Six

1.3K 164 12
                                    

"Ella minta susu."

"Yaudah kasih."

"Di dapur gak ada susu."

"Kasih punya kamu aja."

****

Plakk plakk

"Awwh!"

Setelah mendapat tamparan dua kali dari si kucing, Rose mengerucutkan bibirnya sambil menemani Jennie menuju toko terdekat.

"Emang gak papa Ella ditinggal sendiri pak bos?"

"........"

"Pak bos?"

"........"

Rose enggan membuka mulut setelah mendapat tamparan dari si nini. Ia masih menyilangkan tangannya dan mengerucutkan bibir. Benar-benar childish. Batin Jennie.

"Tck. Udah jan di kuncir mulu itu bibir. Gitu aja ngambek ih kek bocil." Omel Jennie.

"Rahang saya sakit jen..." Rengek si blonde.

"Ya maaf. Lagian pak bos juga yang salah kan." sewot si kucing.

Setelah sampai di minimarket, Jennie langsung menggandeng Rose ke rak susu.

"Hmm. Btw Ella sukanya susu merk apa pak bos?" Tanya Jennie sembari melihat-lihat segala jenis susu yang ada di rak itu.

"Susu murni nasi*nal." jawab Rose dengan santainya.

Jennie berkacak pinggang sambil memberi bosnya criminal offensive side-eye.

"Saya serius loh ini pak."

"Yakan itu merk susu juga." Timpal Rose.

Jennie berdecak kesal. "Mana ada susu murni nasi*nal di minimarket KOREA?!!"

"Yaudah sans aja si jen. Gitu aja sewot. Apa aja lah yang penting enak."

Jennie memutar bola matanya malas sambil mengambil susu cair rasa strawberry dan banana. Biasanya anak-anak suka susu rasa buah.

'Ah. Apa Ella sukanya yang coklat yah?'

Takut Ella ngambek kayak bapaknya, Jennie mengambil yang rasa coklat juga lalu menaruhnya di keranjang. Kemudian mereka berdua berjalan menuju kasir. Namun sebelum sampai dikasir, Jennie berhenti di rak pembalut.

Rose ikut berhenti dan melototkan matanya melihat apa yang Jennie akan beli. Ia hendak membuka mulut tapi tidak jadi karna dipelototi oleh Jennie. Setelah mengambil pembalut, mereka pun melanjutkan langkah mereka ke kasir.

Sesampainya di kasiran, Jennie menaruh keranjang belanjanya di meja. Kasir yang bertugas disana (cowok) tersenyum melihat siapa yang datang ke kasiran.

"Eh pak bos. Lagi puasa yah?"

"Hmm. Iya nih." Ucap Rose sambil cecengiran.

"Gak beli body lotion sekalian pak bos? Sama tissue juga kalo dirumah abis. Hahahah."

Rose tertawa bersama si kasir minimarket layaknya dua 'dude-bros'.

Jennie yang tak mengerti apa yang mereka bicarakan, menatap Rose dengan wajah penuh pertanyaan.

"Nanti kamu juga bakal ngerti, baby."

'w-what? Si pak bos manggil gue baby?'

Si pirang tertawa lagi melihat Jennie yang salah tingkah dan wajahnya yang merah seperti tomat.

"Nih tambah ini juga." Rose menaruh beberapa batang coklat dan permen ke atas meja kasir.

Jennie mengangkat satu alisnya heran. "Coklat?"

Be my Mom!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang