"Orang jahat itu sebenarnya tidak menakutkan, yang menakutkan itu orang jahat yang pura-pura baik."---
Malam hari itu, kerja part time Dara berjalan dengan lancar setelah kejadian aneh yang menimpanya. Gio setelah membaca kertas yang tergeletak itu hanya memendamnya sendiri, tanpa memberitahu siapapun termasuk Dara.
Dara ingin menghubungi Chandra dan memintanya untuk menemaninya pulang. Jujur saja, dirinya masih takut jika pria itu akan mengikutinya hingga sampai di rumah nanti.
"Lo balik sendiri?" Tanya Gio.
"Minta anterin temen." Jawabnya lalu kembali menghubungi Chandra. Sayangnya telepon itu hanya berdering, Chandra tidak mengangkatnya.
"Tumben.."
Gio yang memperhatikan Dara mencoba menghubungi temannya namun ternyata hasilnya nihil itupun mulai mengerahkan tawaran untuknya.
"Balik sama gue aja" Ucapnya.
Tanpa basa-basi Dara mengiyakan tawaran tersebut. Kapan lagi ia akan pulang diantar dengan Gio? Bukan apa-apa, mengingat kejadian tadi saja hampir membuat dirinya pingsan.
Setelah membersihkan tempat kerjanya, mereka pun memutuskan untuk pulang bersama. Tapi yang dimaksud adalah Dara menaiki sepedanya, namun ditemani oleh Gio yang tepat berada di belakangnya dengan mengendarai motor miliknya.
Setengah perjalanan yang mereka tempuh tidak terjadi apa-apa, semua berjalan lancar. Sampai akhirnya mereka harus melewati jalan sepi dan sedikit sempit, ditambah penerangan cahaya lampu yang kurang.
Di ujung depan mata mereka berdua, Gio serta Dara kembali diperlihatkan oleh pria itu lagi. Namun kali ini ia membawa senjata tajam ditangan kirinya.
Gio yang melihat situasi ini sangat berbahaya, ia pun menyuruh Dara mundur tepat berada dibelakangnya.
"Kalo mau berantem minimal tangan kosong" Kata Gio.
Stalker itu mengeratkan genggamannya dengan sangat kuat, sampai-sampai senjata berupa pisau itu melukai tangannya sendiri. Dari matanya saja, Gio sudah tau jika pria itu marah akibat perkataannya.
"Maju, turunin senjata lo" Lagi-lagi Gio mencoba membuat stalker itu panas akibat ucapannya.
Pria itu menjatuhkan pisaunya, perlahan.. Langkah kakinya maju menuju kearah Gio yang sudah siap memukulnya habis-habisan. Semakin dekat, semakin terdengar langkah kaki pria itu.
bughh
Satu pukulan keras mengarah pada Gio di bagian tepat pada kepalanya, membuat Gio sedikit oleng. Pukulan itu sangat kuat, sampai penglihatannya sedikit buram dan terdapat nyeri pada kepala bagian belakang.
bughh
Pukulan lainnya mengenai perut, dan leher bagian belakang Gio. Ingin sekali dirinya melawan, tapi stalker itu terus memukul dan tidak segan menendangnya dengan sangat kuat. Sampai pada akhirnya, Gio terkapar tidak sanggup untuk bangkit kembali.
Stalker itu mulai mengambil kembali pisau miliknya, lalu ia berjalan mendekati Gio yang sudah terkapar.
"Goodbye, hero."

KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker -On Going
Mistério / Suspense[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "S-siapa kamu?!" "Aku? Aku adalah kekasihmu, apa kamu lupa?" Jawab pria itu, terdengar seperti omong kosong. Lagi-lagi dirinya dibuat bingung dengan apa yang sebenarnya pria ini katakan? Entah kenapa, Dara tidak bisa mengin...