"Tidak ada yang abadi di dalam dunia ini, bahkan masalah yang kita hadapi juga tidak."☠︎︎☠︎︎☠︎︎
(Di dalam chapter ini terdapat adegan kekerasan!)
Baru ingin melakukan aksinya, tidak disangka bel masuk pun berbunyi. Artinya Dara dan Chandra selamat, karena tidak begitu parah luka yang mereka rasakan hari ini.
kringgg
"Ah sial! Baru juga mulai" Geram pria dari anggota All Star
"Bolos pelajaran aja gimana?" Tanya siswa perempuan
"Pengennya gitu, tapi nanti kan mapel nya bk. Lo mau ntar diomelin tu guru?"
Syukurlah Tuhan masih mendengar doa Dara dalam hati. Hari ini ia selamat dari bully-an anggota geng All Star. Dengan kesempatan mereka masuk kelas, Dara dan Chandra bisa kabur dari ruangan itu dan mengadu pada guru yang memiliki sangkut pautnya dengan masalah seperti ini.
Tapi, sudah beberapa kali Dara mengadu kepada guru bahkan kepala sekolah sekalipun. Mereka tidak melakukan tindakan apapun. Sepertinya mereka pun takut pada geng All Star, hingga tidak ada satu pun guru yang bertindak.
Semua anggota All Star pun memasuki kelas mereka. Tetapi, mereka tidak melepaskan ikatan yang ada pada Dara dan Chandra. Alhasil mereka berdua harus menyelamatkan diri mereka sendiri. Karena kaki Chandra tidak diikat, jadi ia mencari sesuatu yang tajam untuk memutus sabuk yang melilit tangannya.
"Disitu, ada gunting Chan" Kata Dara memberi isyarat dengan kedua bola matanya yang mengarah pada gunting tersebut.
Chandra yang paham pun langsung mengambil gunting itu dan melepaskan ikatan yang ada ditangannya.
Awalnya memang sulit untuk membuat sabuk itu lepas, hingga tangan Chandra memerah karena tekanan yang terlalu kuat. Tapi ia tidak putus asa, sekuat tenaga ia keluarkan agar bisa lepas dari ikatan itu.
crek
Akhirnya sabuk itu mau lepas dari tangan Chandra. Sekarang, ia harus melepaskan ikatan yang ada pada kedua tangan Dara dan kedua kakinya. Karena geng All Star mengikatnya menggunakan sabuk juga, maka untuk memutusnya tidak terlalu sulit. Chandra berhasil melepaskannya tanpa menggunakan gunting.
Tangan serta kaki Dara memerah. Rasanya sakit sekali. Ikatan itu sangat kuat hingga membuat pergelangan tangannya membiru. Dara sekuat tenaga untuk tidak menangis, apalagi setelah salah satu anggota laki-laki nya yang ingin melakukan hal tidak senonoh kepadanya.
Mereka memutuskan untuk menuju ke UKS. Chandra menuntun Dara dengan satu lengan berada dipundaknya. Walaupun tangan dan perut Chandra yang sakit akibat ditendang dan diinjak itu, ia berusaha sekuat tenaga untuk tetap membawa Dara ke UKS.
Sesampainya di ruang UKS. Chandra menyuruh Dara untuk berbaring dan beristirahat sejenak. Ia juga mengobati luka memarnya, dan luka yang ada pada Dara.
"Lukamu yang kemarin udah mendingan?" Tanya Chandra, dengan raut wajah yang khawatir.
"Udah kok, Chandra gausah khawatir. Dara enggak apa-apa" Jawabnya seraya mengelus tangan Chandra mengisyaratkan ia baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker -On Going
Mystère / Thriller[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "S-siapa kamu?!" "Aku? Aku adalah kekasihmu, apa kamu lupa?" Jawab pria itu, terdengar seperti omong kosong. Lagi-lagi dirinya dibuat bingung dengan apa yang sebenarnya pria ini katakan? Entah kenapa, Dara tidak bisa mengin...