"Ketika kamu mencintai seseorang, kamu akan takut kehilangannya."
- Jeanᜊᜊᜊ
Pagi hari pun tiba, alarm itu berbunyi dengan suara yang nyaring, sehingga mampu membangunkan Dara dari tidurnya yang nyenyak. "Hoaamm..," Dara mulai beranjak dari tempat tidurnya, lalu sedikit melakukan peregangan.
Setelah itu terdengar pintu kamarnya seperti diketuk oleh seseorang sebanyak tiga kali, kemudian Dara pun membuka pintu tersebut. Ia terkejut ketika melihat seseorang yang sekarang ada didepannya, ternyata sosok Jean telah berdiri disertai senyuman menyeringai terukir di bibirnya.
"Good morning, princess" Katanya.
Dara tidak tau harus membalas apa, ia hanya terdiam memandang wajah Jean dengan tatapan kosong. "Bagaimana bisa?" Batinnya dalam hati. Mengetahui Dara tidak menjawab perkataannya, Jean kembali mengulangi perkataan itu.
"Dara?"
Dara lagi-lagi tidak menjawab. Banyak pertanyaan berputar di kepalanya. Mulutnya membeku, ia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun. Tubuhnya pun sama tidak bisa bergerak, rasa-rasanya seperti mimpi buruk.
Kemudian tanpa aba-aba Jean mendekat kearahnya lalu sedikit membungkukkan badannya untuk menyamaratakan tinggi dia dengan Dara. Tatapan mata tajam itu rasanya seperti mengintimidasi. Lalu dengan suara khasnya yang sedikit berat, ia berkata disebelah telinga Dara persis.
"Can I have a kiss from you?"
...
"Apa yang ia bicarakan?"
Dara dibuat kebingungan akan permintaan Jean. Pita suaranya seperti tidak bekerja, ia benar-benar dibuat bungkam membisu saat itu juga.
Jean dengan hati-hati berjalan mendekat kearah Dara dengan menyudutkan bibirnya. Ah sial ini sangat membuat Dara ketakutan, tangan dan kakinya berubah seperti sedingin es. Jean tidak bercanda dengan permintaannya, wajahnya tampak serius. Dan sekarang posisi mereka benar-benar sangat dekat, hembusan nafas Jean juga terdengar di telinganya.
Cupp
Bibir mereka bertemu, rasanya seperti suatu hal yang mustahil. Tangan kanan Jean meraih pinggang Dara untuk menariknya lebih dalam. Jantung Dara berdegup sangat kencang, dan...
"Dara, bangun"
Gio menggoyahkan tubuh Dara agar ia terbangun dari tidurnya. Perlahan kedua matanya pun terbuka, ia menoleh melihat sekeliling dan ternyata disebelahnya terdapat Gio yang ingin menyuapkan sesendok sup. "Minum dulu nih," Gio memberikan segelas air putih.
Dara masih bingung tentang kejadian yang terjadi barusan. Terasa seperti nyata, tapi sayangnya semua itu hanya mimpi atau imajinasi yang Dara buat? Entahlah, ia sendiri saja tidak bisa membedakannya.
"Dar?" Gio menyadarkan lamunan itu. "Ini minum dulu, abis itu baru makan" Sambungnya.
Ia memberikan air putih itu kepada Dara, kemudian ia pun meminumnya sampai habis tidak tersisa. "Haus lo? Yaudah ni dimakan dulu, gua ambilin air lagi" Kata Gio, namun Dara menahannya. "Gausah gapapa, Dara bisa ambil sendiri" Ucapnya kemudian beranjak pergi meninggalkan Gio.
"Dia mimpi apa?"
Gio mengerutkan dahinya heran. Dara saat tertidur ia mengigau dengan terus-terusan menyebut nama Jean. Gio juga khawatir ketika melihat Dara yang menangis walaupun sedang tertidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker -On Going
Misteri / Thriller[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "S-siapa kamu?!" "Aku? Aku adalah kekasihmu, apa kamu lupa?" Jawab pria itu, terdengar seperti omong kosong. Lagi-lagi dirinya dibuat bingung dengan apa yang sebenarnya pria ini katakan? Entah kenapa, Dara tidak bisa mengin...