Stalker -On Going

[ 14 ] Titik Terang.

"Manusia memang tidak bisa sempurna. Tapi, bukan berarti jadi alasan untukmu enggan berusaha."

ᜊᜊᜊ

Sudah 1 minggu lamanya Dara dikabarkan menghilang. Orang-orang terdekat Dara pun khawatir akan keadaannya yang entah seperti apa, termasuk Chandra. Ia sudah berusaha mencari Dara dengan membagikan brosur yang tertera foto Dara di sana.

"Permisi kak, apa kalian pernah melihat perempuan ini?" Tanyanya pada 2 gadis asing yang berlalu-lalang.

"Mm.. Maaf saya engga pernah melihat perempuan ini" Jawabnya sopan dan jujur setelah melihat foto yang Chandra berikan. "Saya juga" Ujar temannya.

"... Begitu ya. Jika kalian menemukannya bisa hubungi nomor saya, terimakasih" Ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka.

Raut wajah ekspresi Chandra berubah menjadi sedih dan ia juga terlihat putus asa. Teman satu-satunya yang selama ini selalu bersamanya, tiba-tiba menghilang tanpa kabar dan jejak. Ini sedikit membuatnya depresi karena tidak ada satupun orang yang melihat keberadaan Dara terakhir kali.

Dirinya hampir menyerah karena usaha yang ia lakukan tidak memiliki kemajuan atau sekedar info tentang Dara. Sampai pada akhirnya, titik terang mulai mengikuti Chandra. Ia mendapatkan informasi dari stranger yang mengatakan pernah melihat Dara disaat sebelum berita menghilang itu tersebar. Mereka memutuskan untuk bertemu di Coffee shop dan membicarakan semuanya.

"Semoga aja ini petunjuk" Batinnya selepas menginjakkan kaki kedalam Coffee shop. Dari jauh, ia sudah melihat ada pria terduduk seorang diri yang sepertinya pria itu menunggu kedatangan Chandra.

"Permisi apa benar anda adalah pemilik nomor ini?" Tanya Chandra seraya menunjukkan nomor telepon yang tertera di layar handphone miliknya. "Ah, iya itu saya" Jawab pria itu.

"Silahkan duduk" Ujarnya melontarkan senyuman manis kepada Chandra. "Perkenalkan saya Gio Arfathan, kamu?" Ya, pria yang ingin membagikan informasi itu adalah Gio. Nada bicaranya berubah menjadi sedikit lebih rileks dan tidak kaku.

"Saya Chandra Mahavira, senang bisa bertemu denganmu" Chandra mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalkan.

"Chandra? Bukannya nama itu yang ada dikontak Dara waktu terkahir kali sebelum dia hilang?" Gio teringat saat terakhir kali ia melihat Dara tengah sibuk menghubungi seseorang yang ia beri nama Chandraaa.

"A- iya senang bertemu denganmu juga.." Ia menjabat tangannya dengan ramah. "Mm, saya sebenarnya teman satu kerjaan yang sama dengan Dara." Gio menggantung kalimatnya.

"Saya tau ciri-ciri sang pelaku" Sambungnya dengan ekspresi wajah yang serius. Mendengar hal itu, Chandra sedikit lebih lega. Sepertinya ini akan menjadi petunjuk besar untuknya.

Gio menjelaskan ciri-ciri dari pria yang terakhir kali membawa Dara pergi bersamanya. Ia juga menjelaskan awal mula kejadian sebelum dirinya dan pria itu berkelahi, sampai pada akhirnya ia kalah dan Dara menyerahkan diri kepada pria itu. Semua Gio ceritakan dengan jujur tanpa menambah atau mengurangi.

Setelah mendengar rangkaian peristiwa tersebut, Chandra sepertinya tau siapa pria yang dimaksud. Dara pernah cerita bahwa ia mengalami kecelakaan dan si pemilik mobil tidak membutuhkan ganti rugi melainkan Dara harus menuruti perkataannya. Dari situ, sebenarnya Chandra sudah curiga, karena mobil yang menabrak Dara mengalami kerusakan yang cukup parah.

Chandra mencoba mengingat siapa nama dari pria tersebut. Ia terus mencoba fokus untuk mengingat kembali nama dari sang tersangka yang pernah Dara ceritakan. Setelah memakan waktu selama beberapa menit, Chandra akhirnya tau bahwa pria tersebut adalah Jean. Ia juga mencurigai bahwa Jean inilah yang kerap membuntuti Dara kemanapun dan di manapun. Semua ia ceritakan juga kepada Gio dengan apa adanya.