Baby boy's

1.4K 61 5
                                    


Detik demi detik, hari demi hari, bahkan bulan demi bulan, semua sudah berlalu..,
Waktu yang mereka nantikan kini telah tiba

Saat ini zai sedang menemani Aulia di dalam ruang persalinan, sementara itu keluarga yang lainnya sedang menunggu di depan

*Beberapa jam sebelumnya*

Zai baru saja datang kerumahnya dengan sebungkus martabak manis yang ia bawa,
Ia baru saja membeli martabak ini karena Aulia tadi sangat menginginkannya,

Awalnya zai cukup khawatir meninggalkan istrinya seorang diri di dalam rumah,tapi karena Aulia terus memaksa,pria itu pun menyetujui dan segera pergi untuk memenuhi permintaan istrinya itu

"Assalamualaikum..,Buub aku udah beli martabaknya nih.."kata zai sambil melangkahkan kakinya ke dalam rumah

"A ZAAIIIIII SAKIIITTTTT......"teriak Aulia dari dalam kamarnya

"BUB? kAMU KENAPA??"panik zai kemudian segera menghampiri Aulia yang sedang berada di dalam kamarnya

Tanpa butuh waktu lama, zai pun sudah sampai di dalam kamar mereka,ia pun mendapati Aulia yang sedang berdiri sambil mencengkram pintu lemari,
Lantai pun terlihat basah oleh air ketuban Aulia yang sudah pecah,

"Arghhhh"erangnya sambil memegang perutnya yang besar itu

"Astaghfirullah bub....,,yuk kita ke rumah sakit sekarang..."ucap zai yang diiringi anggukan cepat oleh Aulia

Dengan cepat zai membopong tubuh Aulia dengan ala bridal style nya,ia pun meletakkan Aulia di dalam mobil,lalu segera mengendarainya dengan cepat

"A, Aku gak kuattt"rintih Aulia yang terus menangis

"Bub kamu yang tahan yaa...,"tutur zai menenangkan , kemudian Zai segera melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lebih tinggi

Tangan kirinya pun segera mencari sebuah earphone yang terletak di dasbor mobil,  ia pun dengan segera menghubungi abu nya yang sedang berada di pesantren

"Assalamualaikum abuu...."ucap zai dengan nafas yang memburu

"Waalaikumsalam,kak kamu kenapa??"tanya abu dari sebrang sana

"Abu..,abu sama yang lainnya cepat ke rs melati indah ya...., istriku mau melahirkan"ucapnya to the point

"Iya kak....,abu sama yang lainnya nanti ke sana"

"Kalo gitu aku tutup dulu ya Bu...,ini masih di Jalan soalnya, Assalamualaikum" ucap zai terburu-buru

"Waalaikumsalam kak"

##

Keringat dingin terus mengucur dari pelipis Aulia, sesekali ia meringis kesakitan sambil menggenggam lengan Zai yang berada di sampingnya dengan begitu erat

"Bu Aulia yang tenang yaa"peringat salah satu suster yang berada di dekatnya

"Ayo Bu..,tarikk nafas setelah itu buang"titah dokter Maya

Mendengar itu, Aulia pun mengangguk kemudian menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan

"Bagus Bu,ayo ulangi lagi"

"Arghhhh!!!"rintih Aulia karena merasakan sakit yang begitu hebat pada tubuhnya

"A....aku gak kuat"tutur Aulia kemudian melirik zai yang sedang berada di sampingnya

Wajahnya kini terlihat sangat pucat, wanita itu terlihat begitu lemah saat ini

"Kamu kuat bub..., pegang tangan aku kuat-kuat ya"titah zai, namun lagi lagi Aulia hanya menggeleng gelengkan kepalanya pelan..

Hudzaifah Imamku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang