Eight

1K 155 15
                                    

Sudah dua minggu berlalu setelah Jennie bekerja sebagai babysitter anak holkay. Aktivitas sehari-harinya pun banyak yang berubah. Kalau dulu aktivitas doi dari bangun tidur, terus kuliah, kerja. Sekarang udah berbeda.

Bangun pagi Jennie harus menyiapkan makanan untuk kedua majikannya, mempersiapkan keperluan sekolah Ella, kuliah, kemudian menjaga dan bermain bersama Ella, membersihkan apartemen. Untung laundryan ada nge-handle sendiri.

Sepulang dari kantor Rose langsung kembali ke apartemennya. Ia selalu pulang larut malam. Hari ini dia pulang sekitar jam 11 malam. Sesampainya di apartemen, Rose heran melihat lampu dapur masih menyala dan benar saja si Jennie masih berkutat di dapur. Tampaknya Ia sedang membuat kue kering.

"Belum tidur?"

"Udah. Ini saya lagi mimpi." jawab Jennie sarkas.

Rose mendengus mendengar jawaban sarkas dari pengasuh anaknya itu. Babysitter mrangkap pembantunya ini memang paling gak bisa di ajak basa basi.

"Hmm. Itu kue untuk apa?"

"Dimakan lah pak bos."

"Jennie," geram Rose.

"Tck. Katanya Ella pengen bawa bekal kue nastar, yaudah dibuatin." jawab Jennie "Pak bos kalau mau jadi orang baik tolongin gih biar cepet selesai" sambung Jennie.

Dengan patuh Rose menyimpan tas kerjanya di kursi kemudian langsung mengambil adonan yang telah dibuat oleh Jennie. Namun belum sampai tangannya di adonan, Jennie langsung memukul tangan besar Rose.

"Awh!"

"Dicuci dulu tangannya."

"Bersih kok."

"Huum, sebersih pantat kucing yang abis pup."

Rose tertohok mendengar perkataan pedas si babysitter. Dengan helaan nafas, Ia mencuci tangannya di wastafel. Setelah mencuci tangannya, Rose kembali membantu Jennie membuat kue nastar untuk anaknya.

"Em, pak bos."

"Iya jen?"

"Kalo boleh saya boleh tau... kok pak bos bisa mpe cerai sama istrinya?"

Rose yang tadinya sibuk membulatkan adonan, meletakkan adonannya kemudian menatap Jennie  tajam.

"Kenapa nanya kayak gitu?"

"Emang gak boleh yah?"

"Menurut kamu?"

Jennie mengedikkan bahunya. "Kalo gamau cerita juga gapapa kok."

Rose menghela nafas dan mengusap wajahnya kasar. "Saya orang sibuk, mantan istri saya model, saya gak bisa ada disamping dia setiap saat. Dan saat saya gak ada disamping dia, ada orang yang menemaninya dan mengambilnya dari saya."

"Ah... pantes ditinggalin istrinya."

Jennie keceplosan.

Rose melotot mendengar perkataan Jennie barusan.

'ni babysitter ya bener-bener pen gue heh' si blonde hanya bisa mengelus dada karena mulut babysitternya yang tak ada rem.

"Terus. What about you? Kenapa kamu bisa berhenti bekerja di toko bunga?" Tanya Rose, mencoba mencairkan suasana hatinya.

"Bantuin temen." Jawab Jennie singkat.

Rose mengerutkan keningnya.

"Jadi gini... Waktu itu temen saya yang sebenarnya mau dipecat pak bos. Tapi saya gak tega jadi saya menawarkan diri buat dipecat. Gantiin dia. Gitu." Jelas Jennie.

Rose benar-benar tidak pecaya mendengar aksi heroik si kucing.

'ni orang terlalu baik apa terlalu oon' batin Rose.

Be my Mom!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang