Angin sepoi-sepoi mampu membuat daun daun kering berterbangan, suara kicau burung pagi ini sangat indah merasuki gendang telinga,suara riuh para santri menggema di area pesantren iniSaat ini gus Ilham sedang duduk di balkon rumahnya,ia menatap para santri yang sedang melakukan aktivitasnya masing-masing
"Jadi kangen pas aku masih jadi santri"gumam Gus Ilham kemudian tersenyum
"Ham?"panggil Abah dari arah belakang
"Iya bah?"sahut Gus Ilham menoleh kebelakang
"Yuk kebawah,Abah mau ngomong sama kamu"ucap Abah dengan raut wajah yang serius
"Iya bah"
Akhirnya Gus Ilham pun bangkit dari duduknya kemudian membuntuti Abahnya menuju ruang keluarga
"Mau ngomong apa bah?, kayaknya penting banget?"tanya Gus Ilham setelah mereka sampai di ruang keluarga
"Langsung ke intinya aja...,kamu kapan mau cari pendamping?"
"Pendamping?... kenapa Abah tiba tiba nanya soal ini ya? Tanya Gus Ilham heran karena tak biasanya Abahnya menanyakan hal ini
"Abah ini sudah tua ham...,Abah pengen liat cucu sebelum Abah meninggal"tutur Abah
"Umur Ilham masih 23 tahun bah, Ilham juga belum berpenghasilan sendiri, Ilham takut kalau semisalnya Ilham nikah nanti Ilham gak bisa membiayai istri dan anak Ilham nanti"
"Justru karena kamu masih muda kamu harus cepat menikah, untuk penghasilan kamu bisa sementara waktu mengajar di pesantren ini"
"Yang Abah omongin itu bener si bah,tapi tunggu 2 tahun lagi ya? Insyaallah setelah 2 tahun Ilham udah dapet perkejaan yang layak dan juga sudah menemukan siapa yang akan di jadikan istri Ilham"
"Ya sudah kalau itu mau kamu, Abah setuju"
"Lagi pada bahas apa nih?"tanya umma yang datang membawa 3 gelas susu hangat beserta makanan ringan
"Bahas calon mantu ma" ucap Abah kemudian meraih segelas susu yang telah di siapkan umma
"Nah bagus tuh,kamu harus cepet cari mantu buat umma ya...,biar ada yang bantuin umma masak"ucap umma tertawa pelan
"Kan masih ada mbak Santri ma?"ucap Gus Ilham sambil menyengir
"Rasanya beda lah ham...,kamu ini.."ucap Abah sambil mengunyah makanan ringan tadi
"Iya iya..."ucap Gus Ilham kemudian meraih segelas susu di hadapannya
*********
Saat ini Zai sedang berjalan menuju toilet namun langkahnya terhenti saat melihat umi Rina,umi Zahra,bunda dan Aulia sedang berada di dapur untuk memasak
"Jadi kamu bisa masak apa aja Aulia?"tanya umi Rina
"Alhamdulillah kalau masak aku udah bisa semua jenis makanan mi"ucap Aulia tersenyum
"Wah ... nanti kamu ajarin hukma masak ya... Anak itu baru bisa masak air doang"ucap bunda terkekeh
"pasti dong Bun"ucap Aulia sambil menunjukan ibu jarinya
"Oh iya... kita mau masak apa nih?"tanya umi Zahra
"Hmmmm masak apa ya"pikir Aulia sambil memegang dagunya
"Nasi goreng aja "sahut zai yang dari tadi memperhatikan mereka
"Ihhh si kakak mah nasi goreng wae"ucap umi Rina, karena sudah hampir setiap hari zai sarapan pagi dengan nasi goreng
"Gak papa kali mi"ucap zai nyengir
"Bilang aja kalo mau nasi goreng buatan kak Aulia" sahut hukma yang tiba-tiba berada di belakang zai
KAMU SEDANG MEMBACA
Hudzaifah Imamku [END]
Romance⚠️ Follow sebelum membaca ⚠️ Menceritakan tentang Aulia as-syifa Humaira Seorang wanita yang cantik dan berprestasi ia mengidolakan sosok konten kreator yang bernama Hudzaifah Aslam Mubarok, dan suatu hari tanpa sengaja takdir mempertemukan mereka...