Laskar fikir rasa sukanya sama Salsa cuma bakal bertahan satu hari. Tapi ternyata waktu ketemu lagi Laskar masih (sangat) naksir.
Lebih-lebih karena hari ini Salsa duluan yang menyapanya.
"Hai!"
"... Oh? Hai!" Laskar mengangkat satu tangan, agak awkward.
Deg-degan juga sih soalnya pagi-pagi gini Salsa wangi banget.
"Lo berangkat sama siapa tadi?" Tanya Salsa karena menyadari bahwa Laskar turun dari sebuah mobil yang tak lama melaju keluar gerbang sekolah.
Laskar meringis "Ayah..."
"Oh ya???"
"Kayak bocah ya? Tau kok." Laskar menghela nafas
"Engga kok! Lucu malah! Banyak orang di luar sana yang kalo mau ketemu ayahnya aja harus sebulan sekali atau bahkan setahun sekali" Salsa mengerdikkan bahunya
"Gue tiap hari ketemu ayah sampe gumoh" Laskar mencibir
Salsa tertawa "Ga boleh gitu ih! Parah!"
Laskar ikut tertawa meski dalam hati sedikit terpesona.
"Emang lo ke sekolah sama siapa?" Tanya Laskar balik
"Supir" Jawab Salsa "Ditungguin juga sampe pulang..."
"Loh? Emang mobilnya ga dipake sama orang rumah?" Laskar mengerutkan dahinya
Salsa ikut-ikutan mengerutkan dahi "Kan mama sama papa punya mobil sendiri?"
Fak... Tajir beneran... - Laskar membatin meski meringis dikit
"Haha... Bener juga..." Laskar jadi cuma bisa ketawa aja soalnya dia ga relate.
Iya sih Laskar ga bisa dibilang miskin, berkecukupan banget malah! Tapi kayaknya sih Salsa udah di atas rata-rata deh!
"Lo IPA atau IPS sih?" Tanya Salsa ketika mereka sudah berjalan beriringan di selasar sekolah
"IPA gue. Emang ada tampang IPS nya?" Tanya Laskar sambil menunjukkan wajahnya
"Mana bisa ngebedain jurusan orang dari muka?" Salsa mengerutkan dahinya bingung.
"Bisa tau! Nih! Lo liat deh orang itu, menurut lu dia IPA atau IPS?" Tanya Laskar sambil menunjuk seorang gadis dengan rambut dikuncir rapi dan kacamata tebalnya
"IPA lah, dia sekelas sama gue" Salsa mengerdikkan bahunya
"Meskipun gue ga tau kelasnya di mana, gue tetep yakin dia IPA. Soalnya anak IPS jarang ada yang dandanannya kayak dia." Ucap Laskar "Nah! Coba kalo yang itu!"
Salsa mengekor ke arah telunjuk Laskar yakni pada seorang laki-laki yang kancing seragam atasnya terbuka satu, dasinya hilang entah kemana dan rambutnya yang melebihi panjang yang seharusnya.
"Umm... Apa ya..."
"IPS pasti"
"Siapa tau IPA?"
"Kalo ga percaya kita tanya aja—"
"Eh! Ngapain sih? Ga usaahhh" Salsa menahan tangan Laskar agar tidak nekat bertanya pada lelaki tak dikenal itu
Laskar menatap tangannya yang digenggam Salsa.
Wah... Ga cuci tangan sebulan sih ini gue... - Batin Laskar bersorak kegirangan
"Eh—sorry sorry..." Salsa langsung melepaskan tangannya
"Santaii" Laskar nyengir
Setelahnya perjalanan mereka tidak ada komunikasi sama sekali. Laskar diam, Salsa juga diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
#2 From : Laskar
FanfictionApakah kalian percaya dengan cinta pandangan pertama? Kalau menurut Laskar sih itu bullshit, tapi setelah bertemu dengan Salsa semua pandangannya berubah drastis! Masa transisi dari anak kecil bunda menjadi remaja yang punya rasa penasaran tinggi me...