Happy Reading!
Hana terbangun dipelukan suaminya.
"Enghh sudah jam berapa?"gumam Hana lalu mengambil ponsel di atas meja samping tempat tidur.
"Arghhhh"jerit Hana membuat Andrew langsung membuka mata.
"Ada apa, sayang?"tanya Andrew cemas.
Hana menunjukkan ponselnya."Jam sembilan." ucap Hana membuat Andrew mengusap matanya lalu menatap layar ponsel yang menyala.
Kedua mata Andrew langsung membelalak. Ia ada rapat jam sembilan pagi dan sekarang sudah jam sembilan.
Andrew segera beranjak dari tempat tidur. Begitupun Hana. Keduanya langsung berlari memasuki kamar mandi.
"Mas ada rapat, sayang. Jam sembilan."ucap Andrew sembari melepas pakaiannya. Ia akan mandi dengan cepat.
"Aku harus sekolah, mas."ucap Hana yang juga melepas pakaiannya. Ini adalah hari pertama ia masuk sekolah setelah libur dua hari.
"Lagipula sudah jam sembilan. Minta ijin sakit saja!"ucap Andrew membuat Hana melotot.
"Rapat mas kan juga jam sembilan. Mas juga sudah telat. Mending sekalian nggak usah pergi."ucap Hana membuat Andrew diam. Keduanya kini dalam posisi berhadapan dan tanpa sehelai kainpun yang menutupi tubuh.
Hana melotot begitu menyadari keadaannya. Ia segera merapatkan kaki dan menyilangkan tangannya untuk menutupi area dadanya.
Andrew menyeringai."Kau benar. Lagipula sudah jam sembilan. Kita berdua sudah telat."ucap Andrew lalu menyalakan shower.
Hana berniat mengambil handuk namun Andrew segera menarik lengan istrinya hingga tubuh mereka menempel.
"Mas.."Rengek Hana membuat Andrew mendorong tubuh istrinya ke dinding. Saat ini tubuh keduanya sukses basah diguyur air.
Hana menempelkan telapak tangannya di dinding dengan napas tak beraturan saat daerah kewanitaannya dimainkan.
"Masss hhh"desah Hana membuat tanpa permisi, Andrew memasukkan dua jarinya ke dalam lubang hangat sang istri.
"Ugh hahh masss"
Hana merapatkan kakinya merasa sakit dan juga geli. Sedang Andrew langsung menggerakkan dua jarinya. Awalnya memang pelan namun lama kelamaan semakin cepat membuat Hana mendesah keras.
"Hahh masss ahhh ahhh ahhh" desah Hana saat kewanitaannya terasa diobrak-abrik oleh dua jari suaminya.
Andrew hanya fokus menusuk dan memutar jarinya di dalam sana hingga tubuh istrinya kelonjatan dengan suara desahan semakin keras.
Kaki Hana bergetar. Suara desahannya berubah parau.
"Ughh masss akuu ahhh ahh ah mas!" bentak Hana saat sang suami malah menarik jarinya saat ia hampir keluar.
Andrew menekan tubuh istrinya ke dinding dan segera memposisikan miliknya untuk masuk.
"Yang ini akan lebih nikmat."ucap Andrew, lalu..
Bless
"Arrghh" kaki Hana kembali bergetar. Apalagi gelombang orgasmenya kembali muncul saat kejantanan suaminya bergerak cepat dan kasar di dalam tubuhnya.
Plok
Plok
Plok
Andrew memegang bokong istrinya dan menusuk semakin menggila. Sedang Hana hanya bisa pasrah sembari berusaha keras menahan keseimbangan tubuhnya agar tidak membentur lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah Sahabatku
RomanceMenikah? Tentu saja Hana mau. Tapi bukan sekarang, disaat ia masih sekolah. Apalagi dengan pria dewasa, ayah sahabatnya sendiri.