan yang jarang menangis menjadi histeris, tidak ingin sang ibu pergi meninggalkan mereka dan Caine yang sampai saat itu belum sadarkan diri.
Sedangkan Felix sendiri tidak mengatakan apapun sejak keduanya kembali ke mansion. Diam memperhatikan Ethan dan Brent yang tidak ingin sedikitpun melepaskan diri darinya. Sampai keduanya tertidur, tidak dilepaskan pegangan pada pakaian Felix.
Dion memperhatikan Felix yang masih memiliki kelembutan ketika mengusap rambut Ethan dan Brent. Membuat Dion menjadi lebih percaya kalau Felix tidak akan melakukan hal yang sekejam itu pada Caine sebelumnya.
Ia membiarkan Felix bersama si kembar. Menghabiskan waktu mereka sampai hari dimana Felix memutuskan untuk pergi dari mansion.
Selama pengadilan, Dion bertahan untuk menjadi tegar. Di hadapan anak-anak dan kedua orang tuanya.
Dan kini di kamarnya sendiri, Dion meruntuhkan semuanya. Menangis bagai anak kecil yang telah kehilangan mainan kesukaannya.
Sampai keesokan harinya saat mengetahui Felix sudah tidak ada lagi di mansion. Memilih pergi meninggalkan Dion serta kedua anaknya tanpa pamit terlebih dahulu.
Meninggalkan Dion dengan duka yang begitu dalam.
---
Sudah tiga bulan berlalu, tidak ada pergembangan yang signifikan dari keadaan Caine. Dion terus menerus memantau keadaan sang anak. Melupakan pekerjaan serta kesehatannya sendiri. Kantung mata menggelap dan rambut berantakan. Kemeja yang digunakan tidak lagi sebaik sebelumnya. Memiliki kerutan pada beberapa sisi dan kemeja yang di kancing setengah dari bawah.
Ia sudah terlalu sering mendengarkan teguran dari adik kembarnya dan Fumi. Terkadang emosi Dion tidak terkendali, tanpa sadar membentak mereka yang berusaha menegurnya.
Ethan dan Brent di titipkan pada sang ibu. Ia belum bisa untuk menghadap kedua sang anak yang memang secara terang-terangan menjauhinya setelah Felix pergi.
Bisa di katakana hidupnya kacau. Jika di deskripsikan apa yang sedang dirasakannya, akan sulit dijelaskan karena Dion sendiri tidak lagi mengerti dengan apa yang terjadi.
Dan jika nanti Caine memilih untuk meninggalkan Dion sama seperti Felix, Dion tidak tahu lagi apa yang terjadi pada dirinya kedepan.
Keluarga yang selalu Ia impikan, hancur begitu saja dalam jangka waktu sebentar.
Jika saja Dion lebih mengerti Felix.
Jika saja Dion memberikan waktu lebih banyak untuk bersama Felix.
Jika saja Dion tidak meninggalkan Felix saat itu.
"..ma..."
Dion tersentak dari keterdiaman. Ia mengangkat kepala dan mendapatkan tubuh Caine yang memiliki banyak sekali selang dan peralatan disana. Jari kecil dengan klip bergerak kecil, Dion dengan cepat berjalan menuju ranjang dan duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
How My Papa And I Found Our Family
Roman pour AdolescentsAllen Sahnon, anak berusia delapan tahun yang tinggal di komplek kumuh pinggir kota. Tinggal hanya bersama dengan sang papa membuat Allen harus mandiri di usia dimana anak-anak lainnya bermanja. Meski begitu, Allen tidak pernah kekurangan kasih say...