Hidup Laskar yang selama ini cuma jadi pengamat saja rasanya mulai memusingkan. Bagaimana bisa dalam satu Minggu ada banyak sekali hal yang terjadi pada hidup Laskar?
Bahkan sampai saat ini Mahen dan Nalendra belum mau berada di tempat yang sama.
Kalau ada Mahen, maka Nalendra sungkan untuk datang. Dan jika ada Nalendra, Mahen tidak sudi untuk membagi oksigen yang sama.
Jujur.
Laskar bingung.
Ada-ada saja ujian geng yang baru terbentuk.
"Bunda masak apa hari ini?" Tanya Laskar
Winda yang tengah duduk di sofa menggeleng lemah "Kamu kalo mau sarapan beli bubur aja ya..."
"Bunda sakit??" Laskar langsung panik dan duduk di sebelah bundanya, mengecek suhu tubuh wanita itu
"Cuma meriang aja... Ini kalo mau beli bubur, ajak aja Haikal ya" Ucap Winda sambil memberikan satu lembar uang berwarna biru
"... Bunda mau aku beliin obat apa? Biar sekalian jalan" Ucap Laskar
Winda menggeleng "Bunda udah minum obat kok tadi, abis ini bunda mau istirahat di kamar"
Laskar mengangguk "Ya udah bunda istirahat ya, nanti aku aja yang nyuci sama nyetrika."
"Makasih ya. Maaf bunda malah ngerepotin kamu libur-libur gini" Winda berseru pelan
"Udah bunda ga usah gitu ngomongnya. Tidur ya Bun... Aku beli bubur dulu" Ucap Laskar
Winda mengangguk "Hati-hati ya"
Setelahnya Laskar keluar dari rumahnya untuk menjemput teman seperjuangan di rumah sebelah.
"Good morninggggg!!! Selamat pagiiiii!!! Bonjourrrr!!" Laskar mengetuk pintu dengan brutal
Cklek
Wajah Queen muncul dari balik pintu.
"Ada Haikal ga?" Tanya Laskar
"Ga ada. Barusan pergi" Queen menggeleng
"Ya udah kalo gitu... Lo udah sarapan belum? Ayo makan bubur!" Ucap Laskar
Queen menggeleng lagi "Ga usah"
"Emang udah sarapan?"
"Belum sih, tapi—"
"Nah, ambil jaket sana. Kita makan bubur depan perumahan" Laskar membalikan tubuh Queen agar menuruti perintahnya
Tidak banyak perdebatan, Queen kembali dengan hoodie hitam yang menutupi setengah celananya.
Setelah mengunci pintu, Queen berjalan di samping Laskar.
"Lo kemarin-kemarin kemana aja? Kayaknya gue setiap ke rumah lo pasti lagi ga ada" ucap Laskar
"Main" Jawab Queen sambil mengerdikkan bahunya
"Main kemana? Tiap hari?"
"Main sama temen"
"Siapa?"
"Lo ga kenal"
"Iya tau sih, cuma kan biasanya lo suka cerita soal temen-temen lo... Kayak Selena, Sam, siapa lagi tuh"
"Udah. Mereka doang. Temen gue ga banyak"
Laskar merasa ada yang mengganjal. Jawaban Queen daritadi sangat datar dan tidak ada semangatnya sama sekali.
Tetapi wajah gadis itu tidak ngambek ataupun marah.
Terlihat senang senang saja, bahkan sesekali tersenyum ketika melihat kupu-kupu terbang di sekitarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/341624713-288-k850730.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
#2 From : Laskar
FanfictionApakah kalian percaya dengan cinta pandangan pertama? Kalau menurut Laskar sih itu bullshit, tapi setelah bertemu dengan Salsa semua pandangannya berubah drastis! Masa transisi dari anak kecil bunda menjadi remaja yang punya rasa penasaran tinggi me...