"Bahkan roti jepang kamu saya juga pindahin."
"Hah?"
Tak hanya melotot, Jennie bahkan menganga mendengar penuturan sang bos.
"Ck. Kalo pakaian kamu ada dikamar lain, mereka pasti akan curiga kalau kita ini cuma akting." Sambung Rose.
****
Jennie enggan melangkah terlalu dalam di kamar Rose. Meski ia menguasai bela diri, tapi tetap saja Ia akan kesulitan jika tiba-tiba bosnya (yang badannya lebih tinggi dan lebih besar) ini menyerangnnya tiba-tiba. Seperti yang dilakukan waktu pertama mereka bertemu.
"Eh... Mending saya tidur di kamar Ella aja deh pak bos," putus Jennie.
Dengan cepat Ia berbalik dan langsung bertolak ke kamar Ella. Sesampainya disana, ia menatap ranjang Ella yang hanya berukuran dua orang anak (twin size). Jennie menghela nafasnya berat. Ia merasa rencananya ini dapat membuatnya terjerat dalam perangkapnya sendiri.
Dengan berat hati, Jennie kembali memasuki kamar Rose. Terlihat si blonde tengah mengganti bajunya.
"Hmm? Kenapa balik lagi? Gak bisa tidur disana?" sindir Rose.
Jennie mendecak kesal. "Mikirlah pak bos. Ranjang Ella cuma muat dua orang anak doang" cetusnya.
Rose terkekeh pelan. "Terus?"
"Y-ya mau gimana lagi... Jennie ma-mau tidur disini aja."
"Di ranjang? With me?" goda Rose.
Pipi Jennie terasa hangat dan memerah. "D-di lantai juga gak papa kok pak bos "
Jennie bergegas mengambil bantal dan guling serta menyeret karpet bulu yang tersedia di kamar Rose.
"Udah kamu di ranjang aja," ucap Rose lembut.
Jennie menatap Rose bingung. "Terus pak bos tidur dimana?"
"Ya di ranjang juga," jawab Rose dengan santainya.
'si bos udah gila ya? Yakali gue mau tidur seranjang sama wanita berbatang. Bisa hamidun gue!' batin si kucing.
"Saya dilantai aja pak bos."
Jennie kemudian menidurkan dirinya di karpet bulu sambil memeluk guling. Jennie meramal dirinya tidak akan tidur malam ini. Namun 30 menit kemudian, Ia tertidur pulas seperti bayi. Rose tersenyum melihat kelakuan adorable pengasuhnya ini.
Ia menatap Jennie yang mulai amburadul tidurnya. Meski amburadul, gadis itu masih terlihat cantik dan imut dimatanya. Tanpa sadar Rose menjulurkan tangannya dan mengelus lembut pipi mandu pengasuh anaknya itu.
'so pretty' batinnya.
*
4:30 AM
Jennie menggeliat dalam tidurnya, namun tertahan setelah benda keras menimpa perutnya. Tunggu, Jennie ingat kalau dia tidur di karpet bulu tapi kenapa sekarang kenapa ia tidur diatas kasur?
'Heoll?!'
Dan 'benda keras' yang menimpa perutnya ini tak lain tangan kekar dengan tattoo burung-burung kecil disana. Tanpa aba-aba si kucing yang panik langsung menendang badan Rose sampai si blonde terjatuh dari atas kasur.
Bughh
"Akhhh!" keluh Rose.
Jennie yang masih dalam keadaan shock langsung bangun tak lupa melemparkan bantal ke muka si Oje.
"Ih pak bos mau ngapain saya hah? Dasar bos mesum!" kesal Jennie.
"Lah saya juga kaget kamu tiba-tiba ada di samping saya. Saya kira guling." elak Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be my Mom!
Romance"Aunty J, mau ga jadi mommynya Ella?" -Ella Park Cewe pengangguran ketemu duda kaya anak satu? Warning ⚠️ : futasé, lesbi, bar-barism, bahasa campur campur kaya gado-gado